Bagaimana jika sitsundere seperti sakusa memiliki kekasih yang super duper ceria seperti atsumu?
Memiliki tantangan sendiri bukan?
ini hanya kisah yang mengandung banyak gula untuk shipper sakuatsu
- megandung gula berlebihan!!
- BOYS LOVE!!
- typo...
Sakusa menaruh kasar tas berisi bekal buatan atsumu kelantai kemudian ia menatap jijik atsumu. "Apa ini?" Tanya nya cuek.
"Itu bekal untuk omi-omi... aku sendiri yang bikin tapi kenapa diletakin kasar gitu? Nanti tunpahan omi-omi!" Atsumu berujar lirih. Soalnya dia sudah membangunkan osamu dari pagi untuk membantunya membuat makanan, eh malah dicampakan gitu.
Sakusa berdecih sebal kemudian menunjuk pintu agar atsumu meninggalkanya sendirian diloker.
"Ck! Gue jijik dibikinin makanan sama orang lain kecuali bunda gue. Gue tebak itu makanan berkuman kan? Kau menggunakan tempat yang kotor. Keluar!!"
"Omi omi kenapa-"
"Keluar!!!"
Decihan sebal keluar dari bibir atsumu, hatinya sakit, ia sangat kesal dengan sakusa. Padahal atsumu sudah berjuang keras untuk membuat makanan itu, tapi sakusa tidak menghargainya sama sekali.
Bokuto yang berada disana menatap kaget kedua pasangan itu
"Omi-kun.. kenapa kau membuang makanan atsumu? Hey itu tidak baik!!! Aku selalu menerima makanan yang dibikin oleh akaashi dan itu sangat enak. Dan kenapa kau?-"
"Berisik!"
"Omiii-sannnn tidak baik seperti-"
"Kalian juga keluar!"
Bokuto dan hinata juga ikutan keluar. Mau liat atsumu takutnya dia lakuin hal aneh aneh karena kecewa.
Sakusa menghela nafas kemudian tanganya terulur meraih tas berisi bekal makan siang. Lalu membuka tutupnya.
Senyuman lebar terbit dari bibirnya kala melihat susunan rapi makanan yang dipenuhi oleh protein yang seimbang, sedikit rasa bersalah karena membentak atsumu tadi.
Jujur saja ia terlalu senang
Namun ia tidak bisa mengakui perasaanya. Ia memakan lahap masakan yang dibuat khusus untuknya.
Urusan membujuk atsumu dari kekesalanya urusan belakang. Sekarang sakusa ingin menghabiskan waktu dengan menikmati maknan terenak yang dibuat oleh atsumu untuk dirinya.
***
"Dimana?"
Bokuto memiringkan kepalanya bingung menatap aneh sakusa yang menanyainya.
"Dimana apanya?"
"Dia"
"Ha? Omi-kun tidak boleh berdekatan dengan tsumu-tsumu! Kau selalu melukai hatinya!!" Ujar bokuto dengan nada alay nya.
Sakusa berdecih kemudian ia berjalan cepat memasuki gudang yang bersebelahan dengan toilet.
Benar apa kata fikiranya bahwa atsumu kini sedang didalam gudang membereskan alat kebersihan sendirian.
Sakusa segera mengunci gudang membuat atsumu kaget dan menatap sakusa marah.
"Ck! Kenapa kau kunci gudang nya? Apa maksutnya! Buka! Aku akan keluar" ujarnya cuek.
Ternyata atsumu marah fikir sakusa. Ia segera mendekat mengikis jarak antara nya dan atsumu.
"Ck! Jangan deket deket gue belum mandi sore."
Atsumu ketakutan melihat wajah sakusa yang kian meredup hawa ketenanganya.
"Kau mau apa? Put-mmmmhhhhhh"
"Tidak! Terimakasih makananya. Lumayan enak walau tidak."