06. IN BETWEEN

1.7K 158 4
                                    

Kau tahu istilah Brother Complex?

Rasa cinta dan kasih sayang yang berlebihan terhadap saudaranya.

Well, here! TAEKOOK IN TRIGGERED!

.

.

Tie!

Cut!

"cut!"

Jahitan jarum menutup perlahan luka yang terbuka. Taehyung berkutat di ruang operasi untuk menjadi asisten ayahnya saat melakukan pembedahan terhadap pasien yang mengidap kanker hati. Tangan dan mata Taehyung dengan teliti menggunting setiap benang yang di kaitkan oleh ayahnya. Ini adalah kali pertama dia mengikuti operasi besar. Sedikit membuatnya gugup sekaligus takut. Namun berkat bimbingan ayah dan timnya, operasi berjalan dengan lancar.

"Kerja bagus." Taejun menepuk bahu Taehyung setelah keluar dari ruang operasi. "Kau gugup, kan?"

"Sedikit." Taehyung menjawab sembari membuka masker di wajahnya. Menampilkan senyum perseginya.

"Ah. Jika kau sudah berganti pakaian. Datang ke ruangan ayah. Ibumu mengirimkan hidangan makan malam. Ayo makan bersama."

"Baik, ayah."

Taehyung membuka lokernya saat mendengar ponselnya bergetar. Di lihatnya ada lima panggilan tak terjawab beberapa detik yang lalu. Dan semua itu dari Jimin. Alisnya berkerut. Tidak biasanya Jimin menghubunginya. Padahal dia sudah mengatakan akan sibuk hari ini. Taehyung tidak mau berlama-lama. Pria itu menaruh ponselnya untuk berganti pakaian.

KATALK!

Ponselnya berbunyi lagi menandakan pesan masuk.

Sender : Jiminie Pabo

Taehyung-ah, kita perlu bicara. Telpon aku jika kau sudah senggang! Ini penting!

• Jangan mengabaikanku!

• Kau sudah membacanya!

Napas berat berasal dari Taehyung menandakan bahwa dirinya malas untuk membalas pesan Jimin. Taehyung sangat lelah hari ini setelah pulang dari kampus, dia harus mengikuti operasi selama empat jam. Tubuhnya ingin sekali bersantai di atas tempat tidur.

Belum sempat dia mengetik balasan. Layarnya berganti menjadi sebuah panggilan.

"YA! I JASSIK-AH! BERANI SEKALI KAU MENGABAIKANKU, HAH?!"

Taehyung harus menjauhkan ponselnya karena frekuensi suara Jimin yang hampir membuat gendang telinganya pecah. Pria itu berdecak. "Kenapa kau marah? Bukannya aku sudah biasa mengabaikanmu?"

"Kubilang ini penting!"

"Kau selalu mengatakan penting. Tapi kau hanya mau berbasa-basi saja. Bagaimana aku bisa mempercayaimu kali ini."

"Memang susah ya berbicara denganmu melalui telepon. Ya! Kau menjauhi Jungkook?" Jimin sempat menunda kata-katanya. Dan Taehyung bisa mendengar keluhan napas Jimin. "Kau tidak boleh seperti itu, Taehyung-ah. Kalian seperti pasangan kekasih yang sedang bertengkar, tahu tidak?!"

"Kenapa kau tiba-tiba berbicara seperti...," taehyung bersungut.

"Jungkook ada di rumahku!"

TRIGGERED (TAEKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang