"Tata!"
Gadis yang bernama Tata tersentak akibat panggilan dari guru kesenian yang sedari tadi diam,tiba tiba saja memanggil dirinya.
"Ada apa ya bu?" Tanya gadis itu sembari memberhentikan kegiatan menulisnya.
"Coba tolong kesini dulu kamu."
Bu Nur. Guru yang mengajar kesenian di . SMA ANTARIKSA Salah satu guru killer,tapi guru itu selalu bisa membuat lelucon agar keadaan di dalam kelas tidak tegang dan serius amat. guru yang berasal dari kota medan itu,jika berbicara membuatnya seperti orang yang ingin memakan lawan bicaranya (nge-gas.)
Clarissa Yunita. Sering di panggil dengan sebutan Tata. Tidak sedikit yang memanggil nama itu, selain karena namanya pendek sedikit panjang,memang lebih enak jika di panggil dengan sebutan Tata.
Tata beranjak dari kursinya ke meja guru."ada yang bisa saya bantu bu?."tanya tata sopan.
"Ibu mintak tolong Ta, kau antarkanlah dulu lah ini ke kelas 12 ips 3. Kau tau kan?"perintah bu Nur sembari menyodorkan beberapa tumpukan hvs yang sudah di isi dengan tulisan tulisan.
Tata mengangguk "tau lah bu! Masa saya gak tau. Yang banyak cogan nya kan bu?"bisik tata di akhir ucapannya.
"Kalau soal cowok ganteng aja langsung nalarnya inget kau yah! ini, kau kasih sama sekertaris kelas itu,biar di catat di papan tulis. Soalnya, pak Asep tidak bisa hadir hari ini, Karena sedang di rumah sakit. makanya di titipkan ke ibu tugas itu. Kau paham kan?" Tanya bu Nur memastikan.
Tata mengangguk mantap "paham dong bu!"
Gadis itu menerima kertas hvs yang di sodorkan bu Nur dan langsung pergi keluar menuju kelas 12 ips 3.
Senyum Tata merekah ketika sudah sampai di ambang pintu. Sebelum sampai ke kelas ini, ia harus menaiki tangga terdahulu. menurutnya cepat, namun rasanya lelah ketika menaiki anak tangga yang begitu banyak. Ya begitulah namanya juga sekolah elit
"Hai!" sapa Tata pada seisi kelas, tapi tidak ada yang memperdulikannya, bahkan tidak ada yang menjawab sapaannya satu orang pun.
"hello! Kalian kenapa ga ada yang jawab sapaan gue sih!. Kalian tuh di kasih tugas sama bu Nur!." Teriak Tata menggema ke seluruh penjuru kelas.
Namun tidak ada yang memperdulikannya,bahkan kelas pun menjadi hening akibat teriakannya.
Tata yang sadar akan hal itu, ia langsung tersenyum manis.
"Maaf ya kak ganggu kegiatan kalian semua, tapi tadi saya di suruh bu Nur kesini buat ngasih tugas dari pak Asep. Katanya pak Asep sakit, jadi tugasnya di titipkan bu Nur. Oh iya! Sekertarisnya siapa yah?" Tanya Tata.
setelah berbicara panjang lebar,namun suasana masih sama. tidak ada yang menjawabnya bahkan mereka cuman memperhatikan dirinya.
Tata menunduk malu karena sedari tadi dia berbicara tapi tidak ada satupun orang yang menyahut pembicaraannya.
'Kok pada ngeliatin gue sih? Bukannya nyaut! Malah diem merhatiin ga jelas. Dasar kelas sombong!.' Gumam Tata.
Lagi dan lagi dia menarik nafasnya panjang. Namun ketika dia membuyarkan gumamnya sudah terdapat seorang pria yang berada di depannya dan membuat dirinya terkejut.
"Lo kenapa banyak ngomong banget sih? Ga sakit tuh tenggerokan lo?"
Tata menelan salivanya susah payah seakan akan yang dia telan adalah batu. _sakit kek nya wkwk._
Pria itu menyodorkan tangan kanannya. Tata mengerjap beberapa kali untuk mencerna apa maksud sodoran tangannya itu?.
"Ck. Kertasnya!" Ucap lelaki itu malas, dengan suara sedikit tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Child Life||UN1TY
General FictionKisah ini menceritakan tentang seorang anak sulung dan anak bungsu, yang memiliki hobi berbeda. Kisah ini juga menceritakan tentang nasib si anak sulung Yg dibenci oleh neneknya. Anak sulung yang merasakan iri kepada adiknya karna selalu di manja ol...