16

792 181 3
                                    

Hari-hari terakhir liburan, saat ini kediaman Suh ditinggalkan kosong karena Yuno izin rapat final untuk kegiatan organisasinya, Jeano sedang ada jadwal pemotretan sebuah brand, Jena dibawa pergi oleh Johan dan Aurel, terakhir Jonas dan Alecya beserta si kembar kini sedang makan siang di café and resto milik keluarga Antasena.

Rumah terasa sepi jika tidak ada Sanjaya's triplet terlebih Jena yang sekarang bahkan lebih cerewet dari pada Jeano. Semakin hari semakin banyak kata-kata yang bisa ia lafalkan dengan jelas dan semakin cerdas pula hingga banyak pertanyaan yang membuat Ale serta Jonas kuwalahan untuk menjawabnya.

Karena sepi itu lah akhirnya Jonas mengajak istrinya dan L Twins untuk makan siang di luar, ya hitung-hitung refreshing dadakan meskipun hanya makan siang di restoran milik Antasena, tapi itu setidaknya bisa sedikit menghilangkan rasa sepi di rumah.

Mereka berempat sampai di restoran milik Antasena sejak pukul 11.00 siang, kebetulan bagian café lantai 2 sedang sepi jadi Sena merekomendasikan untuk di lantai 2 saja, selain karena sepi juga karena pemandangan kota yang indah bisa dilihat dari sana.

Tentu Ale dan Jonas menerima rekomendasi itu, mereka berempat akhirnya memilih untuk berada di lantai 2 yang ternyata benar-benar sepi, bahkan hanya ada mereka berempat saja. Untungnya tak lama kemudian ada Aisha dan Sena beserta Mira dan Arion yang datang untuk menemani.

"Liburan gini yang gede gede pada kemana nih kok yang dibawa si kembar aja?" tanya Aisha.

"Yuno ke kampus ada rapat final buat pentas seni organisasinya, Jeano ada jadwal sama brand, Jena di bawa sama Kak Aurel, kangen katanya." jawab Ale.

"Nggak rewel Jena kalo gak sama kamu?"

Ale menggeleng, "Mana pernah Jena rewel, dia biasa aja kalo diajak sama keluarga yang lain, mau mau aja."

"Beda sama Lion, ditinggal ke kamar mandi aja bisa nangis gak selesai selesai." kata Aisha.

"Kayanya emang ketuker sifatnya sama si Kakak, Adeknya pendiem pemalu, Kakaknya gak bisa diem, mana kadang malu-maluin." ujar Sena yang langsung membuat Mira kesal

"Tolong berkaca ya Papa, Papa sendiri kata Eyang juga gak bisa diem, mana nakal lagi waktu SMA." Mira menyerang balik Papanya.

"Masih mending, rumah kita yang cerewet sama gak bisa diem ada dua." ujar Jonas.

"Jeano kan yah? Udah ketebak sih." kata Mira.

Jonas langsung mengangguk sambil tertawa, "Apa lagi kalo Jean sama Jena berantem, udah kaya lagi ada perang di rumah, gak ada yang mau kalah."

"Kayanya dulu pernah kan kalian cerita kalo Jena cemburu Ale sama ponakannya Aurel? Terus sekarang gimana setelah dapet Adek? Dua lagi." tanya Aisha.

"Waktu hamil aja dia cemburunya, pas lahir sayang banget kok, kadang dia minta tidur di kamar bareng sama Adek-Adeknya, kalo udah gitu Jonas yang ngalah terus tidur di kamar tamu." jawab Ale.

"I feel you bro." kata Sena yang langsung mengajak Jonas high-five

"Gak ada cemburu lagi?" tanya Aisha.

Ale menggeleng, "Cuma ya kadang sensi sama Lona, sama-sama anak cewek, ada aja yang bikin dia ribut."

"Nggak susah Bun ngurusnya?" tanya Mira.

"Maksudnya, Jena kan baru dua tahun terus Adeknya kembar, capek nggak?" Mira menjelaskan maksud pertanyaannya.

"Capek, tapi seneng. Toh Ayah Jo udah mulai mengurangi kerja, sekalipun kerja juga jamnya flexible, kadang Jena diajak." jawab Ale.

Long Journey -JNS-✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang