"Aku hanya melihat Sehun…" Minseok bergeser gelisah di kasur rumah sakit, sebuah ikatan terbalut disekitar sisi kiri kepalanya. "Aku merasa seperti seseorang memukulku keras dengan tongkat bisbol, tapi aku tidak melihat orang lain kecuali dia."
Sial. Chanyeol sudah mengharapkan sesuatu yang lebih. "Kau tidak mendengar siapapun?"
"Jika aku mendengarnya, si brengsek itu tidak akan menjatuhkan aku." Minseok menghembuskan nafas perlahan.
"Sehun pergi ke studio awalnya. Aku pikir dia melupakan tasnya. Aku bisa ingat dia masuk ke dalam…" jari Minseok tergenggam di sekitar selimut putih.
"Lalu tidak ada apapun sampai aku bangun di tempat ini." Chanyeol meletakkan tangannya dibahu Minseok. "Tak apa. Kau
beristirahat saja.""Kau mengeluarkan aku, bukankah begitu? Aku mendengar para dokter berbicara…"
Chanyeol mengangguk. "Aku tidak akan meninggalkanmu di kebakaran itu."
Minseok memberinya senyum lelah."Bukahkah itu ketiga kalinya… atau mungkin keempat..kau menyelamatkan hidupku?"
"Tidak masalah. Aku sudah lama berhenti berhitungnya." Chanyeol meremas bahu Minseok dan meluncur menjauhi kasur.
"Beristirahatlah teman."
"Tunggu…" Chanyeol menatap kembali pada Minseok.
"Aku berpikir...aku mengingat satu hal lagi." Mata Minseok menyipit saat dia tampaknya berjuang mengingatnya.
"Kekasihmu, mengatakan, dia meminta maaf… lagi dan lagi. Aku bersumpah. Aku bisa mendengarnya mengatakan hal itu." Lanjut Minseok sambil menekan matanya tertutup. "Tapi itu tidak berguna untuk apapun. Mungkin cuma pengaruh obat yang mereka berikan padaku."
"Mungkin," Chanyeol bergumam. "Aku akan kembali mengunjungimu segera."
Chanyeol menutup pintu dibelakangnya. Sehun menangkap pandangan Chanyeol dan bergegas berjalan mendekat ke arah Chanyeol.
"Apa Minseok sudah siuman? Apa kau sudah bicara padanya?" Chanyeol pergi masuk sendiri karena ingin menduga reaksi Minseok untuk dirinya. Chanyeol menduga juga Minseok mungkin bisa bicara sedikit lebih bebas jika hanya ada mereka.
Aku ingat satu hal lagi. Kekasihmu, mengatakan dia meminta maaf…lagi dan lagi.
"Apa dia mengingat ada orang lain disana?" Chanyeol menggelengkan kepalanya. Wajah Sehun menunduk.
Chanyeol harus menanyakan pada Sehun."Sayang, saat kebakaran, apa kau mengatakan permintaan maaf pada Minseok?"
"Ya."
Sial.
"Kenapa?" Pandangan Sehun sekilas melihat ke atas, bertemu pandangan Chanyeol. Kemarahan terpancar dimata cokelat Sehun.
"Karena aku tidak cukup kuat untuk mengeluarkan dia dari kebakaran! Karena meskipun aku sudah menggunakan seluruh kekuatanku dan aku tidak bisa menggeluarkan dia dari sana!" suara Sehun meningkat, menangkap perhatian 2 perawat terdekat.
"Karena tidak perduli apapun yang aku lakukan, aku tidak bisa mengeluarkannya dari pintu, dan aku sudah yakin kami berdua akan mati di kebakaran itu."
Chanyeol melangkah mendekati Sehun.
Sehun menyentak kembali."Tapi bukan itu yang kau duga, kan?" semua kemarahan menghilangkan suaranya. "Aku tidak gila dan kau–" kesedihan melekat diwajah Sehun. "Kau tidak mempercayaiku."
"Tidak, aku sungguh percaya padamu."
Tapi Sehun bergegas ke arah lift. Chanyeol menyumpah, berlari mengikuti Sehun. Chanyeol menjulurkan tangannya, menahan pintu sebelum menutup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine To Take {CHANHUN}
Fanfiction"Aku telah mencintaimu sejak aku berusia lima belas tahun." Begitu sederhana dan setia. "Dan aku akan mencintaimu selama sisa hidupku." By almondcream