15

2.9K 394 70
                                    

Kalau kemarin bertempat di rumah sakit, sekarang bertempat di rumah. Mantan pasien rumah sakit itu sekarang terlihat segar kembali, dia duduk selonjor di sofa dengan tab di tangannya yang sibuk bergerak di layar. Menggambar sesuatu yang hasilnya Astagfirullah banget.

"YEYYY JADIII!!!" Astraga bangga, dengan hasil kerja kerasnya selama ini.

"YEYYY JADIII!!!" Astraga bangga, dengan hasil kerja kerasnya selama ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeah, setidaknya anaknya Rasendra sudah berusaha:')

Terdengar suara tawa di balik sofa, Astraga berdiri dan menatap ke bawah tepat abangnya yang sedang mencoba menahan tawa.

"Tau kok jelek, nggak usah ketawa."

"AHAHAHAH" tawanya menggelegar, Astraga menatap sengit abangnya.

"I-itu... Malem apa pagi..."

"Bentar pfttt, aduh hah.... mau ambil buku gambar." Pemuda 18 tahun itu bangkit tergesa dan berlari menaiki tangga, tak lama sosoknya kembali muncul dengan buku gambar A3 di tangannya.

"Sini sini liat." Ajaknya pada sang adik.

Astraga menghampiri, sedikit mengingat apakah ia pernah menggambar di sana, terasa familiar sampulnya.

"Nih, ini gambar waktu kamu umur 9 tahun, gambar apaan?" Wajah sang adik memerah malu.

"Gambar apaan dek?" Velanda menarik nafas dan membuangnya perlahan, menahan tawa itu ternyata butuh tenaga ekstra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gambar apaan dek?" Velanda menarik nafas dan membuangnya perlahan, menahan tawa itu ternyata butuh tenaga ekstra.

"Ini apa? Duyung? Terus yang ini apa? Buaya apa anjing." Velanda kembali menunjuk gambar membuat Astraga semakin malu

" Velanda kembali menunjuk gambar membuat Astraga semakin malu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baru tau orang mau tenggelem senyum." Tubuh Velanda bergetar ia menungging di lantai sambil memegang perutnya.

Astraga menutup buku gambar itu dengan kasar dan menyerang abangnya dengan pukulan bertubi tubi si punggung.

"KESEL! IYA TAU JELEK BANGET KOK, SADAR DIRI AKU MAH!" Wajahnya memerah padam, antara malu dan kesal.

Velanda belum puas, ia kembali membuka buku gambar itu. Terpampanglah gambar ikan yang memakai kaca mata.

 Terpampanglah gambar ikan yang memakai kaca mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tarik nafas buang, tarik nafas buang..." Astraga mengintruksikan saat abangnya kewalahan manahan tawa.

"Ayo ikuti perkataan saya ya, setelah merasa perutnya kembali sakit, silakan mengeden."

"Mengeden?" Velanda tertawa sampai bengek. Di sela tawanya terdengar bunyi seperti babi, ng0k.

Genanda yang berada di lantai dasar sambil menyenderkan tubuhnya di pegangan tangga menggeleng, tangga memang langsung tertuju ke ruang santai, jadi saat turun tangga ia bisa melihat kedua adiknya itu.

"Abang apa apa di katawain ih." Astraga menduduki tubuh abangnya yang sedang tengkurap. Lalu dia menggerakkan badannya ke atas bawah hingga Velanda kegencet.

"Eh nggak boleh gitu." Genanda akhirnya bersuara, ia mendekati kedua adiknya dan menggendong Astraga.

"Kamu juga ketawa mulu, nanti ayan."

"Astagfirullah."

°°°°°°

Setelah acara 'mari melihat gambar Astraga bocil' si albino itu duduk anteng ayem di sofa dengan melihat kartun Masha. Masha nya lagi cegukan.

"Toyes to reme, ';)$!' lie, @(_#!"# nie, iki is samon dilie, samon dilie kai, #/+_*; o i a, i ato i ano i znzm ik ik ik."

"Ik! Ik! Ik!" Bocah itu memperagakan cegukan dengan memegang dadanya, ekspresi di buat kaget hingga tingkahnya terlihat konyol.

"STOP IT!"

Lagi lagi suara Velanda, abangnya itu berdiri berkacak pinggang dengan wajah merah padam dan nafas memburu.

"Nggak bisa nyanyi diem, jangan bikin orang susah." Lalu dia berlalu dengan bahunya yang kentara bergetar.

_-

"Ketawa tinggal ketawa aja kale." Ujarnya menyindir sang Abang.

Astraga mencebik waktu Velanda malah berlari. Ia fokus kembali menonton Masha yang masih cegukan.

Selang beberapa waktu kemudian.

...

Astraga ikut tertular cegukan.

Karma:')

TBC

Maaf kalo nggak seru🙏
Btw itu gambar sepupu aing, kreatip bnr

Dari Astraga ft.Velanda untuk kalian:3

Besok taun baru, semoga hidup aing yg monoton mnjadi lebih berwarna:')

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Besok taun baru, semoga hidup aing yg monoton mnjadi lebih berwarna:')

Taun baru kalian mau ngapain nih? Aing sih stay pacaran ma kasur🙂👍

Si AlbinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang