Confession

7.3K 636 7
                                    

"IBUKU?!" Aku menjerit histeris.

Ia terkekeh. "Maaf, aku bercanda. Lagipula, kau tegang sekali. Aku jadi ingin mengerjaimu,"

"Chanyeol, serius."

"Okay," ia mengangguk. "Aku telah jatuh padamu, Park Eunae."

Dia mengatakannya.

Aku tidak tau harus merespon seperti apa, sungguh.

Tolong, Tuhan. Jangan katakan bahwa ini semua hanyalah mimpi.

Aku mencubit pelan lenganku. Tidak sakit. Apa ini mimpi? Oh, bodoh. Terlalu pelan, rupanya. Aku mencubit lenganku sekali lagi dengan agak kencang.

Ah, sakit. Jadi, ini sungguhan?

Chanyeol menatapku heran sambil tersenyum. "Ini bukan mimpi, Park Eunae,"

"Jadi, untuk meredakan perasaanku yang menggila ini, aku memutuskan untuk menanyakan hal ini malam ini," Lanjutnya masih sambil tersenyum heran.

No. Don't.

Aku belum siap. Aku sungguh tau kemana arah pembicaraan ini.

"Apa kau," Katanya terputus. "Ah! Bagaimana ini?! Degup jantungku makin kencang. Aku khawatir kamu mendengarnya!" Katanya. Aku tidak bisa menahan senyum.

Bahkan jantungnya yang mau mengatakannyapun berdebar dengan kencang. Apalagi aku?

"Oke. Tarik nafas, buang. Oke, Chanyeol, kau bisa," katanya pada dirinya sendiri. Ia langsung menatapku.

"Apa kau bersedia.." Katanya. Aku berani taruhan, kalau aku tidak kuat, aku bisa pingsan. "Apa kau bersedia menjadi orang spesial yang memberi warna pada hariku? Lebih dari sahabat, atau pun mega-bestfriend?" Oke, aku akan pingsan saja. Tapi caranya lucu sekali.

Aku tertawa kecil mendengarnya. Tapi senang di saat yang sama.

Semua yang ku harapkan terjadi begitu saja dalam hitungan detik. Harapan yang benar-benar terkubur sampai aku sendiri tidak menyadarinya sampai saat ia menyatakan ini.

Ini sungguhan, kan? Ini bukan April Mop, kan? Oh, well. Ini tanggal 21 Desember.

"Eunae," Ia terlihat bingung saat aku menatapnya. "Kau tidak apa-apa?"

Aku bahkan baru sadar ada cairan dari mataku yang menuruni pipi.

Darah.

Bukan, bukan darah.

"Jadi, apa jawabanmu?" Tanyanya.

"Kau tidak bertanya pun kau pasti tau jawabannya," Kataku. Ia tersenyum bingung. Aku kesal.

"So, it's a no?"

"Aku mau, bodoh," Aku mengusap air mataku sambil tertawa. Aku tidak mau menatap lelaki itu. "Uh."

Tiba-tiba, aku merasa tubuh kecilku yang kedinginan terlindungi oleh sebuah tubuh yang besar. Aku mendongak.

Chanyeol memelukku. Ia mengusap rambutku. Ia mengecup puncak kepalaku dengan lembut, lalu memelukku kembali sambil menaruh dagunya di kepalaku.

"Kau bukan anak kecil lagi, berhentilah menangis," Katanya sambil mengusap-usap kepalaku.

"Aku tidak menangis," Elakku kesal. Chanyeol tertawa kecil sambil menepuk-nepuk kepalaku.

"Ini bukan hal yang umum untuk ditangisi, oke?" Ia mengulum senyum. Aku mengangguk patuh sambil sebisa mungkin menghentikan tangisanku.

Sungguh, dekapan dan tepukan lembutnya dapat membuatku menjadi setenang ini. Apa ini yang di sebut sebagai The Power of Love?

HAHA aku sudah gila. Ini makin menggelikan.

Kalau ya, khasiatnya benar-benar dahsyat. Setiap aku menangis ataupun merasa sedih biar aku minta Chanyeol memelukku saja. Hohoho. Jadi Baymaxku.

Ia melonggarkan dekapannya. Tangannya yang besar memegang kedua pipiku. Ia memotong jalan air mataku dengan tangannya. Bila di ukur, jarak wajah kami hanya 5 cm.

"Saranghae, Chanyeol," kataku sambil menatapnya. Wajah itu tersenyum.

"Nado, Park Eunae," ia mengecup keningku.

Dengan Sungai Han sebagai saksi bisu awal hubungan kami.

...........

HEHE...

Pendek abis ya? Aku tau kok, aku tau. Emang soalnya bingung lagi apa yang perlu dipanjangin. Udah gitu semua pikiranku tersita pada selca Baekhyun huhu............

Bisa bisa aku pindah bias dari Sehun ke Baekhyun, nih.

Makasih buat yang sudah vote, udah baca, pokoknya makasih sebanyak banyaknya. Tanpa kalian, aku mah apa atuh /kibas rambut/

Oiya, abis ini masih ada epilog kok. JANGAN REMOVE DARI LIBRARY DULU *pede* oke jadi jangan ninggalin cerita ini dulu, soalnya masih ada epilog.

Kalopun udah selesai jangan di remove.. *kekeuh readers pada taro di library*

Okee, makasih sekali lagi buat semuanyaaa~~~ muah muah muah *dilempar ember

Annyeong~~!

Greentea_latte

9 April 2015 13.41
31 Desember 2015
5 Januari 2017 23:21

LuckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang