Budayakan vote sebelum membaca ya gaiss.
🍞🍞
"BUNDAA, Alip nakal nih!" teriak Rara mengadu kepada Dewi ibunda Alip.
"Ya elah bocil cepuan," ejek Alip yang membuat Rara kesal dan menggigit lengan Alip yang sedang berusaha merebut roti dalam tangan Rara.
"Sakit anjir, maen gigit gigit ae lu, ntr gue rabies gimana!?" ucap Alip sembari mengusap ngusap tangan yang tadi Rara gigit.
"Abisnya Alip ambil roti Rara," Rara menggembungkan pipinya kesal.
Alip yang merasa gemas sendiri kini tangannya ada dipipi Rara lalu menggapitnya membuat bibir Rara memonyong sempurna.
Rara merasa kesal langsung menepis tangan Alip, "Alip ih, Rara bilangin bunda beneran nih," ancam Rara yang membuat Alip malah balik menantangnya, "bilangin aja, gue gak takut."
"BUNDAAA" teriakan Rara mengema membuat Dewi langsung menghampiri anak anaknya itu.
"Apa sayang, kenapa teriak teriak, hm?" tanya Dewi lembut sembari mengusap rambut Rara yang membuat Alip sedikit iri.
"Itu bunda, Alip jailin Rara!" adunya kepada Dewi, mendengar penuturan dari Rara, Dewi langsung mendekat kearah anaknya yang sedang asik menonton kartun ia langsung menjewer telinga anaknya itu.
"Aduh bunda sakitt, lepasih Bun," Alip merintih kesakitan akibat jeweran dari Dewi.
"Hahaha terusin bunda," melihat hal itu Rara malah menertawakan pacarnya.
"Awas aja lu bocil" geram Alip, "bunda lepasih, ntr lepas kuping Alip," ucapnya memohon agar Dewi melepaskan jewerannya.
Akhirnya Dewi menjauhkan tangannya dari telinga Alip, "udah dibilangin jangan gangguin Rara terus, masih ngeyel aja."
"Gak bisa Bun, sehari gak jailin ini bocah tu kek ada yang kurang gitu, ya gak cil?!" ucapnya sambil menggapit kepala Rara diketiaknya.
"Ih Alip lepasih, ketek Alip bau!" rengek Rara meminta kepalanya dibebaskan dari hapitan ketik Alip.
"Enak aja ketek gue wangi ya," Alip tak terima jika dibilang bau, ia makin menghapit kepala Rara yang membuat Rara memukul lengan Alip.
"Alip lepasin, Rara nya gak bisa nafas itu!" omel Dewi kepada anaknya.
Alip menjauhkan tangannya dari kepala Rara, setelah terlepas dari ketiak Alip Rara langsung mengambil nafasnya.
"Rara nginep disini aja ya, bunda Arin sama ayahmu ada urusan diluar kota!" ucap Dewi memberi tahu.
"Emm,, iya deh," Rara tampak berfikir terlebih dahulu sebelum mengiyakan perintah Dewi.
"Asik, berarti Alip tidur sama bocah roti dong?!" seru Alip, yang dimaksut bocah roti itu adalah Rara.
"Gak ya, Rara tidur sama bunda, nemenin bunda bobo karna ayah kamu ada dinas ke luar negeri," pernyataan yang keluar dari mulut Dewi membuat Alip mendengus kesal.
"Ayok sayang kita bobo!" ajak Dewi menggandeng tangan tangan Rara mengajaknya kekamar.
🍞🍞🍞
"Rara mau sikat gigi sama cuci muka dulu ya Bun," ijin Rara lalu melangkah pergi kekamar mandi.
Dret dret dret
Ponsel Dewi berbunyi, tak menunggu lama Dewi langsung menekan tombol hijau untuk menerimanya.
"Halo"
"Apa?, asma ibu kumat lagi?" ucap Dewi syok kala mendapat kabar bahwa asma sang ibunya kambuh lagi.
"Iya saya kesana sekarang."
Rara yang sedang berada dikamar mandi itu sedang menggosok giginya, "bulat bulat bulat."
Rara keluar dari kamar mandi itu terkejut karna Dewi sudah bersiap dengan koper yang ia pegang.
"Bunda mau kemana?" tanya Rara mendekati Dewi.
"Sayang bunda mau jengukin Mbah Yasmin, asmanya kambuh lagi," tutur Dewi yang sedang mengusap ngusap punggung Rara.
"Asma nenek Aladin kambuh lagi Bun?" tanya Rara, nenek Aladin itu adalah Mbah Yasmin, Rara lebih senang menyebutnya dengan nenek Aladin.
"Iya sayang, dan bunda harus kesana sekarang," ucap Dewi, "kamu bobo sama Alip aja ya malem ini," pinta Dewi yang dibals anggukan oleh Rara.
🍞🍞🍞
"Bunda beneran gak mau dianter?" tanya Alip memastikan.
"Gak usah kamu dirumah aja sama Rara!" tolak Dewi lembut, tangannya kini beralih ke rambut Rara ia mengelus lembut rambut Rara, "Rara bobo sama Alip ya, ntr kalo Alip macem macem tendang aja joninya," ucap Dewi berbisik dikalimat terakhir.
"Joni itu anak mana bunda?" tanya Rara polos dengan berbisik juga.
"Itu lo yang.." baru mau menjelaskan namun Alip langsung menyelanya.
"Udah deh bunda, jangan rusak otak polos cewek Alip!" kesal Alip membuat Dewi tertawa lepas.
"Ya udah bunda pamit, assalamualaikum," pamit Dewi meninggalkan rumahnya.
"Emang Joni itu siapa sih Alip?" tanya Rara penasaran.
"Mau liat Joni gue?" tanya Alip membuat Rara mengangguk polos.
"Ya udah ayok!" ajak Alip menarik tangan Rara.
"Kemana?" tanya Rara yang berjalan membuntuti Alip dari belakang.
"Katanya mau liat joni?!" ucap Alip dengan nada jahil.
"Ooo, yaudah ayo gas," Rara langsung bersemangat melanjutka langkahnya.
"Polos banget bini gue," seru Alip dalam hati.
![](https://img.wattpad.com/cover/296844582-288-k103944.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My boyfriend galak
Novela Juvenil••• Maira Kanti Atmaja. Cewe polos plus bego yang tiada hari tanpa roti. "Alip itu nomor tiga, yang pertama itu bunda, yang kedua itu roti, nah yang ketiga itu baru Alip." Arkana Alip baskara. Cowo galak yang punya dendam kesumat dengan roti, yang b...