10

1.8K 162 17
                                    

"Ck! apa sih! Lo mau apa?!"

Suna memiringkan kepalanya bingung melihat sang karib tengah marah marah tidak jelas diambang pintu rumah.

Suna yang ingin berkunjung kerumah mereka jadi merasa sangat senang karena mendapat potretan baru untuk diperbincangkan di akun gosip. Dengan judul setter terkenal dijepang sudah memasuki tahap kegilaan stadium akhir.

"Lo yang kenap-"

"Iss ganggu lo! Pergi sana! Ngapain kesini! Nggak usah uwu uwu an sama osamu! Gue lagi berantem sama pacar gue." Ujar atsumu tidak mau menyebut nama kekasihnya.

"Ya urusanya sama  gue apa? Mau gue up ke akun gosip juga?"

"Nggak usah ada ada aja hidup lo ya! Pergi sana! Dasar bakteri! Virus.. kau viruss pergiiiiiiii!!-AWW SAKITT GOBL*K!!" Atsumu berbalik, ia memandang sebal osamu yang memukul punggung nya barusan.

"Lo gila ya tsum? Awas minggir. Yang salah siapa, seluruh dunia yang dimarahin. Aneh" ucap osamu dari belakang atsumu.

Atsumu menghentakkan kakinya masuk kedalam rumah mengabaikan sepasang kekasih yang hendak pergi.

"Caaaamuuuuu!! Kita itu kembar! Lo nggak boleh pergi keluar kalau nggak sama gue!" Bentak atsumu dari dalam kamar.

"Jangan manggil gue dengan panggilan alay seperti itu!!! Dan Sejak kapan gue punya kembaran?"

Ah percuma melampiaskan emosinya keorang orang. Yang ada dirinya lah yang dibuat semakin kesal. Atsumu membanting pintu kamar kasar menatap tidak suka apa yang tadi terjadi digym pelatihan.
















***













Sakusa menatap osamu datar yang sedari tadi mengomel tidak jelas. Ia juga tidak tahu apa kesalahanya dengan atsumu.

Atsumu saja tidak jelas. Bukanya ia menjelaskan alasanya  marah kepada sakusa itu apa malah ngajak tawuran seluruh dunia.

Cowok itu menaiki tangga menuju kamar atsumu kemudian tangan sakusa terulur mengetuk pintu kamar milik kekasihnya.

"Buka"

Pintu kamar terbuka, menampilkan atsumu dnegan raut merah marah.

"Apa lo? Ngapain kesini ha? Uda uwu uwu an nya sama temen nya shoyo? Siapa? Rika ya? Dih lo peluk pelukan sama dia nggak apa apa , sedangkan gue nyentuh lo dikit aja lo langsung ngamuk ngamuk. apa? Mau membela diri?"

Sakusa menggeleng,  helaan nafas terdengar kasar dari bibirnya, tanganya terulur hendak menyentuh tangan atsumu namun ditepis kasar oleh sang empu.

"Gak usah pegang pegang!!! Najiss! Lo bakteri! Kuman! Ck keluar lo sialan!! Setann!! Jelmaan iblis berotak lima!! Keluar!"

Atsumu hendak menutup pintu namun ditahan oleh sakusa. "Dia itu--"

"Oh lo mau bilang putus karena udah nemuin cinta sejati kan? Gue apasih... siceroboh dalam segala hal kan? Minggir lo virus!! Jangan tahan pin--"

"dengerin gue dulu atsumu!!"

Atsumu tersentak mendengar bentakan sakusa , ia membuang muka, sungguh rasa kesal ingin membunuh jelmaan iblis ini  berkumpul menjaid satu dihatinya.

"Sorry" ujar sakusa merasa bersalah karena meninggikan suara. "... dia sepupuku atsumu, namanya sakusa rika, anak dari bibiku." Lanjutnya membuat mata atsumu membulat.

"Nggak bohong, liat tanda pengenalnya." Ujar sakusa lagi, kemudian ia memperlihatkan tanda pengenal milik sepupunya, rika.

Wajah atsumu merah ia langsung menutup pintu kasar, malu! Ingin sekali menyembunyikan wajahnya kebelakang. Sungguh mengapa dirinya harus salah faham seperti ini?

"Atsumu buka!!" Panggil sakusa dari luar.

"Lo gak jelasin ya omi-kun jadi lo yang salah!! Titik gamau koma , udah sana lo pulang dulu gue sibuk mau ngasih makan kucing nya samu."

"Serah... tapi atsu--"

"Pulang omi!!!"

Sakusa menghela nafas kemudian berbalik menjauh dari kamar atsumu, biarkan saja intinya dia sudah menjelaskan.

Setelah keadaan kembali normal atsumu berlari kekamar osamu.

"Dedek camuuu... abang cumu maluu tauuu masa gue salah fahamm nggak bangett duh--"

"ALAY NJING DIEM!!"

"Iss lo-"

"Sakusa masih dibawah noh nggak  lo datengin?"

Kalimat yang diucapkan osamu membuat atsumu kaget, ternyata sakusa tidak pulang, aduh mana hati atsumu lagi canggung banget.

"Suruh pulang dong sam.. duh gue--"

"Dih dasar ... minta maaf lo . Gak malu? Urat malu lo udah putus?"

Atsumu mendengus sebal. "Ck!! Serah" kemudian  ia meninggalkan osamu dikamar sendirian.

Sebenarnya tidak sendirian, ada suna namun dia ngumpat, karena takut ketauan atsumu.










***












Atsumu berjalan canggung menuju sofa tempat sakusa berada,  kemudian ia duduk dan tersenyum canggung.

"Udah?"

Atsumu menggeleng. "Omi omi mau ke gym? Olahraga? Makan direstoran? Atau dimasakin? Atau mau kiss kiss? Atau mau ditemenin olahraga malam?"

"Setan didalam tubuhmu sudah pergi?"

"Hey , aku tidak keserupan--"

"Hm.. berisik. Gue pulang--" sakuaa hendak pergi namun ditahan oleh atsumu.

"Eh omi kun kan baru sampai!!" Atsumu menahan pergelengan  sakusa yang hendak keluar.

"Gue sibuk" ujar sakusa cuek kemudian mengecup bibir atsumu sekilas.  "Jangan keserupan lagi gue takut.. lo tau kan Maksutnya?"

"Nggak!! Omi kun jangan pakai lo-gue dong!!"

Sakusa menghela nafas  panjang. "Okay aku pergi... besok kita pergi ke swis. Bye.. um i love you."

"Hahaha i love you too!! Omi kunnn!! Apakah aku sudah menjadi kekasih terbaikmu hari ini?" Tanya atsumu antusias.

"Ya! Dalam menghinaku sebagai jelmaan iblis berotak lima." Kemudian sakusa pergi meninggalkan rumah kediaman keluarga miya , membiarkan atsumu  histeris didepan rumah.























"Kau jangan berpelukan dengan orang lain lagi ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau jangan berpelukan dengan orang lain lagi ya. Jangan bikin hati mungiel ku retak ya?" -atsumu

"Huh? Apa yang kau bicarakan?" -sakusa






























_________________________________________
Tbc yaaa❤

Gimana ceritanya?  Haha

Jangan lupa vote dna komen😙

Love SoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang