08

1.6K 165 31
                                    

Masih awal ini ya slow aja ok car, ramein yuk

Happy reading

Amelia pulang dengan lesu dia habis dari rumah sakit  lasung pulang ke apartemen sendiri karna Dini sampai nanti malem Raka baru pergi siang tadi besok dia terpaksa harus sama kakanya ketemu dokter Hanin.

"Bunda Amel kangen" tengah menatap foto dia sama Bunda nya waktu dia masih kecil, tiba-tiba Amelia merasa kepalanya sakit hebat dia lupa minum obatnya dengan cepat Amelia mencari obat nya di tas tapi ga ketemu kepalanya semakin sakit dia panik mencari obat nya

"Aaarrrrrhhggggg sakit" jeritnya dia menjambak rambut nya untuk mengurangi rasa sakit nya namun sia-sia keringat dingin mulai membasahi kening nya dia nelpon Vanya dengan sisah tenaga nya

"Please angkat dong" Amelia sudah tiduran di carpet kamar nya dia sudah ga kuat berdiri, sekali panggilan ga di angkat dia mencoba sekali lagi dengan sisah tenaga yang dia punya. Akhirnya di angkat

"Ada apa sayang?"

"Van tolong ke apartemen kak Dini sekarang!"

"Sayang kamu kenapa sayang hei...." Dengan panik Vanya keluar dari apartemen nya dia berlari ke unit Dini untung ga di kunci sama Amelia memudahkan dia masuk

"Mel...."

"Mel kamu di mana?" Ga ada jawaban Vanya ke kamar dia bingung yang mana kamar Amelia akhir nya semua kamar dia buka yang pertama ga ketemu keluar lagi dia membuka kamar satunya dengan panik, saat melihat Amelia tergeletak di carpet tak sadarkan diri

"Mel hei...Mel..." Vanya semakin panik saat Amelia ga bergerak dengan cepat menggendongnya keluar dari apartemen di depan ketemu sama Jeny dan Dewi

"Van, Amel kenapa?"

"Gak tau gue dia nelpon minta gue kesini gue sampe kamarnya dia udah pinsan"

"Ayo bawa kerumah sakit sekarang!" Potong Jeny cepat

"Iya." Vanya membawa Amelia menuju lif yang di ikuti dewi, Jeny dari belakang.

Dewi sudah menangis dia takut terjadi apa-apa sama adeknya.

Sampai di mobil Vanya mengendarai mobil nya dengan cepat, mobil Jeny mengikuti dari belakang

"Mel kamu bertahan ya sayang!" Tetap fokus sama jalan Vanya sesekali menatap Amelia yang di kursi penumpang.

Di mobil Jeny juga ga kalah cepat dia mengikuti mobil Vanya.

"Sabar ya Wi"

"Iya Jen"

Dewi menangis dalam, dia mengingat kembali kecelakaan Amelia empat tahun lalu,

"Ini semua gara-gara iblis sialan itu awas gue akan balas semuanya"

"Wi kita sampai!"

"Ah iya" Dewi lasung turun dari mobil dia berlari masuk ke rumah sakit,

Amelia sudah di bawa Vanya masuk keruang UGD sedang di tangani para Dokter.

"Van gimana Amelia?"

"Belum tau Din masih di dalam"

"Kamu tenang ya Din" jawab Jenny dia juga ikutan manggil Dini

"Jen gimana aku bisa tenang kalau belum tau keadaan nya"

"Iya aku paham kamu sabar ya"

Sebenarnya Jeny juga kwatir kenapa Dini sama Vanya keliatan panik banget saat Amel pinsan kalau cuma sakit biasa ga mungkin seheboh ini mereka.

STADIUM AKHIR (JENMEL) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang