B.I.L.O.V.A (28)

825 48 148
                                    

Abiii💓
Sayang, hari ini temenin aku ketemu sama Sheila ya.
Dia baru ngabari kalau besok berangkat ke Sydney. Kamu bisa kan?

Pesan itu dikirim pukul 7 pagi namun baru dibaca oleh pemiliknya pukul 8 pagi dikarenakan hari ini adalah hari Minggu sehingga Lovandra menghabiskan waktu tidurnya lebih lama. Setelah ia membalas pesan itu ia bergegas mandi dan melakukan ritual paginya. Setelah selesai ia kembali mengecek ponselnya dan sudah ada balasan dari kekasihnya itu.

Abiii💓
Sayang, hari ini temenin aku ketemu sama Sheila ya.
Dia baru ngabari kalau besok berangkat ke Sydney. Kamu bisa kan?

                   Bisa.
                   Kamu jemput jam berapa?

15 menit lagi aku sampai

'Sabar Lova emang cowomu selalu tiba-tiba'

Lovandra langsung mengenakan dress biru muda dan memoles wajahnya dengan make up tipis dan tidak lupa penjepit rambut untuk menutupi poninya yang sudah sedikit panjang. Ia juga menyemprotkan parfum kesukaannya dengan wangi vanili lalu memilih flat shoes dan bergegas keluar sambil menunggu kedatangan kekasihnya.

Pabio datang tepat waktu, ia langsung keluar dari mobil dan berlari untuk memeluk Lovandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pabio datang tepat waktu, ia langsung keluar dari mobil dan berlari untuk memeluk Lovandra.

"Pagi sayang." ucapnya.

"Pagi juga, Bi." balas Lovandra.

Pabio melonggarkan pelukannya dan menatap wajah kekasihnya itu. Ia tersenyum lalu merapikan sedikit anak rambut yang menutupi wajah Lovandra. "Nanti kamu ikut masuk ya."

"Hm.. iya."

Pabio menggandeng tangan Lovandra lalu berjalan menuju mobil. Ia membuka pintu mobil untuk Lovandra dan memasangkan sabuk pengaman untuk kekasihnya itu.

"Aku bisa sendiri kok, Bi."

Pabio tersenyum dengan wajah mereka yang sangat dekat. "Tapi aku mau sendiri kok, Lov. Oh iya kamu udah sarapan?"

Lovandra menggeleng. "Makan dulu yuk, Bi. Aku laper banget." Pabio mengangguk setuju.

Sesampainya mereka di warung bubur yang tidak jauh dari kosnya Lovandra, mereka langsung memesan dua porsi bubur ayam.

"Buburnya kamu aduk?" tanya Lovandra.

"Iya, rasanya gak afdol kalo gak diaduk."

"Aku gak suka diaduk, aneh rasanya."

Satu hal yang menjadi perbedaan mereka yaitu tim bubur diaduk dan tidak diaduk dan tentunya itu baru mereka ketahui sekarang.

Setelah selesai, mereka pun langsung berangkat menuju kediaman Sheila.

Sesampainya disana, Pabio tetap menggandeng tangan Lovandra. Ia tidak pernah melepaskan sedikit pun genggaman tangan itu.

Tok... tok...  tok...

B.I.L.O.V.A [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang