Keana memarkirkan motornya di parkiran sekolah yang berada di halaman belakang sekolah, disana banyak cowo-cowo yang tengah nongkrong di atas motor, yang suka menggodai siswi yang sedang parkir.
Sebenarnya ingin sekali dia sekolah tidak bawa motor dan lebih memilih naik angkot, agar tidak bertemu cowo genit kaya mereka tapi kalau dia tidak bawa motor perjalanan saat pulang akan memakan waktu lama, kalau seperti itu dia tidak bisa datang cepat ke tempat kerjanya.
Keana menarik nafas dan memasang wajah jutek saat ingin melewati mereka, "Na, buset jangan jutek napa." ucap salah satu cowo yang berada di sana.
Mereka sudah mengenal Keana karna Keana yang tiap sekolah selalu parkir, dan wajah Keana yang sangat mudah di ingat.
Keana menatap sinis cowo itu.
"Hari ini cantik banget lo Na," kata cowo yang entah dimana keberadannya karna Keana tidak memperhatikan mereka semua.
"Iya, kaya bidadari." sambar yang lain.
"Cantik lah, orang calon pacar gue." Keana memutar bola mata nya dengan sangat amat malas, "woahh," dengan cepat sorakan meriah terdengar sangat ricuh, mereka seakan-akan bangga dengan apa yang di katakan cowo tadi.
tapi sorakan itu terhenti seketika, saat suara cowo yang lumayan familiar di telinga Keana terdengar.
"Siapa yang lo bilang calon pacar?,"
Refleks Keana memutar tubuh nya, dan Terlihat 3 orang cowo yang tak lain adalah Mahesa, Satya, dan juga Reyhan. Mahesa menatap cowo itu dengan tatapan elang nya, membuat cowo yang di tatap nya itu terlihat takut.
Mahesa berjalan mendekat Keana lalu menarik nya pelan untuk berjalan ke hadapan cowo itu, Mahesa merangkul pundak Keana lalu tersenyum puas.
Keana sedikit kaget dengan Mahesa, tapi dia tidak bisa menolak karna itu demi kebaikan dia juga.
"Keana cewe gue, dia milik gue, dan akan selalu begitu."
"Kalo lo sekali-sekali mau ngambil milik gue, gak akan gue biarin hidup lo tenang!."
Cowo itu hanya menangguk paham, Mahesa melepas rangkulannya dan mendekat ke cowo itu.
"Kalo sekali lagi lo berani godain cewe gue, abis lo!," Ucap Mahesa lalu kembali merangkul Keana.
Mereka berjalan sampai depan gerbang sekolah, banyak pasang mata yang melihat Mahesa dan Keana dengan tatapan iri.
Keana menepis tangan Mahesa dari pundak nya, lalu memberi totebag dengan hoodie sebagai isi nya.
"Di dalem ada roti," ucap Keana, Reyhan dan satya saling tatap dan sedikit menyenggol-nyenggol bahu Mahesa.
Melihat itu Keana langsung memberi penjelasan agar tidak salah faham, "Inget ya, gue ngasih itu cuma buat tanda terima kasih jangan pernah berharap kalo gue suka sama lo, karna hal itu gak mungkin terjadi!" Ucap Keana dengan tegas lalu pergi meninggalkan ketiga cowo itu yang tengah bengong.
Tetapi detik berikutnya Mahesa tersenyum sembari melihat totebag itu.
"Aduh aduh, sekolah nya nambah semangat nih pasti, karna apa sat?," Tanya Reyhan kepada satya.
"Karna di kasih roti sama ayangg." Jawab Satya, Reyhan hanya tertawa sedangkan Mahesa masih setia mengembangkan senyum nya.
Sesampainya Keana di kelas, dia langsung menidurkan kepala nya di tumpukan tangan seperti biasa kedua temannya juga sudah biasa melihat hal itu karna mereka tau Keana sangat cape setiap hari nya karna bekerja, dia libur saat hari minggu saja.
"Cape banget ya Na?," Ucap Nara, Keana hanya mengangguk pelan.
Gimana Keana tidak cape?, Tenaga, fisik, mental yang terus menerus di kuras setiap harinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Traitor | ENHYPEN
Teen Fiction"Keana cewe gue, dia milik gue, dan akan selalu begitu." "Kalo lo sekali-sekali mau ngambil milik gue, gak akan gue biarin hidup lo tenang!." Tentang pengkhianatan yang terjadi di dalam persahabatan yang sudah lama terjalin, tentang cinta yang menja...