16

2.2K 131 10
                                    

Selamat membaca
.
.
.
Hari ini Caca hanya diam saja di kamarnya dia bingung ingin melakukan sesuatu. Waktu kemarin ibunya telepon katanya melihat dirinya, Caca terkejut. Caca juga sebenarnya seperti melihat ibunya membawa belanjaan bersama adiknya, dan ternyata itu benar ibunya. Caca bohong ke ibunya jika dia sedang pergi bermain ke taman bukan di mall. Caca sebenarnya merasa bersalah telah membohongi seluruh keluarganya. Dia juga bingung kenapa bisa harus begini, tau gini dia gak bakalan ikutin ucapan temennya yang suruh mengunduh aplikasi. Intinya Caca menyesal karena semua ini.

Saat sedang asyik-asyiknya melamun tiba-tiba pintu kamarnya di buka dan yang masuk adalah Dirga. Caca yang tadinya sedang rebahan langsung bangun.

"K-kenapa bang?"tanya Caca

Dirga tidak menjawab tapi dia menuju Caca dan duduk di sampingnya lalu menatap wajah Caca. Caca yang di tatap jadi salah tingkah, matanya bergerak kemana-mana. Gimana gak salah tingkah dia di tatap sama orang ganteng dari Deket lagi, mana ngeliatin mulu tidak mengeluarkan suara.

"Bosan?"tanya Dirga

Caca menghela nafas, setelah ada 5 menit Abang Dirga menatap dirinya akhirnya berbicara. Dia kira Abang nya ini hanya akan melihat dirinya saja.

"Iya bang"jawab Caca

"Mau ikut ke kantor?"tawar Dirga

"Emang boleh?"

Bukannya menjawab ucapan Dirga tapi Caca malah balik bertanya.

"Hm"

"Kapan?"

"Sekarang, Abang tunggu di sini"

"I-iiya"

Caca berjalan cepat menuju walk in closet untuk berganti baju.

"Lucu"gumam Dirga saat memperhatikan Caca.

Tidak lama kemudian Caca keluar menggunakan celana jeans hitam dan sweater berwarna putih di padukan dengan sepatu putih juga.

"Udah bang"ucap Caca

"Ayok"

Dirga bangun dari duduknya lalu menggandeng tangan Caca dan keluar bersama. Hari ini keadaan mansion sepi karena semua sibuk kerja, dan ada yang pergi tidak tahu kemana.

Saat sudah sampai ke bawah Dirga dan Caca keluar dan masuk ke mobil. Dalam perjalanan menuju kantor hanya di isi dengan keheningan, tidak ada yang bicara. Caca yang bingung ingin ngomong apa jadilah diam saja melihat jalanan.

Tidak lama kemudian mereka sampai di kantor. Dirga yang menyetir dia tidak menggunakan sopir, Dirga menggunakan sopir jika malas nyetir saja.

Dirga keluar dari mobil terlebih dahulu di ikuti Caca. Penjaga yang menjaga di pintu masuk menundukkan badannya.

Sedari tadi mata Caca bergerak kesana-kemari melihat bangunan tinggi dan mewah. Bahkan jalannya pelan, Dirga yang menyadari Caca jalannya pelan berhenti.

"Baby"

Caca merutuki kebodohannya sendiri, pantas saja orang-orang pada melihat dirinya pasti mereka berpikir jika dirinya gadis miskin yang bermain-main di tempat ini. Dia berjalan cepat ke Dirga lalu memegang tangan Dirga. Mereka melanjutkan jalannya yaitu menuju lift dan memencet tombol angka 15. Dimana lantai paling atas tempat yang mempunyai gedung tinggi ini.

Ting

Lift terbuka, tapi saat Dirga akan keluar Caca menahan tangannya jadilah tidak jalan.

"Kenapa?"tanya Dirga

"Gendong Abang"pinta Caca kedua tangannya dia angkat ke atas.

Dirga bingung tapi dia langsung menggendong Caca ala koala. Caca langsung saja menyembunyikan kepalanya di ceruk leher Dirga jangan lupakan kedua tangannya yang memeluk lehernya.

𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 𝟐?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang