B.I.L.O.V.A (15)

350 76 43
                                    

Keesokan paginya Lovandra terbangun oleh alarm dari hpnya. Ia mencoba meraba meja di hadapannya untuk mematikan alarmnya namun sayangnya hpnya justru jatuh ke lantai.

"Ngghh... " ucapnya lalu mencoba membuka matanya. Ia mengerjapkan matanya berulang kali akibat cahaya lampu tepat di matanya. Lovandra selalu mematikan lampu jika tidur dengan keadaan setengah sadar Lovandra tau kalau ia tidak berada di dalam kamarnya.

"Kamu udah bangun?" ucap seseorang di seberang sana yang Lovandra sudah tau walau hanya dari suara saja.

Sial kenapa gue tidur disini, batinnya.

Lovandra bangun dan mengambil hpnya. Ia berkaca sebentar di layar hpnya untuk melihat bagaimana wujudnya sekarang karena kalau sampai ada iler di pipinya bisa-bisa ia malu tujuh turunan di hadapan Raka.

"Maaf aku ketiduran disini." ucapnya.

"Iya tidak apa-apa justru aku senang karena saat aku bangun tadi aku bisa lihat kamu."

Lovandra melihat jam di hpnya menunjukkan pukul 7.  Hari ini adalah hari minggu yang berarti ia bisa istirahat panjang di kosnya tapi justru malah kebangun disini. Lovandra bangkit lalu membereskan barang-barangnya yang berserakan di atas meja lalu ia ke kamar mandi untuk mencuci muka dan sedikit memoleskan liptint ke bibirnya agar tidak terlihat pucat

"Kamu mau pulang?." tanya Raka tepat saat pintu kamar mandi terbuka.

"Iya "

"Hati-hati ya dan makasih " ucap Raka lalu tersenyum manis ke Lovandra.

Lovandra mengambil tasnya "Aku permisi". Raka hanya mengangguk dan tetap memperhatikan pergerakan Lovandra sampai keluar dari ruangannya.

Flashback on

Drrrttt.... drrrrtt...

Panggilan masuk yang sudah 12x berdering dari hp Lovandra tetap tidak membangunkan sang empunya. Raka yang terbangunkan oleh panggilan itu berjalan mendekati meja sambil mendorong tiang infusnya.

"Siapa sih ganggu aja malam-malam nelpon!"

"Pabio?" gumamnya.

Raka mengangkatnya dan menempelkannya ke telinganya.

"Halo lov, kamu dimana? kenapa lama angkat telepon aku!" ucap Pabio panik di seberang sana.

"Ini gue Raka. Lovandra sudah tidur."

"Mana Lovandra dan kenapa Lovandra ada sama lo!" balas Pabio dengan suara yang meninggi.

"Lo gak perlu tau kenapa Lovandra ada sama gue dan kenapa lo nelpon pagi-pagi buta."

"Gue mau ngomong sama dia."

"Gue gak tega banguninnya dan... ada hubungan apa lo sama andra?" tanya Raka. Sebenarnya Raka sangat penasaran ada hubungan apa antara Pabio dan Lovandra.

"Lo nggak perlu tau!"

"Hmm... apapun hubungan kalian gue bakal berusaha dapatin Lovandra kembali dan lo tenang aja gue bakal pisahin urusan kerjaan dan urusan ini" ucap Raka tegas dan menekan setiap kata per kata lalu mematikan sambungan telepon.

Raka meletakkan hp itu ke meja dan berjalan ke sisi sofa lalu berjongkok di hadapan wajah Lovandra. Ia menyingkirkan rambut-rambut yang menutupi wajah cantik itu. Raka tersenyum kemudian mengecup kening Lovandra.

Flashback off

Lovandra sampai di depan kosnya, ia buru-buru membuka pintu kosnya tapi ia malah dapat kejutan dari Tania karena tiba-tiba Tania muncul entah darimana dan berdiri di sebelahnya.

B.I.L.O.V.A [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang