Alecya sudah berhasil mencurahkan semua isi hatinya kepada si sulung tanpa menangis sedikitpun, ia juga hanya diam saja saat Yuno terus mengatakan maaf sambil bersujud di kakinya. Bukan maksud Alecya ingin Yuno meminta maaf dengan cara bersujud seperti ini, hanya saja ia sudah terlanjur muak, sudah terlanjur lelah dengan semua hal yang terjadi.
Sekarang anak sulungnya itu tengah berhadapan dengan ibu kandungnya, ia berlutut di hadapan Jihani yang nampak sangat pusing karena baru pertama kali ini ia dihadapkan dengan masalah besar yang membuatnya harus turun langsung karena ini menyangkut anak kandungnya.
"Mama gak mau marah-marah bang sama kamu." kata Jihani.
"Yuno minta maaf ma."
"Kamu buat salah apa ke Mama? Mama gak merasa kamu berbuat salah sama Mama." tanya Jihani.
"Salahmu itu bukan sama Mama, tapi ke Ameera dan ke orang tuanya, bukan sama Mama." Imbuhnya.
"Sekarang Mama tanya, kamu sadar gak salahmu di mana?" tanya Jihani.
Yuno mengangguk sebagai jawaban.
"Apa coba kesalahannya kamu?"
Yuno terdiam, lidahnya terasa kelu, sulit untuk digunakan sebagaimana mestinya.
"Gak mau jawab? Katanya tau salahnya di mana?" tanya Jihani.
"Dengerin Mama. Mama tau apa yang Mama perbuat dulu salah, Mama salah, Ayah juga salah, kami sama-sama salah, tapi kami berusaha, kami dibantu dengan Bunda Ale bersama-sama berusaha mengubah semua yang sudah terjadi di masa lalu agar di masa depan gak terulang lagi, Bunda Ale udah sering kasih tau kamu kan, kenapa kamu gak dengerin?"
"Mama yakin kamu sudah dewasa, pikiran dan mentalmu sudah berkembang jauh lebih baik, sudah sangat matang. Kamu bisa ngerti mana yang baik dan mana yang buruk, kamu bisa mikir sebelum melakukan sesuatu. Mama kira diusia dua puluh dua tahun ini kamu bisa menjadi pria dewasa, tapi kenyataannya nggak. Kamu bahkan gak ngerti perilaku buruk itu seperti apa, sebab akibat apa yang akan kamu dapat kalau berani nekat."
"Sekarang Mama tanya, sadar gak kamu ketika melakukan?" tanya Jihani.
Yuno mengangguk.
"Sadar?"
Yuno kembali mengangguk.
"Kalau kamu sadar kenapa dilakuin? Tau kan itu salah? Itu gak boleh?"
"Apa sih yang buat kamu nekat melakukan itu?"
"Aku cinta Ameera, Ma." jawab Yuno.
"Cinta? Seperti ini kamu bilang cinta?" tanya Jihani.
"Ini bukan cinta Yuno Axelle Sanjaya, ini hanya nafsu sesaat." kata Jihani dengan penuh penekanan di setiap katanya.
"Kalo Mama dulu gimana? Sadar nggak?"
Dengan kurang ajarnya Yuno malah berani bertanya seperti itu kepada Ibu kandungnya.
"Kenapa kamu tanya gitu? Mau membandingkan kasus kamu dengan Mama?" tanya Jihani yang sekarang sudah terlihat kilat kemarahan di dalam matanya.
"Kita sama-sama salah Ma, kenapa Mama marah sampai sebegitunya?" tanya Yuno.
"Mama sama Ayah aja boleh, kenapa aku nggak?"
Yuno kembali bertanya yang langsung membuat Jevandra naik pitam, ia berdiri dan meraih kerah kemeja yang digunakan Yuno sampai anaknya yang semula duduk bisa terseret hingga berdiri.
"Coba ulangi, ngomong apa kamu tadi?" tanya Jevandra.
"Mas." Alecya hendak berdiri namun langsung ditahan oleh Jonas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Journey -JNS-✔️
ФанфикBOOK II Perjalanan kehidupan yang masih sangat jauh, apakah semuanya akan selamanya baik-baik saja?