Naruto baru saja pulang dari misinya, dia pergi ke kantor Hokage untuk melaporkan semua misinya pada sang Ayah yang notabennya adalah pemimpin desa Konoha. Dia masuk ke dalam kantor Hokage dengan wajah kusutnya, dia juga melihat sang ayah yang sedang mengerjakan beberapa dokumen di meja Hokage.
"Oh, Naruto, sudah selesai mengerjakan misinya? Apa ada kesulitan?"
"Tidak ada."
"Tapi wajahmu kusut, ada apa emangnya?"
"Misinya agak anu, bagaimana aku mengatakannya? Klien kita agak cerewet, mulai dari awal misi sampai selesai dia cerewet sekali. Telingaku merah jadinya."
Minato tertawa kecil mendengar gerutuan dari putranya itu. "Baiklah, besok bayaran untuk misinya akan kuberikan, ah ya, tolong katakan pada Ibumu untuk tak usah membuatkan ayah makan malam, ayah akan lembur sampai besok pagi."
"Tentu, aku akan mengatakannya. Sampai besok Ayah."
"Hm, hati-hati di jalan."
Naruto pun keluar dari kantor Hokage setelah memberikan informasi tentang misinya, dia langsung bergegas pulang karena hari semakin malam. Di depan pintu masuk rumahnya, Naruto mengerutkan dahinya, dia merasakan chakra sang Ibu yang tengah berdiri di balik pintu masuk rumahnya.
Naruto mengangkat kedua bahunya tak peduli, lalu membuka pintunya.
"Selamat datang Minato~ mau makan dulu? Mandi dulu? Atau di~ri~ku?"
Suasana hening menerpa keduanya. Naruto berdiri mematung dengan wajah terkejutnya, sementara Kushina yang ada di depannya itu berdiri mematung dengan wajah yang tak kalah terkejutnya, bagaimana dirinya tak terkejut? Kushina saat ini hanya memakai celemek berwarna putih tanpa memakai pakaian apapun.
"Na-naruto?!"
"Kaachan?!"
Naruto segera menutup pintu rumah tersebut, lalu membuka pakaiannya.
"Ayok! Aku mau dirimu kaachan!"
"Aku ibumu woi!"
...
..
.
Naruto by Masashi Kishimoto.