72𝗁 [𝘑𝘪𝘩𝘺𝘰 • 𝘔𝘪𝘯𝘢 • 𝘛𝘻𝘶𝘺𝘶]

8. ʕ•ᴥ•ʔ 72h

(◠‿◕) 𝖧𝖺𝗉𝗉𝗒 𝖱𝖾𝖺𝖽𝗂𝗇𝗀     - 8 -

Jangan lupa kasih bintang ✩༼ つ ◕◡◕ ༽つ

Tzuyu menggigit bibir bawahnya pelan. Bagaimana ini, bahkan sudah 8 menit lamanya ia telat masuk sekolah. Kalau seperti ini, seharusnya Tzuyu berangkat bersama Bundanya tadi. Tzuyu juga khawatir, kemana Jaehyun pergi bahkan sampai telat selama ini. Dirinya bisa pastikan bahwa saat sampai sekolah mereka akan di hukum, hormat di depan Tiang bendera sampai waktu istirahat tiba.

Tin
Tin

Tzuyu menatap ke arah gerbang, Tzuyu tadi duduk di dekat pos rumahnya. Lalu membuka gerbang kecil di sebelah kanan. "Kakak kemana aja?"

"Aduh, sorry sorry. Malah kakak kira kamu udah berangkat."

"Aku khawatir sama Kakak." Ucap Tzuyu sembari menerima helm dari uluran tangan Jaehyun. Yang jadi lawan bicara gadis ini terkekeh pelan, bagi Jaehyun sungguh manis sikap Tzuyu di hadapannya.

Jaehyun dengan ringan mengusak rambut Tzuyu pelan. "Gak usah khawatir, tadi cuma kebetulan Kakak telat bangun, Tzu."

"Oh okay. Ayo kak kita berangkat." Ajak Tzuyu, dengan tangannya segera memakai helm pemberian Jaehyun itu. 

Ini sudah pukul 07.45, dan yang jelas upacara bendera setiap senin sebentar lagi selesai. Tzuyu semakin khawatir, mereka akan mendapatkan hukum apa setelah ini. Terutama saat semua murid sudah masuk kelas.

"Kak," Panggil Tzuyu pada Jaehyun. Mereka sedang berhenti di lampu merah.

"Iya, kenapa?"

"Kalau telat gimana?" Ucapan Tzuyu itu membuat Jaehyun melirik jam tangannya, dan kemudian terkekeh pelan. Mengusap tangan Tzuyu yang berada di kedua pinggangnya.

Tzuyu terkejut, dan itu sudah tentu. "Ini juga udah telat Tzuyu, tapi gak apa apa. Tunggu sampai upacara selesai, nanti masalah satpamnya gampang."

Tangan Tzuyu malah memukul bahu itu ringan. Sedikit kesal dengan tuturan dari Jaehyun, "Ish, kakak ... Aku gak pernah bolos sampai aku kelas 11 gini loh."

"Iya kakak tau, karna belum pernah nyoba sekali boleh lah." Mata Tzuyu memincing menatap mata tajam milik Jaehyun dari spion motor.

"Kenapa matanya? Kelilipan?"

"Tau ah." Tzuyu memilih mengalihkan pandangannya dari Jaehyun, si pemuda tentu merasa gemas dengan kelakuan adik kelasnya ini.

Tak ada lagi percakapan di antara mereka, motor Jaehyun dengan cepat melesat, juga sang pemilik kendaraan itu menuntun tangan Tzuyu untuk berpegang lagi. Tepat di perut atletis nya itu, Tzuyu bahkan sempat tertegun, karna biasanya ia memegang cukup sampai pinggang Jaehyun.

"Sampe." Keduanya sudah turun di parkiran sekolah, Jaehyun berhasil membuat satpamnya membukakan gerbang sekolah yang sudah tertutup tadi. Jelas karna di beri beberapa lembar uang milik Jaehyun.

Tzuyu melepas helmnya, melihat keadaan sekolah sebentar. Pandangannya mengedar ke semua arah, setelah beberapa detik di perhatikan ke arah lapangan di sana. Tzuyu kini menepuk kencang bahu Jaehyun berkali kali. "Kak ... Kak ..."

Jaehyun sedikit meringis karna tepukan itu begitu keras. "Apa Tzu?"

"Kita kabur. Ada pak Suko."

"Hah?" Bola mata Jaehyun kini mengikuti pandangan Tzuyu, pak Suko yang sedang berkeliling termasuk melihat keadaan parkiran sekolah.

"Kabur. Kabur. Ayo, Tzu." Dengan cepat Jaehyun memilih berlari menggenggam tangan Tzuyu. Tzuyu yang tinggi juga hanya mengikuti arah larinya pemuda ini.