Kim Jongin menyaksikan dari jauh ketika pesawat jet itu menunggu di landasan pacu. Bepergian dengan pesawat pribadi....sepertinya sangat cocok dengan gambaran seorang Park Chanyeol.
Jongin telah menggali informasi mengenai Chanyeol hampir seharian ini. Seorang anak yang terlahir dari keluarga miskin dan mendaftar menjadi taruna pada usia ke dua puluh. Masa lalunya dapat dengan mudah diketahui sampai disaat ia masuk akademi. Setelah ia bergabung menjadi prajurit pembela tanah air, semua catatan mengenai Park Chanyeol menghilang tanpa jejak. Semua catatan selama empat tahun dia menjadi tentara. Nampak seolah tidak ada yang terjadi selama empat tahun tersebut.
Kemudian Chanyeol muncul lagi di Seoul. Muncul secara tiba-tiba dan langsung memiliki koneksi yang kuat dengan beberapa pejabat pemerintahan yang menangani urusan luar negeri. Perusahaan jasa keamanannya telah meroket menjadi yang terbaik dibidangnya.
Chanyeol telah menjadi seorang jutawan. Bukan jutawan, melainkan milyuner berdasarkan laporan pajaknya. Jadi, mengapa seseorang seperti dia tertarik secara pribadi dengan sebuah kasus penguntitan? Kasus tersebut bahkan bukan kasus yang biasa ditangani oleh perusahaannya. Kliennya selalu sebuah
perusahaan, bukan orang secara individu.Jongin menarik tangannya keluar dari saku jaketnya. Dia telah menggunakan lencana kepolisiannya untuk masuk ke bagian belakang bandara. Dan dia berencana menggunakannya lagi untuk membantu penyelidikannya. Orang-orang biasanya selalu berbicara lebih lancar ketika melihat lencana polisi.
Mata Jongin menyipit melihat seseorang berjalan tergesa dari landasan pacu."Uh, permisi, sir..." panggil Jongin.
Seorang pria yang kira-kira lebih tua darinya dengan rambut yang mulai menipis mengerutkan dahi ke arahnya. Orang itu mengenakan seragam biru muda yang biasa dipakai oleh kru landasan."Apakah kau orang yang tadi membantu penerbangan Park Chanyeol?" tanya Jongin sembari memperlihatkan lencananya.
Orang itu menatap sekilas pada lencana, kemudian menatap Jongin. "Tuan Park tidak memiliki masalah denganku. Aku hanya melakukan pekerjaanku, aku-"
"Aku tidak bilang kau punya masalah dengannya," Jongin berkata
menenangkan. "Aku hanya penasaran..."
Dan Jongin telah penasaran seharian ini. Dia telah sampai distudio milik Sehun tepat pada saat pria itu masuk ke mobil Chanyeol. Jadi Jongin mengikuti mereka dan menyaksikan mereka terbang ke luar kota. Aneh. Sebuah serangan di satu hari dan sebuah liburan keesokannya?"Ke mana tujuan Tuan Park?" tanya Jongin sambil memiringkan kepalanya. Orang itu menatap sekilas ke balik bahunya.
"Aku...kukira ia pergi lagi ke Jepang."
Ke negara tempat Oh Sehun pernah tinggal dalam waktu yang cukup lama."Apakah ia sering pergi ke Jepang?" Bisa saja itu merupakan perjalanan bisnis, atau untuk-
"Ya, dia sering pergi ke sana. Paling tidak seminggu sekali." Orang itu mencoba berjalan melewatinya. Jongin bergeser dan menghadang langkahnya.
"Kru di landasan terkadang mendengar beberapa cerita." Dan banyak gossip.
"Apakah kau pernah mendengar cerita tentang alasan Park Chanyeol pergi ke Jepang? Tentang perjalanannya yang dulu? Atau yang malam ini?"
Orang itu tersenyum, memperlihatkan gigi depannya yang bengkok."Aku tak peduli dengan alasan penerbangannya. Aku hanya peduli dengan seberapa sering ia melakukannya. Aku mendapatkan uang dari situ."
Tentu saja. Informasi ini tak berguna baginya. Orang itu berjalan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine To Take {CHANHUN}
Fanfiction"Aku telah mencintaimu sejak aku berusia lima belas tahun." Begitu sederhana dan setia. "Dan aku akan mencintaimu selama sisa hidupku." By almondcream