09

1.6K 155 27
                                    

Slow aja ya kalau bingung dan merasa ga jelas ni cerita skip aja gak papa kog, karna gue nulis buat yang suka aja bukan buat maksa suka, ramein yok

Happy reading

Dari pagi jeny nemani Amelia di rumah sakit gelisah di tempat tidur nya karna kebelet pipis tapi infus nya harus di pegangin kalo mau ke toilet.

"Kenapa?"

"Eh em mau pipis" jawabnya ragu

"Ya udah ayo sini ku bantu"

"Eh ga usah biar panggil suster aja"

Namun Jeny ga peduli dia melepaskan infus dari gantungan nya

"Ni pegang"

Amelia Nerima dengan bingung, Jeny menyelipkan tangannya kebawa kedua paha Amelia sama punggung nya menggendong ala bridal style

"Jeny ih"

"Udah deh berisik banget!"

Melingkar kan kedua tangan di leher Jeny menatap wajah serius Jeny dari dekat membuat jantung nya berdetak tak aman.

"Jangan diliatin mulu aku tau kog aku ganteng"

"Pede boros"

Jeny menurun pelan Amelia mendudukkan di closed lalu menggantung infus di gantungan yang sudah di sediakan "bisa nurunin celananya?"

"Bisa tapi kaki aku lemes" cicit nya pelan

Jeny menarik nafas pelan dia harus bisa melakukan baik cuma nurunin celana kan pikir nya "sini aku bantu"

Dengan Ragu Amelia menyambut tangan Jeny dia berpegangan terus berdiri Jeny menuntun tangan Amel buat melingkar di lehernya dia dengan pelan menurunkan celana dalam Amelia lalu mendudukkan kembali Amelia di closed

"Udah kan?"

"Iya, balik badan aku mau pipis"

"Astaga Mel tinggal pipis aja kan"

"Ih kalau di liatin aku ga bisa pipis"

"Iya ya"

Jeny balik badan nya dia mendengar suara pipis tersenyum menggelengkan kepalanya.

"Udah"

Jeny balik badan kembali membantu Amelia naikin celana habis itu menggendong kembali ke ranjang nya.

"Sekarang tidur istraht!"

"Iya makasih"

"Hm"

Jeny duduk di kursi samping ranjang Amelia dia membuka handphone nya ngecek kerjaan nya takut ada email yang masuk penting, Amelia menatap Jeny yang tengah serius menunduk tak lama Jeny mendongak "kenapa?"

"Pengen peluk boleh?"

Jeny tersenyum "boleh" naik keatas ranjang Amelia dia berbaring sebelah lalu meluk mangangkat kepala menelusup kan tangan nya jadi bantalan meluk erat, Amelia bersandar di dada Jeny dia menutup matanya menikmati pelukan yang sudah lama ga di rasakan.

"Tidur ya istirahat biar cepat sembuh!"

"Hem"

Rasa kantuknya membuat menutup matanya tak lama terdengar nafas teratur Amelia emang tidur selalu di peluk karna udah kebiasaan dia paling nyaman di peluk kakanya sama pelukan Jeny yang bkin dia merasa aman.

Mengembangkan senyumnya saat melihat Amel sudah tidur dengan nyaman Jeny akhirnya sambil meluk Amelia tangan nya tetap membuka email dari rekan bisnis nya tak bergerak terlalu sering takut mengganggu tidurnya.

STADIUM AKHIR (JENMEL) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang