Kring...
Bel berbunyi menandakan jam istirahat sudah tiba, seluru siswa/i berlari ke arah kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah kosong.
Keana, Indy, dan juga Nara sudah menempati tempat duduk yang tak jauh dari pintu kantin, makanan juga sudah tersaji di meja mereka bertiga.
"gue mau mesen minum, siapa yang mau nitip?," tanya Indy.
"pake uang lo dulu ya ndy, besok gue ganti" ucap Nara, Indy mengangguk lalu menatap keana seakan bertanya.
Keana mengeluarkan uang berwarna merah, "hari ini gue yang bayarin," seketika Nara dan Indy tersenyum puas. Keana memang Royal kepada teman-teman nya padahal keuangan keluarga nya tidak terlalu mencukupi, keana kerja paruh waktu di caffe dekat rumah nya, dan setiap gajian keana selalu mentraktir teman-teman nya.
"Lo baru gajian?," Tanya Indy, Keana mengangguk sebagai jawaban.
"Eh?, jangan deh kalo lo baru gajian, lo simpen aja duit nya, biar gue yang-" belum selesai Indy berbicara Keana sudah memotong.
"Gausah, udah sana cepet pesen" Titah Keana, Indy dan Nara saling tatap.
"Serius gapapa," Tanya Nara, Keana hanya mengangguk, Indy pun langsung berjalan menuju ibu tukang minum.
Selagi Indy membeli minum, Keana dan Nara mengobrol dengan santai, menggibah yang walau Keana tidak merespon baik tapi Nara tetap getol membicarakan orang. Tak lama Indy datang dengan nampan yang berisi tiga minuman segar, Kedua teman nya itu mengucapkan terima kasih kepada Keana karna sudah meneraktir hari ini.
"Lain kali kalo abis gajian lo simpen aja na, gausah neraktir kita" Ucap Nara.
"Kapan lagi gue neraktir kalian, mumpung gue ada duit ya gue neraktir kalian" Jawab Keana.
"Iyaa ana" Ucap Nara dan Indy kompak, mereka melahap makanan mereka sampai habis di saat asik makan segerombolan cowo datang dengan ricuh.
Mereka bertiga melirik ke arah pintu yang tak jauh dari tempat mereka duduk, Nara dan Indy saling tatap.
"Kata lo Leonidas di tangkep polisi?," Tanya Indy kepada Nara.
"Iya gue baca tadi," Jawab Nara.
Indy hanya diam tidak mendengar jawaban dari Nara, dia fokus menatap Reyhan yang berjalan di barisan paling depan samping mahesa, terlihat luka lembab di pelipis Reyhan.
Sayang sekali Reyhan tidak menengok ke arah Indy sama sekali dia hanya sibuk bercanda degan teman-teman nya, mereka berjalan ke arah tempat duduk yang biasa mereka tempati.
Keana menatap kedua teman nya yang masih menatap Leonidas, ''Buset dah, makan dulu aja si. Ngeliatin nya sampe begitu banget.''
Indy dan Nara pun segera membenarkan posisi duduk mereka.
Mahesa membeli segelas jus yang berada tak jauh dari tempat duduk nya, setelah membeli jus dia berbalik badan lalu melihat Keana yang tengah makan, seketika senyum nya mengembang, kaki nya pun berjalan kearah Keana dan teman-teman nya.
''Boleh gabung?" Tanya Mahesa dengan senyumnya yang manis.
"Ga, sama temen lo aja sana" Jawab Keana ketus, Indy menyenggol tangan Keana dan tersenyum ke Mahesa
"Eh, boleh ko ka gausah dengerin Keana ya." Mahesa tersenyum mendengar perkataan Indy.
"Apaan sih ndy," titah Keana, Indy hanya menatap Keana seakan menyuruh Keana diam.
Suasana meja mereka kini sepi, hanya ada suara garpu dan sendok yang saling beradu. Mahesa tidak berhenti untuk mencuri pandang ke arah Keana.
Sangat cantik -Batin mahesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Traitor | ENHYPEN
Teen Fiction"Keana cewe gue, dia milik gue, dan akan selalu begitu." "Kalo lo sekali-sekali mau ngambil milik gue, gak akan gue biarin hidup lo tenang!." Tentang pengkhianatan yang terjadi di dalam persahabatan yang sudah lama terjalin, tentang cinta yang menja...