Tak terasa sudah 14 hari terlewati bagi pasangan suami istri baru yakni Yuno dan Mira. Mereka tinggal di apartemen milik Jonas benar-benar hanya berdua, orang tua dari masing-masing pihak tidak ikut campur apapun, mungkin hanya sesekali menelepon untuk menanyakan keadaan saja.
Di usia pernikahan yang masing seumur jagung ini dihabiskan oleh keduanya untuk mengurus pendidikan karena baik Yuno dan juga Mira sudah sepakat akan mengganti jadwal kuliahnya yang semula offline menjadi full online. Keputusan itu diambil karena seluruh keluarga besar Suh dan Antasena akan pulang ke Indonesia setelah sekian lama menetap di Seoul.
Beruntungnya kampus memang menyediakan berbagai jadwal kuliah yakni jadwal umum, jadwal malam dan jadwal online. Jadwal umum adalah jam perkuliahan biasa dari pagi sampai sore, jadwal malam adalah jam perkuliahan dari sore sampai malam bagi mahasiswa yang kuliah sambil bekerja, dan jadwal online boleh diambil oleh siapapun yang ingin kuliah di rumah.
Tapi tentunya berbeda jadwal juga berbeda biaya semester yang harus dikeluarkan, biaya tersebut juga disesuaikan dengan program studi masing-masing. Jadwal malam 15% lebih mahal dari jadwal umum dan jadwal online 40% lebih mahal dari jadwal umum.
Dan karena semuanya akan pulang ke Indonesia tentu Jeano juga tak ketinggalan. Ia pun turut mengambil jadwal online untuk kuliahnya di semester ini dan semester depan, hanya sementara saja, berbeda dengan Yuno dan Mira hanya memang akan terus mengambil jadwal online sampai wisuda.
Urusan kuliah sudah diselesaikan selama kurang lebih 10 hari dan akhirnya sudah ditetapkan bahwa Yuno, Mira dan Jeano akan berkuliah secara online. Tidak mudah memang karena mereka pindah jadwal di tengah semester dan harus memiliki persetujuan dari semua dosen yang sekarang mengajar mereka, tetapi untungnya semua diberi kelancaran meskipun harus membayar lagi uang semester secara full sesuai dengan jadwalnya.
Selesai dengan jadwal kuliah Yuno dan Mira kemudian disibukkan dengan packing barang yang sekiranya sangat penting dan harus dibawa pulang ke Indonesia, contohnya seperti buku pegangan materi dan juga perlengkapan kuliah lainnya, untuk baju dan sejenisnya hanya akan dibawa setengah, sisanya ditinggalkan di apartemen.
"Udah lengkap Bun barangnya, setiap kotak dikasih nama sama Mira biar aman, kopernya juga udah dibungkus." kata Yuno.
"Nanti sore ada orang dateng Bang, Bunda udah bilang sama pihak jasa mobil box-nya buat langsung ke sini kalo udah ambil barang di rumah." kata Alecya.
Yuno mengangguk paham.
"Capeknyaaaa." keluh Jeano dan langsung tidur di lantai.
"Gitu doang capek." kata Yuno.
"Aku kan juga packing sendiri kemarin, capek lah dua kali kerja." balas Jeano.
"Packing sendiri apanya, siapa yang angkatin kopermu tadi malam?" tanya Jonas.
"Hehe, Ayah yang angkat." jawab Jeano.
"Udah siang nih, yuk keluar cari makan siang." ajak Ale.
"Kalo Yuno titip aja boleh nggak Bun? Mau cek yang lain dulu takutnya ada ketinggalan." pinta Yuno.
"Boleh, tapi kayaknya agak lama, gak papa?" jawab Ale sambil disambung dengan sebuah pertanyaan.
"Gak papa Bunda, gak usah buru-buru." jawab Mira yang baru datang dari dapur.
"Beneran?"
Mira mengangguk, "Aku sama Yuno baru habis makan sandwich jam sembilan tadi, masih agak kenyang."
"Ya udah, Bunda sama Ayah keluar dulu ya." pamit Alecya.
"Ayo Mas, ikut nggak?" tanya Jonas karena melihat Jeano masih asik tidur di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Journey -JNS-✔️
Fiksi PenggemarBOOK II Perjalanan kehidupan yang masih sangat jauh, apakah semuanya akan selamanya baik-baik saja?