10. Don't Go

224 38 10
                                    

Sehun menatap kearah Yuri. Mata polisi itu tertutup sekarang. Sehun menutupnya. Wajah Yuri putih pucat, bibirnya bernoda merah dengan darah. Bau darah memenuhi hidung Sehun. Kwon Yuri tidak pantas mendapatkan ini. Mati di lorong, dikelilingi sampah. Mati ditempat seseorang. Tempatku.

Sehun masih memegang erat tangan Yuri. Tapi tatapannya mengarah ke lorong. Chanyeol sudah menghilang. Dia mengejar penyerang itu. Sehun tidak ingin Chanyeol mati ditempatnya.

Bukan Chanyeol.

Bukan Minseok.

Bukan Yuri.

"Kejar aku!" Sehun berteriak. "Berhenti menyakiti orang lain! Seharusnya aku! Jangan sakiti orang lain!" Air mata menetes dari mata Sehun. Sirine ambulans terdengar lebih kencang.

"Seharusnya aku!" Sehun berteriak lagi. "Jangan sakiti yang lainnya!"

Pintu terlempar keras, langkah kaki bergegas kearahnya. Sehun mendongak dan melihat Jongin bergegas mendekatinya. Dibelakangnya, Sehun dapat melihat para EMT. Lebih banyak polisi. Jongin memucat ketika melihat Yuri.

"Aku minta maaf," Sehun berbisik.

Para EMT (Emergency Medical Technician)
mendorong Sehun menjauh. Mereka mencoba menyelamatkan Yuri.

Kau tidak bisa mencegah kematian.

Kematian Yuri karena Sehun.
Sehun melirik kembali ke lorong. Tidak ada tanda dari Chanyeol. Apa yang akan Sehun lakukan apabila penguntitnya berbalik merubah perhatiannya ke Chanyeol?

"Sehun."

Sehun mendelik dan menyadari bahwa Jongin berdiri tepat didepannya. Otot menegang dirahangnya ketika Jongin berkata,"Aku ingin kau ikut denganku. Ikut denganku, sekarang."

"Chanyeol mengejar si penyerang. K-kami tidak melihat siapapun, tapi Chanyeol menyusuri lorong-"

"Aku akan menyuruh orang mencarinya." Mata Jongin...terbakar emosi. Kesakitan. Kedukaan. Kemarahan.
"Tidak aman bagimu berada diluar sini. Ayo." Jongin mengambil senjata itu dari tangan Sehun. Menggiringnya ke mobil patrol.

"A-aku minta maaf soal Yuri." Airmata hampir membuat Sehun tersedak.
Jongin mengangguk. Kesakitan dimatanya makin mendalam. "Begitu juga aku. Dia baru dua puluh dua tahun. Dua puluh dua,sial."

Para EMT tidak berusaha menyelamatkan Yuri lagi. Sehun melihat cara polisi lainnya beraksi. Melihat cara mereka menandai area. Ini bukan seperti menyelamatkan hidup seseorang bagi mereka.

Ini tempat kejadian kriminal sekarang.


~oOOo~


Jejak darah berhenti dipintu masuk sebuah pabrik tua. Chanyeol menendang membuka pintu dan bergegas kedalam. Senjatanya siap. Siap. Debu dan jarring laba-laba meliputi interior pabrik. Chanyeol mencari dan mencari tapi tidak menemukan apa-apa.

Karena bajingan itu menggiring Chanyeol kesana.

Chanyeol ditipu. Chanyeol mengikutinya. Dan Chanyeol meninggalkan Sehun sendirian. Chanyeol berputar dan mulai berlari kembali ke Sehun, dia baru bergerak lima kaki ketika sebuah peluru mengenainya.

~oOOo~






Ada suara tembakan lain.

Saat Sehun mendengar suara yang menggelegar, jantungnya berhenti. Jongin berlari menuju tempat ledakan, dan ia juga lari dengan cepat mengejarnya. Bergegas lebih cepat, lebih cepat dan-

Mine To Take {CHANHUN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang