🌊 Ombak Ke-49 || Too Close to Lose

312 127 46
                                    

Kinda Fly to the Sea
[Update Kamis & Minggu 20.00 WIB]

🍀Story by Ana Latifa 🍀
Instagram: Onlyana23 | Wattpad: Onlyana23 | GWP: Onlyana23 | WA? Gabung GC DHS aja. Feel free to ask!

🌊

Tiati puyeng baca bab ini. Banyak istilah yang dikeluarkan soal organisasi🤣

Oiya yang belum follow akun Onlyana23 harus wajib kudu difollow, karena ceritaku yang lain ada di sana :')

[HAPPY READING]

🌊

Dulu tak pernah jadi waktu yang lama. Beruntung bagi mereka yang sedikit penyesalannya.

🌊

Di balik meja yang menghadap ratusan pasang mata, Laut dan Antari saling melempar jawaban atas pertanyaan Gading selaku moderator. Sepuluh menit awal acara dibuka dengan penyambutan, pembacaan tata tertib debat calon Ketua Calon OSIS, lalu dilanjutkan dengan pembacaan visi misi dari tiap kandidat.

Laut dan Antari mengutarakan visi misinya tanpa hambatan yang berarti. Pertanyaan singkat mengenai kedalaman pemahaman para kandidat terhadap visi misi mereka pun Gading lemparkan sebagai pemanasan sebelum masuk ke segmen yang dinanti-nantikan.

"Saya akan melemparkan pertanyaan dan masing-masing dari kalian punya waktu tiga menit untuk menjawab," Gading pun memberitahukan LED yang terpasang di depan meja akan otomatis menyalakan waktu hitung mundur ketika kandidat mulai menjawab, "bila ada pertanyaan mengenai jawaban kandidat lain, boleh angkat tangan sebelum dipersilakan menyampaikan pertanyaannya. Bila masing-masing tidak ada lagi yang ingin bertanya, kita akan lanjut ke pertanyaan berikutnya. Bisa dipahami?"

Tepat setelah kedua kandidat mengangguk, suhu udara di aula memanas mengikuti tiap pertanyaan yang Gading lontarkan.

"Ketika dihadapkan dengan tugas organisasi, mana yang lebih penting; loyalitas atau totalitas? Laut! Bagaimana menurut kamu?"

Meja kayu itu dilapisi kain hitam. Menjuntai jatuh menuju lantai. Di atasnya terdapat papan nama kecil bertuliskan Kandidat No 2. Waktu digital dari LED pun menyala begitu Laut meraih mikrofon dari atas meja kayu. Diraihnya itu mendekati bibirnya.

"Menurut saya keduanya sama-sama penting, tapi kalau diminta memilih, saya akan memilih totalitas yang sejalan dengan visi misi saya yaitu, 'Menjadikan OSIS sebagai mata bagi setiap jatuh,' yang berperan tidak hanya sebatas menyaksikan masalah di sekolah, tapi juga membantu dengan menjalankan program kerja yang sudah dirancang secara maksimal, sepenuh hati, dan berdampak besar."

Gading menoleh pada Antari yang duduk berjarak dua meter dengan Laut. Meja mereka dibiarkan berhadapan di kemiringan 30 derajat. Di atas meja terpasang papan kecil bertuliskan, Kandidat No 1. "Bagaimana dengan Antari? Mana yang akan kamu pilih?"

Antari mengangkat mikrofonnya. "Saya rasa loyalitas lebih penting. Karena untuk menjalankan sebuah program, tentunya pengurus memerlukan koordinasi yang baik antar sesama pengurus. Ikatan emosional antara pengurus dengan OSIS yang dijalankannya pun akan melahirkan semangat dan loyalitas untuk menyelesaikan tugas dengan baik dan maksimal."

Gading manggut-manggut sembari mencatat poin di kertas laporan di mejanya. "Baik. Apa ada yang ingin menyanggah jawaban kandidat lawan?" Laut mengangkat tangan. "Silakan Laut."

Kinda Fly to the SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang