first love

2.9K 327 13
                                    

Cinta pertama, semua orang pasti akan berkata kalau cinta pertama sulit di lupakan. Itulah yang di alami oleh Mew dan Gulf. Mew dengan cinta pertamanya Art, dan Gulf dengan cinta pertamanya Mew.

Mereka mengalami sakit yang sama. Orang yang mereka cintai mencintai orang lain. Gulf mengalami cinta pertama yang menyakitkan. Hanya menjadi pengganti Art di kehidupan Mew.

Mew menciumnya, Mew memeluknya, Mew tertawa bersamanya, tetapi ternyata laki-laki itu tidak pernah bahagia bersamanya.

Sangat menyakitkan ketika semua cara telah dilakukannya hanya demi sebuah tawa keluar dari bibir laki-laki yang di cintai ya itu.

Gulf tidak menampik jika dia trauma dengan hubungannya yang pertama, rasa percaya dirinya sudah hancur berkeping-keping sampai tak bersisa.

Setiap ada yang mendekati, Gulf akan berpikir apa nanti orang ini akan bahagia bersamanya?, Apa kah dia sanggup untuk tidak bersikap egois?

Gulf bahkan tertawa miris, dulu Mew bahkan tidak pernah menjelaskan apa hubungan mereka. Gulf hanya menyimpulkannya sendiri.

.
.
.
.

Gulf dan Mew sudah sampai di rumah pak Jong. Pak Jong menyambut mereka dengan hangat. Gulf juga berkenalan dengan Turbo cucu dari pak jong sekaligus keponakan Mew.

Turbo baru berusia 7 tahun, sangat ceria dan polos. Setelah revisi skripsi nya, Gulf dan Mew tidak langsung pulang. Turbo menahan mereka dan mengajak mereka bermain. Keponakan Mew itu sangat kesepian di rumah karna tidak ada yang bisa diajaknya bermain karena sang kakek sedang sakit.

Saat sedang asik bermain tiba-tiba ponsel Mew berbunyi.

"Kenapa kau tidak menyuruh suami mu? Aku sedang di Thailand tidak bisa memenuhi ngidam mu itu" Mew tertawa. Sedangkan Gulf terdiam, Art bisa dengan mudah membuat Mew tertawa.

"Phi Gulf kenapa?" Tanya Turbo yang melihat Gulf terdiam.

"Phi tidak apa-apa" Gulf melanjutkan kembali bermain bersama Turbo. Cukup lama Mew dan Art bicara di telpon.

Gulf merutuki dirinya yang masih merasakan sakit seperti ini. Gulf tidak punya pilihan lain, dia harus mengakhiri perasaannya.

Dulu ketika dia memblokir Mew hatinya sangat tenang, walaupun masih sangat mencintai mew, saat itu dia tidak pernah berharap Mew akan kembali padanya. Tapi sejak Mew berada di dekatnya Gulf merasa sifat egoisnya kembali muncul. Dia ingin di sayang Mew seperti Art, Dia ingin Mew tertawa karenanya, dia ingin menjadi Art walaupun cuma sehari.

.
.
.

Di perjalanan pulang Gulf hanya banyak diam dan menjawab pertanyaan Mew seperlunya.

"Kapan jadwal bimbingan selanjutnya?"

"Aku belum tau phi, banyak yang harus di perbaiki"

"Kabari aku jika kau ingin kerumah paman lagi"

Gulf hanya mengangguk sebagai jawaban, tapi dalam hatinya Gulf tidak ingin berlama-lama lagi dengan laki-laki ini.

Mobil mew berhenti didepan rumah Gulf, setelah mengucapkan terima kasih Gulf hendak keluar dari mobil tetapi Mew menahan tangannya dan mencium keningnya.

Gulf menjauhkan tubuhnya agar ciuman itu segera terlepas.

Malam itu Mew menelpon Gulf tapi tidak satu pu panggilan nya di angkat. Di chat pun Gulf tidak membalasnya. Gulf hanya ingin menyelamat kan hatinya yang pernah hancur.

Sampai akhirnya tiba jadwal kuliah Mew berikutnya Gulf lebih memilih membolos.

Siang ini Gulf datang lagi ke rumah pak Jong untuk melakukan revisi, Turbo dengan ceria menyambut Gulf, seperti kemaren Gulf tidak langsung pulang setelah revisi, dia bermain sebentar dengan Turbo.
.
.
.
.

Gulf menaiki taksi untuk pulang kerumahnya. Gulf melihat mobil Mew yang terparkir di depan rumahnya.

'Ah, pasti menemui phi New' pikir Gulf

Ketika masuk ke rumah Gulf mendengar suara kehebohan dari ruang tengah, Gulf melihat sekilas dari balik pintu, Tay, New dan Mew sedang tertawa menatap laptop kakaknya. Seperti nya mereka sendang video call dengan seseorang.

Gulf mengabaikannya dan masuk ke kamarnya. Gulf memutuskan untuk mandi dan beristirahat di kamarnya sampai akhirnya sang ibu memanggil semua orang untuk makan malam. Semua orang kaget ketika melihat Gulf turun dari kamarnya. Dan Gulf juga kaget melihat Mew masih berada di sana.

"Kamu sudah pulang dek? Kenapa tidak memberi salam" omel New

"Ibu khawatir nak, ibu kira kamu belum pulang, lihat hp mu, pasti penuh dengan telpon ibu tadi" 

Gulf duduk di sebelah Mew, karna memang hanya tempat itu yang masih kosong. Mew menatap Gulf lama.

Setelah makan malam selesai, Mew mengajak Gulf untuk bicara, kenapa Gulf menghindarinya.

"Gulf apa aku punya salah padamu?" Mew bertanya pada Gulf saat mereka sampai di halaman belakang.

"Tidak phi, kau tidak punya salah padaku"

"Terus kenapa kau menghindari ku?" 

"Aku tidak menghindari mu phi" Gulf membantah ucapan Mew.

"Lalu yang kau lakukan sekarang apa?"

"Kau bahkan tidak menghadiri kuliah ku, dan kau janji akan pergi ke rumah paman Jong bersamaku, tapi kau pergi sendiri"

"Aku hanya tidak ingin merepotkan Mu phi"

"Kau tidak merepotkan ku Gulf" jawaban Mew membuat Gulf tertawa miris.

"Tapi kau dulu tidak berkata begitu"

"Aku sibuk Gulf, kenapa kau tak mengerti aku?! Itu yang kau selalu katakan padaku phi!" Bentak Gulf.

"Ketika aku menjadi pacarmu, apa pernah kau mengajak ku jalan-jalan? Apa pernah kau mengajakku keluar dari apartemen mu?" Mew menggelengkan kepalanya.

"Kenapa sekarang kau malah bersikap begini padaku? Kau tau bagaimana perasaanku padamu. Apa mempermainkan ku se menyenangkan itu bagimu?"

"Apa menjadikan ku pengganganti Art se menyenangkan itu itu bagimu!!" Gulf membentak Mew.

"Apa maksudmu Gulf?" Mew kebingungan.

"Kenapa kau masih berpura-pura phi?"

"Gulf apa kau masih mencintai ku?"

"Masih dan akan terus begitu"

"Tapi aku hanya menganggap mu adikku" ucapan itu tidak lagi melukai hati Gulf, dia sudah terbiasa.

"Maka dari itu jauhi aku, apa kau tidak kasihan padaku phi?"

"Selama dua tahun dulu kucoba untuk membuat mu melupakan Art, membuatmu mencintaiku, berusaha membuatmu tertawa" Gulf tertawa miris.

" Kau lihat ini, tidak ada yang lebih menyakitkan dari ini" Gulf menunjukan pesan Mew kepada Art, screenshot yang dikirim Art padanya.

'Bagaimana kabarmu disana apakah kuliah mu lancar? Aku disini begitu merindukanmu, aku masih mencintai mu Art, aku sudah mencoba mencintai Gulf seperti yang kau pinta. Tapi aku tidak bisa, aku tidak bahagia ketika bersamanya. Aku sudah mencobanya selama tiga bulan dan aku tidak bisa'

"Aku sudah melakukan satu hal yang pasti membuatmu bahagia waktu itu, yaitu dengan pergi dari hidupmu, tidak kah kau bahagia waktu itu? kau bahkan langsung menyusulnya ke London waktu itu"

Gulf tertawa sinis.

"Jadi ku mohon, jangan lagi berharap aku bersikap seperti dulu, hati ku bukan baja yang bisa menerima perlakuanku yang terus menyakitiku"

Gulf meninggal kan Mew yang sedang terpaku. Beban di hati Gulf sudah berhasil keluar. Dia merasa lega telah mengeluarkan perasaan yang selama 4 tahun ini di simpannya.

.
.
.
.
.
.
.

TBC

Jangan lupa vote dan komen

MY EX BOYFRIEND ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang