🌊 Ombak Ke-43 || Too Long to Peace

320 124 67
                                    

Kinda Fly to the Sea
[Update Kamis & Minggu 20.00 WIB]

🍀Story by Ana Latifa 🍀
Instagram: Onlyana23 | Wattpad: Onlyana23 | GWP: Onlyana23 | WA? Gabung GC DHS aja. Feel free to ask!

🌊

Penerimaan bukan berarti bisa tersenyum ketika mengingat luka, tetapi di saat kita sadar hal itu terjadi di masa lalu dan itu tidak lagi mengganggu.

🌊

nyeBelin
Itu nomornya

Btw, apa hubungan lo
sama dia?

Rinai menatap lama pesan itu. Lalu mengetik pesan balasan yang buru-buru dia kirimkan sebelum menyesal. Namun setelah sekian menit setelahnya, Rinai baik-baik saja. Tidak ada angin puting beliung atau ombak yang menggulung pikiran dan hatinya. Tak ada tanda-tanda penyesalan. Mungkin, karena itu memang benar atau itu pernah Rinai harapkan.

Rinai Ata Wisteria
Teman

🌊


"Gue maafin lo."

Di foodcourt salah satu Mall, Roséanne memenuhi permintaan pesan Rinai untuk bertemu. Alasan Rinai memilih tempat ini mungkin agar dia dilihat orang-orang. Agar dia bisa menahan diri untuk tidak menjambak gadis itu--seperti yang selalu dia khayalkan dalam benak.

Pupil mata Roséanne melebar karena keterkejutan atau ketidakpercayaan. Rinai tak yakin yang mana. "Lo maafin gue?"

Rinai membuang pandang ke poster film kartun yang baru tayang di bioskop. Jauh sebelum hari ini, di mana Roséanne tahu-tahu mendatangi Rinai di taman belakang sekolah, Roséanne minta maaf atas perlakuannya dulu yang Rinai tolak dengan keras. Bahkan Rinai mengatainya Monster Egois yang tidak punya malu. Tapi Rinai tak pernah bisa lega setelahnya.

"Tapi tolong lo inget, ini bukan karena gue bisa lupa sama apa yang udah lo perbuat. Selamanya, gue bakal sakit kalau ingat itu. Tapi karena ...."

Rinai menarik napas panjang. Langkahnya yang ringan ke sini ternyata tidak seringan lidahnya untuk mengucap sesuatu yang dulu Rinai pikir tidak akan pernah bisa dia ucapkan pada Roséanne.

"Karena ... menyebalkan rasanya ketika mengabaikan permintaan maaf lo sama kayak lagi mem-bully lo.

"Jadi gue harap kita nggak pernah berurusan lagi. Kalaupun suatu saat kita harus ketemu lagi, gue harap saat itu gue udah bisa menerima segalanya. Menerima seutuhnya."

Rinai melengos, tetapi Roséanne tak membiarkannya pergi. Dia buru-buru bangkit dan muncul kembali menghadangnya. Sembari menunduk, Rinai menunggu apa yang akan Roséanne katakan.

"Makasih. Gue sama sekali nggak berharap lo bisa maafin gue. Makasih, Rinai. Makasih. Dan sekali lagi, gue harap lo tahu kalau gue tulus minta maaf sama lo. Gue janji nggak akan melupakan apa yang udah gue perbuat sama lo."

Rinai tersenyum kecil, nyaris tak tampak. Roséanne memang seharusnya tidak pernah melupakannya karena luka dan trauma akibat yang Roséanne perbuat pun bisa jadi takkan pernah sanggup Rinai lupakan.

Kinda Fly to the SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang