hore akhirnya ada kuota
.
Giselle keluar dari kabinya dengan bersemangat. Musim panas segera berakhir dan dia akan menepuh kehidupan normal di luar sana. Dengan restu ibunya, Dewi Athena, aroma demigodnya tidak terlalu tercium oleh para monster. Setidaknya untuk saat ini.
Dia melihat Yoshi dengan Chiron yang berdiri di dekat Peleus. Yoshi sangat dekat dengan Peleus, entah bagaimana.
Sekadar informasi, Peleus adalah naga yang bertugas menjaga perkemahan blasteran dari serangan monster dan bahaya lainnya. Sekarang dia begitu besar bergelung mengelilingi batang pohon, mengirimkan sinyal asap ke atas selagi dia mendengkur.
"Yoshi-yaa!" panggil Giselle.
Yoshi menoleh dengan senyumnya lalu mengangkat tangan mengajak tos. Giselle membalas High Five Yoshi lalu membungkuk hormat kepada Chiron, sang Centaurus.
"Ngapain disini? Tumben banget. Ada keperluan kah?" tanya Giselle.
"Nggak sih, cuman kangen aja sama suasana perkemahan. Tadi barusan aja habis latihan panahan sama anak kabin Apollo." Jawab Yoshi.
"Pasti lo ngalahin Michael."
"Betul."
"Mangkanya, dia misuh-misuh di deket area panahan tadi."
Yoshi tergelak. Tadi, dia berhasil mengalahkan Michael Yew, kepala konselor pondok Apollo dalam lomba panahan. Meskipun Yoshi senjatanya sabit, dia juga pandai memakai senjata lain seperti panah dan pedang. Bayangkan saja, kau dikalahkan dalam lomba panahan saat kau putra Apollo. Mau ditaruh mana mukanya nanti?
"Chiron, bukannya hari ini saya boleh keluar perkemahan? Ibu sudah memberi saya restu untuk menepuh kehidupan normal di luar sana." Ucap Giselle kepada Chiron.
"Terserah padamu sayangku. Tapi, hati-hati jangan sampai aroma Demigodmu tercium lagi oleh para monster di luar sana. Mengerti?"
"Mengerti, sangat mengerti." Balas Giselle dengan senyumnya yang dipaksakan. Terakhir kali aroma demigodnya tercium, itu kenangan buruk bagi Giselle. Hampir saja ia menjadi bergedel demigod saat bertemu seekor Manticore yang menyamar sebagai kakek tua yang duduk di pinggir danau.
Yoshi menepuk pundak Giselle. "Tenang aja, Gis. Gue bakal jagain lo kok, oke?"
Giselle menyunggingkan senyumnya. "Gausah sok njagain deh, nanti malah gue yang jagain lo."
Yoshi mendecih lalu menghela nafas. Giselle seperti tersambar sesuatu saat mengingat apa yang ingin dia katakana pada Yoshi akhir-akhir ini.
"Eum, Yosh gue-"
"Ah. Bapak harus ke Rumah Besar. Kurasa, ada sesuatu yang harus bapak katakan pada kepala konselor pondok Hermes." Ucap Chiron.
"Tiba-tiba? Apakah itu penting, Pak? Atau, perlu bantuan Saya?" tawar Yoshi.
"Tidak usah nak. Lanjutkan urusanmu dengan Giselle. Bapak akan kembali nanti setelah urusan selesai. Mungkin." Balas Chiron sambil mengangkat bahunya. Keempat kakinya lalu melangkah ke Rumah Besar. Terdengar teriakannya memanggil Connor Stoll dari pondok Hermes dan merangkulnya ke Rumah Besar.
"Jadi, lo mau bilang apa tadi?" tanya Yoshi.
"Anu, gue mau tanya deh." Giselle mendadak sungkan menanyakan ini, tapi dia menghembuskan nafas lalu mengangguk-angguk.
"Gue boleh ke alam bawah gak?"
.
KAMU SEDANG MEMBACA
[01] Only 11 Days - Winrina ✓
FanficPerjanjian dengan Sang Pencabut Nyawa memang membuat hidup Winter menjadi berantakan. Bagaimana tidak? Perjanjian mengulur waktu kematian membuat nya semakin menderita. Saat di tanya kenapa ia melakukan ini, jawaban Winter sangat simple sekali. "Gue...