Pagi ini, Naruto masih tidur di ranjang yang bisa menampung dua orang untuk tidur. Dia masih terlalu malas untuk membuka matanya, karena tadi malam dia bermain dengan sang istri hingga pukul tiga pagi.
"Naruto, Naruto..."
Naruto hanya bergumam tak jelas saat dia dibangunkan oleh sang istri, dia pun mencari posisi yang menurutnya nyaman untuk kembali tidur.
Wanita yang ada di pinggiran kasurnya itu menghela napas pasrah saat dia tahu sang suami akan sangat susah untuk dibangunkan.
"Naruto..."
"Biarkan aku tidur lagi... Lima menit..."
Helaan napas pasrah kembali wanita itu keluarkan, wanita berambut merah itu pun mengelus kepala pirang Naruto dengan lembut, dia tak tahu bakal bangun atau tidak suaminya itu.
"Naruto sayang, ayo bangun..."
"Uhhh..."
Gumaman tak jelas kembali dikeluarkan oleh Naruto, seolah tak ingin dibangunkan. Pemuda itu malah memeluk perut datar sang istri seolah tak ingin melepas wanita itu.
"Nyamannya... Aku bisa bermalas-malasan disini."
Wanita itu hanya tersenyum, dia kemudian mengelus kepala pirang Naruto. Kedua mata violetnya terus memandangi wajah tidur dari pemuda itu dengan lembut.
"Jangan malas begitu, Naruto sayang. Kushina tahu jika sifat malasmu ini sudah ada dari Naruto sekolah, tapi jangan dibiasakan gitu dong, kan kaasan bukan kaasanmu lagi."
"Ya, ya baiklah, aku akan bangun. Jadi jangan marah ya, Kushina sayang?" Naruto beranjak dari tidurnya, dia mencium bibir Kushina sekilas, kemudian turun dari ranjangnya.
"Geez, jangan asal cium seperti itu dong." Kushina menggembungkan pipinya cemberut saat Naruto mencium bibirnya tanpa aba-aba. "Sarapannya sudah siap."
Naruto memakai pakaiannya yang masih berserakan di lantai. "Ayo kita sarapan."
"Um."
...
..
.
Naruto by Masashi Kishimoto.
