Hari senin, hari dimana para siswa/i SMAN Cakrawala bersiap untuk mengikuti upacara bendera yang selalu di laksanakan setiap seminggu sekali untuk menghormati para pahlawan bangsa yang sudah gugur.
Tapi masih saja banyak siswa/i yang malas-malasan untuk mengikuti upacara, untuk kalian jangan malas ya dulu pahlawan pun gak males ko merjuangin kemerdekaan.
Keana ini termaksud orang yang malas upacara bukan alasan panas, cape atau yang lain tapi karna barisan kelas nya bersebelahan dengan barisan kelas Mahesa.
Tak jarang Keana sering pindah barisan ke kelas sebelah karna tidak mau Mahesa berdekatan dengannya, seperti biasanya Keana ingin berpindah barisan ke kelas sebelah tapi nahas hari ini osis dan guru BK menjaga ketat di setiap kelas jadi mau tidak mau Keana harus kembali ke barisan kelas nya.
"Sial kenapa harus di jaga sih? biasanya juga ngga." ucap Keana.
"Itu karna mereka tau lo kebiasaan baris di kelas orang," jawab Indy.
"Ck. Ribet banget dah," Keana menendang batu yang ada di depan nya Indy dan Nara tertawa melihat tingkah teman nya itu.
Keana baris di bagian paling belakang tapi masih ada Nara di belakang nya, dia baris di antara Indy dan Nara.
Saat sedang asik melamun tiba-tiba Keana di sadarkan karna suara berisik dari anak kelas 12 yang ingin berbaris. Ya, kelas itu adalah kelas Mahesa, Keana segera membuang wajah nya agar tidak terlihat oleh Mahesa jika dia tau Keana ada di situ pasti dia tidak mau menyiakan kesempatan dan ikut berbaris di sebelahnya.
Keana masih membuang wajah nya ke arah lain, "Cie buang muka, gak mau keliatan sama gue ya?." ucap Mahesa pas di telinga Keana, Keana memejamkan mata nya karna kesal.
Bisa-bisa nya ni cowo tau - Batin Keana.
Keana memposisikan tubuh nya dengan normal ya karna dia sudah ketahuan oleh Mahesa.
"excuse me? are you talking to me?" tanya Keana.
"According to you?" jawab Mahesa.
Keana mengangkat bahu nya acuh, "I'm not sure you're talking to me." Pandangan nya kini lurus ke depan menatap rambut Indy yang tertutup topi.
Mahesa tertawa renyah saat mendengar perkataan Keana, cewe ini benar-benar menggemaskan fikir nya.
"Gue baru sadar ternyata lo pendek ya," ucap Mahesa, tapi tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Keana dia masih setia menatap ke depan.
"Lucu deh lo kaya boneka mampang," ucap Mahesa lagi, Nara yang mendengar itu menahan tawanya sedangkan Keana hanya melirik Mahesa dengan sinis.
"Kaya nya gue jarang liat lo ikut upacara dah," ujar Mahesa.
"Keana mana pernah absen upacara," ucap Nara, Mahesa menengok ke Nara dan mengkerutkan dahi nya.
"Tapi gue jarang liat dia, kan anak ayam satu ini pasti gak bakal jauh-jauh dari lo sama Indy," -Mahesa.
"Iyalah dia baris nya aja ikut kelas lain, noh dia masuk barisan kelas Juan emang Juan gak pernah cerita ke lo?," ucap Nara, Mahesa menggeleng dengan cepat.
"Kenapa lo baris ke kelas Juan?," Tanya Mahesa.
"Ck. gue gak mau deketan sama lo, gitu aja nanya!" jawab Keana dengan tajam, Mahesa hanya tersenyum remeh mendengar perkataan Keana.
Keana melirik Mahesa yang kini tengah menunduk memainkan kaki nya dengan tanah lapang, rasanya sedikit tidak enak berbicara seperti itu Keana memang orang yang tidak enakan kecuali dengan orang yang bersalah kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Traitor | ENHYPEN
Teen Fiction"Keana cewe gue, dia milik gue, dan akan selalu begitu." "Kalo lo sekali-sekali mau ngambil milik gue, gak akan gue biarin hidup lo tenang!." Tentang pengkhianatan yang terjadi di dalam persahabatan yang sudah lama terjalin, tentang cinta yang menja...