bagian 10 terimalah lamaranku

36 4 3
                                    

"Duduklah johamsa." Ucap germeni lembut

"Terima kak germeni." Jawab johamsa dengan sopan santun.

"Sama-sama, kamu mau kek rasa apa?"

"Ehm, mau yang rasa strawberrylah kak germeni." Ia melihat diarah kaca ada banyak rasa kek.

"Baiklah," germeni mengambil kek rasa strawberry memberikakan ke johamsa.

"Terima kasih kak germeni berapa ratus keknya?" Johamsa bertanya harga keknya.

"Saya bagimu gratis saja." Ucap germeni.

"Kamu berniaga kak tidak boleh gratis nih." Jawab johamsa.

"Baiklah, kalau kamu ingin bayar kek setengah ini harga seratus dua puluh ribu, kalau lingkaran semua empat ratus tiga puluh enam ribu." Ucap germeni lembut.

"Baiklah saya hitung sebentar ya." Germeni menghitung uang, ini kok banyak dua lembar lima puluh gak ada seratus langsung ya. Ucap germeni.

"Gak ada, tidak apakan, kak." Jawab johamsa.

"Iya tidak apa dek johamsa." Ucap germeni.

"Ma, makanlah kek cokelat ini." Ucap zanio.

"Darimana beli nak." Lesi bertanya.

"Di toko Clairmont ma, makanlah." Jawab zanio.

"Kamu mau nak?" Lesi membuka kotak keknya dan menanya kepada zanio.

"Tidak usah saya beli untuk mama saja." Ucap zanio.

"Baiklah mama makan," lesi memakan kek cokelat yang zanio belikan.

"Kak germeni, besok bisa gak ajak makan bersama." Jawab johamsa.

"Kalau ada waktu ya." Ucap germeni lembut.

"Baik kak, kak saya mau lagi kek strawberrynya setengah lagi untuk papa dan mama saya." Ucap Johamsa.

"Ok dek, ini ya dek." Germeni mengambil lagi kek strawberry memberikannya kepada johamsa.

"Ini ya, uangnya kak, bye dulu ya." Jawab johamsa.

"Bye, dek johamsa." Ucap germeni.

***

Presiden kendy memanggil dereki dan lain-lain dia mau johamsa kemana sekarang.

"Dereki." Kendy memanggil dereki.

"Iya, presiden." Ujar dereki.

"Kamu nampak gak, manager umum keluar?"

"Tidak presiden, saya tidak memperhatikannya." Ucap dereki.

"Jolif dan joslina, kalian nampak dia gak?"

"Saya tidak perhatikan presiden." Ucap jolif.

Kendy menatap ke arah sudut joslina.

"Saya juga tidak tau presiden saya dan jolif sibuk masing-masing jadi tidak tau manager umum johamsa keluar." Jawab joslina.

"Sekretaris riami, kamu melihat tidak manager umum keluar." Ucap kendy.

"Saya tidak melihatnya presiden, manager umum keluar." Ucap riami.

"Pak satpam tadry, apakah kamu melihat manager umum keluar." Kendy bertanya.

"Saya melihatnya presiden, dia pergi keluar begitu saja." Jawab pak satpam tadry.

"Dia tidak bilang apa-apakah atau perintah apapun tidak adakah?" Ucap kendy.

"Benaran tidak ada presiden." Ujar pak satpam tadry.

"Pa, ma." Johamsa telah pulang ke syarikat gorgaki.

Juru taksirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang