@Kantor Polisi Gangnam
Situasi disekitar ruang laporan mendadak menjadi tidak kondusif ketika tiga orang wanita memasuki ruangan tersebut. Tiga orang wanita itu tengah mencoba menjelaskan rangkaian alasan kepada si pria jakung yang berada dihadapan mereka, tentu saja mereka ingin 'anak palsu' mereka alias Yerin, segera dibebaskan. Ketiga orang itu adalah Joy, mama Joy dan kakak Joy, Jiyeon. Mulanya Joy hanya ingin mengajak mama tetapi tiba-tiba kakak perempuan nya ingin membantu Yerin karena kakak perempuan ingin berlatih debat hukum dengan polisi. kakak Joy yang notabene merupakan mahasiswa hukum dan seorang aktivis, tidak rela jika teman adiknya ditahan dengan alasan yang tak jelas.
"Pak polisi yang terhormat, bisakah bapak memberikan pasal yang jelas untuk menahan adik saya selain pasal pelanggaran dalam menjaga kenyamanan publik? adik saya hanya membuat seorang anak kecil menangis, hanya seorang anak kecil bukan seluruh masyarakat Korea". ucap Jiyeon dengan memasang mimic wajah kesal.
"Anak kecil juga merupakan bagian dari rakyat Korea dan adik anda maksud saya adik angkat anda membuat situasi taman menjadi tidak kondusif." ucap Wonwoo dengan nada tegas.
"Ini tidak masuk akal, sungguh tidak masuk akal. Ada banyak kasus kejahatan yang lebih penting dibandingkan mengurusi permasalahan seorang anak kecil dengan anak remaja". cibir Jiyeon.
Melihat perdebatan Jiyeon dan Wonwoo yang tidak ada ujungnya membuat mama Joy memijat keningnya berkali-kali lalu wanita paruh baya yang sedari tadi duduk memperhatikan Jiyeon dan Wonwoo, akhirnya berdiri.
"Sudah cukup! Jiyeon kau diam dahulu. Pak polisi, anak saya tidak gila, dia sangat waras tetapi karena tekanan dari lingkungan rumah kami yang terlalu ketat apalagi dia sering bertengkar dengan saudara-saudaranya, membuat dia menjadi seperti itu. Saya akan membawa anak saya ke psikolog dan akan memantau dia kemanapun dia berada. Jadi, tolong bebaskan anak saya". ucap mama Joy panjang lebar yang sontak membuat semua orang di ruangan itu terdiam.
"B-baik, akan saya urus lap.." suara Wonwoo terpotong.
DRRRTT..DRRTT..My Everything.. (suara ringtone panggilan dari ponsel)
"Ah, maaf itu dari ponsel saya. Permisi!" ucap Yerin seraya beranjak dari kursi dan sedikit menjauh dari mereka bertiga.
"Tunggu!" ucap Wonwoo seraya menyusul Yerin.
"Apa?" ucap Yerin yang kini berada dihadapan Wonwoo.
"Borgolmu belum kulepas, keluargamu sudah disini jadi kau tak perlu memakai ini lagi". Ucap Wonwoo dengan membuka kunci borgol dikedua tangan mulus Yerin.
"Ah terima kasih, saya ingin mengangkat telpon. Tolong, anda per.."
"Aku tahu, itu privasimu. Silahkan!" ucap Wonwoo memotong perkataan Yerin lalu ia kembali ke tempat nya semula.
Melihat tingkah Wonwoo yang tiba-tiba aneh membuat ketiga wanita 'pembela Yerin' tersebut memberikan kerlingan aneh kepada Wonwoo.
"Ada apa dengan kalian?" tanya Wonwoo heran ketika melihat mereka bertiga menatapnya dengan aneh.
"Sepertinya anda menangkap adik saya bukan karena adik saya mengganggu kenyamanan publik tetapi adik saya menganggu kenyamanan hati anda. Anda terlihat seperti pria yang sedang kasmaran". ucap Jiyeon yang langsung mendapatkan hadiah sikut dari ibunya.
"Jiyi-ah (panggilan kecil untuk Jiyeon), darimana kau belajar kata-kata gombal seperti itu?" ucap mama Joy yang tiba-tiba salah tingkah.
"Lihat ini guys! ketiga orang dewasa didepanku tengah mengobrolkan hal-hal yang tidak jelas". gumam Joy seraya membuat snapgram.
SKIP
@Rumah Sakit
Dalam ruangan yang cukup besar terdapat tiga orang diantaranya yakni Ayah Yerin, asisten kantor serta bibi Kim (pengasuh terpercaya dikeluarga Yerin), mereka tengah sibuk memperhatikan seorang dokter yang tengah memeriksa pasien wanita yang sedang terkulai lemas diatas ranjang berukuran cukup besar.
"Bagaimana keadaan istri saya, dokter?" tanya Ayah Yerin dengan menampakkan mimik cemas.
"Kondisi istri bapak meningkat dengan cepat. Ini sebuah anugrah, saya baru menemukan kasus seperti ini. Biasanya orang yang baru sadar setelah merasakan kondisi koma selama bertahun-tahun, belum bisa mengucapkan satu katapun mereka hanya dapat membuka sedikit kelopak mata mereka atau menaikkan sedikit alis". ucap Dokter Han.
"Syukurlah.." ucap bibi Kim.
"bibi Kim, apakah anda sudah menyuruh pak Kang (supir pribadi ayah Yerin) untuk menelpon Yerin?" tanya Ayah Yerin.
"Sudah tuan, permisi tuan saya akan menghampiri pak Kang sebentar." ucap Bibi Kim seraya sedikit membungkuk badan kepada tuan nya.
"Silahkan, saya harap anak durhaka itu datang kesini dan melihat sendiri kondisi ibunya". ucap Ayah Yerin dengan nada sedikit ketus.
SKIP
@Kantor Polisi Gangnam
"Apa? Eomma sudah siuman? Anda serius pak?" tanya Yerin.
"..............."
"Baik, saya akan menuju rumah sakit. Terima kasih, pak. Saya akhiri dulu sambungannya." ucap Yerin seraya memencet layar ponselnya.
Setelah menerima panggilan dari supir Ayahnya, gadis itu langsung mengambil tas ranselnya yang berada diatas meja kerja Wonwoo. Melihat kelakuan Yerin yang tiba-tiba menjadi aneh setelah gadis itu mengangkat telepon membuat pria itu lagi-lagi mengerutkan dahinya.
"Kau mau kemana? Keluargamu ada disini, mereka belum selesai mengurus laporan." ucap Wonwoo seraya menahan tas ransel Yerin.
"Saya mohon biarkan saya pergi, saya ada urusan. Maaf!" ucap Yerin dengan menarik tas ranselnya dengan sekuat tenaga dan ya, Yerin berhasil mendapatkan tas ransel nya.
"Tante, Joy dan kak Jiyi. Saya pamit untuk pergi dahulu. Nanti, saya telepon tante untuk menjelaskan semua yang terjadi". ucap Yerin dengan membungkukan badanya lalu ia bergegas pergi.
"Tante?" gumam Wonwoo heran.
"Apa maksudnya? Tante?" tanya Wonwoo seraya menatap heran kepada ketiga wanita dihadapannya.
"Begini, kami bisa jelaskan.." ucap Joy.
TBC.
(Maaf kalau ceritanya pendek. Aku lagi berusaha untuk upload sebisaku :) )
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Y (Yerin x Hanbin x Taeyong)
Mystery / ThrillerAku dan kamu ditakdirkan bersama.. Jiwa kita saling tertaut jadi satu.. Tapi kita tak pernah bisa bertatap muka.. Sebab dirimu adalah diriku tetapi diriku bukanlah dirimu... cerita ini merupakan cerita hasil kolaborasi saya dengan @puffysnow dan ko...