Keinginan adalah suatu alasan untuk bertindak. Bukankah itu ada pada semua makhluk hidup? Melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan bertindak di dalam batas sampai berani keluar batasan karena keserakahan itu sendiri.
"Hyung, kenapa menangis?"
Jeon Jungkook.
Jantungnya berdegup kencang.
Bukan karena ketidaknyamanan. Tetapi keinginan untuk memiliki seutuhnya. Saat bibirnya mendarat di sudut mata Taehyung. Dengan mata terpejam. Apa yang dia rasakan saat ini adalah kerinduan.
Sudah lama semenjak dia melihat Taehyung menitikan air mata tepat di hadapannya. Dulu, saat dia belum tahu akan perasaan yang sebenarnya, saat itu, selain itu, apa yang mereka lakukan?tinggal dalam satu atap, makan bersama, bermain bersama, Tapi apakah Taehyung pernah menangis? Jungkook tidak mengingatnya. Yang dia ingat senyuman hangat Taehyung yang membuatnya jatuh hati. Ekspresi yang memabukkan pertama kali dalam hidupnya. Berbagi kasih sayang, kebahagiaan bahkan keluarga.
Dan Jungkook baru menyadari, selama ini yang belum pernah terbagi dari Taehyung adalah keluh kesahnya.
Jungkook tidak tahu apa yang harus dia lakukan.Pikirannya berkecamuk. Garis matanya yang tertutup mulai bergetar. Ingin menangis, marah, dan curiga.
"Bogoshipoyo, hyung" *aku merindukanmu
Dalam hatinya yang membuncah. Jungkook juga merindukan Taehyung yang dulu. Alasan kenapa dia merindukannya karena dia sadar perasaannya begitu jelas. Dia tahu apa yang dia inginkan.
Hening.
Taehyung masih dalam keterkejutannya. Tubuhnya kaku. Aliran darahnya melonjak. Memompa kinerja jantungnya dengan cepat. Sadar akan kesalahan, Taehyung mendorong Jungkook begitu saja dan berusaha keluar dari mobil. Namun lagi dan lagi Jungkook menahannya.
"Kita perlu bicara, hyung"
"Nanti saja." Tanpa menoleh Taehyung memaksa keluar. Dan berjalan dengan langkah panjang.
"Tidak bisakah kau berhenti berkata 'nanti saja'?"
"Kumohon, jangan terus memancingku." Taehyung dalam hatinya dan terus mengacuhkan Jungkook. Dia tahu kemana tujuannya tapi dia merasa tersesat dalam pikirannya. Dia pikir dia sudah menemukan jalan setelah sekian lama berlari di jalan yang berliku. Tapi entah bagaimana ujung jalan itu tampak menjadi sebuah tebing. Dia tidak mungkin kembali, jadi satu-satunya cara adalah jatuh kedalamnya.
Jungkook mendengus dan sedikit mengajar langkahnya. Saat sampai di depan pintu lift. Jungkook menarik Taehyung dan membawanya memasukki pintu tangga darurat.
BAM
Jungkook mengungkung Taehyung diantara kedua lengannya. Tatapannya tajam menjurus. Dan Taehyung bisa melihat raut kelam dari Jungkook. Tatapan gelap itu seperti melahapnya.
"Ayo bicara."
"Apa yang ingin kau bicarakan?"
"Kau banyak berubah, hyung. Kenapa? Karena kau sudah dewasa kau bisa bertindak semaumu tanpa memikirkan perasaan orang lain?"
"Jungkook hentikan." Taehyung berkata lirih. Menghindari kontak mata dengan Jungkook. "Kumohon jangan terus mendorongku. Jungkook, kau akan membuatku jatuh kedalam jurang." Tangan Taehyung berusaha mendorong Jungkook. Namun dengan cepat Jungkook menekan bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIGGERED (TAEKOOK)
FanfictionJungkook sudah mengubur masa lalunya, tapi, darah memang lebih kental daripada air. Sampai mati pun dia tidak bisa mengubah identitasnya, bahwa dia adalah seorang putra Mafia. Kepribadian ganda yang dimiliki Jungkook membuatnya harus memilih; Mengab...