Y/n: "Pagi ini, adalah pagi yang indah untukku. Oh iya, kita belum berkenalan, kan? namaku Y/n, gadis kawai dan cantik, yang dari janin sampai detik ini masih single aja. Bukannya tidak laku, tapi ... belum ada laki-laki yang bisa menaklukan hati Ultrawomen dengan skin bidadari sepertiku."
"Y/n! lagi bicara sama siapa?" tanya seorang Ultraman yang keheranan saat melihat tingkah laku Y/n.
Y/n: "Ginga-san? ada apa?"
"Kalau kamu tidak keberatan, tolong berikan ini kepada Victory ." ucap Ultraman tadi yang ternyata bernama Ginga.
Y/n: "Ini kotak apa?"
Ginga: "Uhm, isinya sih cuma cincin."
Y/n: "Bu---buat siapa?"
Ginga pun seketika menepuk jidatnya. "Dengar, tolong berikan kotak berisi cincin ini kepada Victory."
Y/n: "Lalu?"
Ginga: "Haishh! lalu suruh dia datang ke taman dekat space garisson nanti malam, pukul 20.00."
Seketika wajah Y/n memerah, dia pun hanya bisa menjerit dalam batin. "KYYAA! apa Ginga-san akan melamar Victory-san? hwaa kenapa hatiku yang dag-dig-dug cobak?"
Ginga yang makin kesal karena Y/n yang terus melamun pun akhirnya buka suara. "Hayo! kamu mikirin apa?!"
Y/n pun segera paham dengan apa yang akan dituduhkan Ginga padanya. "ENGGAK! a---aku enggak mikirin apa-apa kok!"
Ginga pun mengerutkan keningnya sembari menatap Y/n. "Y/n ... kamu bukan cewek jorok, kan?
Y/n: "Cewek jorok? mak---maksudnya Ginga-san ... fujoshi? BUKAN KOK! AKU BUKAN FUJOSHI!"
Ginga: "Denger nyil, cincin ini punya sahabatnya Victory yang kemarin siang ketinggalan dirumahku. Nah hari ini aku mau ngembaliin, tapi sebentar lagi aku ada rapat di space garisson."
Y/n: "Jadi ... "
Ginga pun menghela nafasnya. "Jadi aku putuskan untuk meminta tolong kepadamu. Supaya kamu memberikan cincin ini kepada Victory, nanti Victory yang akan mengembalikan cincin ini langsung ke sahabatnya."
Y/n: "Lalu ... kenapa Ginga-san minta untuk bertemu dengan Victory-san nanti malam?"
Ginga: "Biasa, kita mau main bareng, sama anak-anak new generations juga sih."
Wajah Y/n pun semakin memerah, menahan malu karena dia telah salah sangka. "Hehe ... "
Ginga: "Dengar, aku ini normal dan aku masih menyukai Ultrawomen.
Y/n: " Ne ... "
Ginga: "Jadi, tolong jauhkan pikiranmu dan berhenti memasangkanku dengan Ultraman lain." Ginga pun menepuk-nepuk pelan pundak Y/n.
Y/n pun hanya tersenyum seraya menganggukkan kepalanya. Ah sial, dia harus menahan malu seperti ini!
Ginga: "Dasar unyil, sana gih, berikan cincin itu ke Victory lho! jangan di jual."
Y/n: "Ih biarin, nanti aku jual ke tukang loak!"
Ginga: "Awas aja kalau beneran dijual! nanti aku geprek biar makin unyil!"
Y/n: "Tch! sana rapat! nanti telat, baru tau rasa!"
Ginga: "Ne ne! dasar Y/n unyil! kunyil! bawel!"
Y/n: "GINGA-SAN NYEBELINNN!!!
Cerita kali ini bagus ga?
gomen kalau ceritanya kurang berkenan.Dukung terus cerita ini dengan memberikan vote dan komen sebanyak-banyaknya!
jangan lupa untuk menyebarkan link cerita ini, supaya teman-teman Ultrafans dan Tokufans lain ikut membaca!^^
⛅Arigato🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
Ultra Short Story
Short StoryDisinilah cerita kalian dimulai. Kamu, para Ultraman dan Ultrawomen akan mengalami sebuah cerita yang di publikasikan menjadi short story. Ayo! ambil peranmu bersama para pahlawan kesayangan kita! keep smile and happy💙 Lapaknya couple and shipper�...