Keana, Nara, dan juga Indy kini tengah mempersiapkan acara mereka, acara yang sangat amat jarang di adakan bahkan bisa di hitung jari mereka seperti ini.
Itu karna Keana yang sibuk bekerja sekalipun Keana libur waktu liburnya hanya di pakai untuk istirahat dan berbaring di kasur seharian, Indy dan Nara mereka tidak mau main jika Keana tidak ikut seperti ada yang kurang kalau kata Indy.
Mereka BBQ'an menggunakan arang, jadi mereka membakar terlebih dahulu arang yang sudah menumpuk di samping bakaran.
"Lo yakin bisa ndy?," tanya Keana, Indy mengangguk meyakinkan Nara dan Keana.
Keana kini tengah menyiapkan bumbu-bumbu untuk BBQ, sedangkan Nara membantu Indy menyalakan arang.
Lumayan lama mereka bersiap-siap, tetapi arang belum juga siap mereka masih mencoba untuk menyalakan arang, saat sedang fokus menyalakan arang bel rumah Indy berbunyi seorang tamu telah datang.
Ting..tong.. mereka bertiga bertatapan Indy sudah tau siapa yang datang tapi kedua temannya ini masih bingung siapa tamu yang datang.
Keana berdiri menatap keluar pintu yang terhalang tembok pembatas, "Siapa?." tanya Keana.
"Ka Rey." jawab Indy, Keana dan Nara membulatkan mata saat nama Reyhan di sebut.
"Lo nyuruh dia kesini?." tanya Nara, Indy mengangguk dengan wajah nya yang polos.
"you're crazy?," titah Keana.
"Ndy lo gila ya? ngapain lo nyuruh dia kesini kalo dia ngeliat botol soju itu gimana? kita bisa di laporin." ucap Nara dengan nada panik.
"Ih. Ngga, ka Rey kesini cuma mau nganter sosis sama bakso mentah ko tadi gue nyuruh dia beli karna kita gak ada kendaraan mau beli sosis sama bakso." ucap Indy.
"Gue pastiin ka Rey gak bakal masuk ke dalem ko." lanjutnya.
Keana hanya mengibas-ngibas tangannya sebagai kode untuk segera menemui Reyhan, Indy berjalan cepat ke depan rumah.
Nara sedikit berlari ke arah saung yang ada di halaman belakang untuk menyembunyikan soju, berjaga-jaga jika Reyhan masuk ke dalam. Keana mendekat ke arah saung, bukan karna ingin membantu Nara tapi dia tertarik dengan sebuah pistol mainan yang berada di saung.
Keana mengambil pistol itu lalu mengisinya dengan air, sifat jahil Keana pun keluar dia melihat Nara yang sudah selesai menyembunyikan botol soju, dengan cepat Keana menyemprotkan pistol itu tepat ke wajah Nara.
Nara yang kaget itu berteriak penuh amarah, "KEANAAAAA!!"
Dan terjadilah kejar-kejaran antara Keana dan Nara, saat Nara berlari melewati saung dia melihat pistol yang ternyata masih tersisa satu lalu dia mengisi pistol tersebut dengan air.
Mereka berperang pistol air sampai baju mereka lumayan basah, "Sini lo Keanaaa," teriak Nara sembari mengejar Keana.
Keana tertawa, "Gabisa lo nangkep gue, wleee." Keana menjulurkan lidah nya meledek Nara.
Setelah mereka merasa lelah karna berlari akhirnya mereka memutuskan untuk duduk beristirahat, saat sedang beristirahat Keana punya ide untuk mengerjai Indy juga.
Keana memberi tau Nara tentang rencananya itu, dan mereka menyoret wajah mereka dengan arang seperti tentara yang sedang berperang.
Indy yang masih di depan kini tengah berdebat kecil dengan Reyhan dan Mahesa, ternyata Reyhan tidak sendiri Mahesa ikut dengannya.
"Makasih ya, udah sana pulang." ucap Indy, Reyhan menatap Indy dengan tatapan yang susah di artikan.
Reyhan melipat tangannya di depan dada, "Kita gak di kasih minum dulu?," tanya Reyhan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Traitor | ENHYPEN
Fiksi Remaja"Keana cewe gue, dia milik gue, dan akan selalu begitu." "Kalo lo sekali-sekali mau ngambil milik gue, gak akan gue biarin hidup lo tenang!." Tentang pengkhianatan yang terjadi di dalam persahabatan yang sudah lama terjalin, tentang cinta yang menja...