B. Kilas Balik

352 68 10
                                    


Halloo kembali lagi dengan Wi-Fii!! Siapa yang ikutin sampe part ini?

Thankyou bestiee! Jangannn lupa pantengin terus karena bakal makin seruuu!!!

Jangan lupa vote komen dan share ya! Aku tungguuuuu loh. Absen juga jangan lupaaaa!!

PASWORDNYA APAA???  Jangan lupa hidupkan Wi-Fii Kaliannnn!!!!


PASWORDNYA APAA???  Jangan lupa hidupkan Wi-Fii Kaliannnn!!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



SMA Menara, 2014
Akhir semester 2. Kelas 2 SMA

Fiollet duduk di bangku penonton sendirian, saat Willy berjalan dengan gontai memasuki arena lapangan. Cowok yang tidak suka olah raga cowok itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Saat bunyi peluit di tiup, orang-orang sibuk membuat barisan rapih untuk mengadakan pemanasan.

Sedangkan, Fiollet ikut berjalan dengan langkahnya yang malas memasuki lapangan. Tangannya membawa raket yang ia bawa dari rumah.

Willy melemparkan raketnya ke bawah dengan asal, setelah guru olah raga itu pergi dari sana. Semua orang asik berkumpul dengan pasangan mereka.

Tugas hari ini adalah beradu bersama teman satu bangku. Dan pastilah, Willy harus bermain bersama Fiollet. Awal yang tidak menyenangkan.

Namun, sesuatu terlintas dalam pikiran Willy, membuat cowok itu meringis kegirangan.

"Kenapa lo senyum gitu? Wasir?" Suara yang tidak menyenangkat tiba-tiba muncul dari arah belakang tubuh Willy.

Cowok itu menoleh, dan mendapati Fiollet dengan raket di tangannya.

"Ambil raket lo! Lo udah tau kan kalo lawan gue?"

Willy menyunggingkan sebelah sudut bibirnya. Cowok itu mengambil raket yang sempat ia jatuhkan dengan sengaja. Kemudian bangkit untuk mendekat ke arah Fiollet.

"Lawan anak kecil? Gampang.." ucapnya bangga kemudian meninggalkan Fiollet yang mengumpat di belakang sana.

"Awas aja! Lo tau kan kalo hidup gue nggak boleh ada penyesalan? Gue bakal lawan lo sampe menang!!" Teriak Fiollet, tanpa sadar membuat orang-orang menoleh ke arahnya.

Gadis itu melirik ke kanan dan ke kiri. Tanpa ekpresi seperti biasanya. Membuat orang-orang yang tadinya melihat pun kini berpaling ke arah lain.

Fiollet mengambil kok. Kemudian dengan lihai gadis itu melakukan service ke arah Willy di sebrang sana. Cowok itu bersiap seperti seorang atlet profesional bulu tangkis.

"Hiaaaaaak!!" Fiollet berhasil memberikan pukulan keras ke arah Willy. Sengaja ia lakukan hingga mengenai tubuh cowok itu.

Willy meringis sakit, lantaran tangan kanannya yang terasa sangat panas.

"Ayoo.. sini lagi!" Seolah tenaga Fiollet tidak ada habisnya. Willy kembali melayangkan pukulan keras, tapi Fiollet berhasil menangkisnya dengan mudah.

WIFI (Willy dan Fiolet) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang