Ini merupakan part paling panjang😌
-
"Omi-kun aku sedang dijalan kerumah mu, kau tau? Ternyata dijalan sora sudah ada lampu baru! Ah sangat cantik! Mengapa kau tidak memberitahukan nya kepadaku omi-kun!"
Sakusa menghela nafas panjang mendengarkan celotehan sang kekasih dari dalam telepon. Kemudian matanya membulat. Tunggu! Dijalan katanya?.
"Jangan bermain handpone ketika dijalan atsumu!" Suara sakusa meninggi yang dibalas kekehan oleh atsumu.
"Hey... jarang sekali omi-kun menyebut namaku seperti itu, kau merindukan ku?"
"Tidak! Aku akan mematikanya."
"Tenang saja omi-kun aku tidak naik mobil, aku hanya jalan dan saat ini tengah menyeb- tiiiiiiiiiiinnnnnn .... TIINNNNNN.... tut tut..tut..tut"
Mata sakusa terbelalak. "Halo! Atsumu!! Jawab!ck!" Sakusa berdecih ia mencoba kembali menghubungi atsumu namun panggilanya tidak dijawab.
Ia segera berlari keluar menuju jalan yang disebutkan atsumu tadi.
•••
Buram. Semakin buram, laki laki itu menatap orang orang yang tengah menggotongnya samar. Ia sama sekali tidak merasakan sakit namun ia merasakan banyak cairan keluar dikepalanya saat truk hilang kendali menabrak tubuh nya hingga terpental membentur pohon.
Miya atsumu ingin sekali membuka matanya namun tidak bisa. Laki laki itu merasakan bahwa jiwa nya akan dibawa pergi oleh seluet hitam yang menariknya tadi hingga ia tidak jatuh kejurang.
"Ambulan!! Masuk cepatt pria ini hampir kehilangan nafasnya!!"
"Cepat cepatt!!"
"Cepattt.. hey ayoo bawa kerumah sakittt!!"
"Cepatttt!!"
Hilang . Mata atsumu tertutup smpurna brasama kesadaranya.
"TUNGGU!!!"
Laki laki berambut ikal berlari mendekati brankar yang akan dibawa masuk kedalam ambulan. Matanya membulat kemudian satu tanganya membantu para petugas memasuki brankar kedalam ambulan.
"Cepat berikan pertolongan pertama bodoh! Apa yang kalian lakukan!!!"
Takut dan khawatir bersatu didalam hati sakusa. Ia takut atsumu akan kenapa kenapa, melihat darah yang begitu banyak keluar dari kepala dan tubuh sang kekasih membuatnya mati mati an berpositif thingking bahwa kekasihnya akan baik baik saja.
Sedikit penyesalan karena ia menolak menjemput sang kekasih dan menyebabkan kejadian seperti ini. Laki laki itu meremat tangan atsumu memberikan kekuatan untuk tetap terus bertahan.
"Atsumu! Gue mohon bertahan! Demi gue... demi osamu yang nunggu lo pulang... demi tim yang nungguin latihan bareng lo... dan demi kue yang bakalan lo buat untuk gue besok.. ayo jangan nyerah mempertahankan sedikit nafas."
•••
Sakusa mengepalkan tanganya erat, mata nya memanas ia menyandarkan tubuhnya didinding ruang tunggu.
Matanya menatap samar tulisan icu diatas pintu ruangan yang sedang menangani atsumu. Ia takut terjadi apa apa dengan sang kasih.
Ia maju mendekati pintu kala suara nyaring alat pendeteksi jantung terdengar hingga luar. Hatinya terus berdoa memohon kepada tuhan untuk menyelamatkan sang kasih.
"Ayoo berjuang terusss tetap hidup, osamu nungguin lo dirumah... dia ngarep lo balik .. ayo terusss bertahann gue tau sakit.. hidup demi kembaran lo... demi semua orang... ayo kuat."

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Sound
FanfictionBagaimana jika sitsundere seperti sakusa memiliki kekasih yang super duper ceria seperti atsumu? Memiliki tantangan sendiri bukan? ini hanya kisah yang mengandung banyak gula untuk shipper sakuatsu - megandung gula berlebihan!! - BOYS LOVE!! - typo...