Seven

479 54 8
                                    


"Apa itu? Apa yang kau pegang itu?" tanya bu Suzy seraya menunjuk kearah kertas yang dipegang Yerin.

"I..ini..ini..ad—"

"Sini! Berikan kertas itu kepada ibu!" tegas bu Suzy seraya menadahkan tangannya dihadapan Yerin.

"Tapi..bu.." ucap Yerin tak terima.

"Tapi Apa?" tanya bu Suzy.

"Kertas ini..surat..dari—"

"Yerin! Kau dimana??" suara parau seseorang yang memanggil namanya.

**

Suara parau milik seorang pemuda itu telah berhasil menghentikan perdebatan kecil antara Yerin dengan bu Suzy, guru bp sekolah. Suara itu adalah suara milik pemuda yang berhasil mencuri hati Yerin, Hanbin. Setelah Yerin mengetahui bahwa asal suara itu berasal dari mulut Hanbin, dengan sigap gadis itu mendatangi ruangan dimana Hanbin dirawat. Ya! saat Yerin akan membaca surat dari Yejin, ia terlebih dahulu keluar dari ruangan dimana Hanbin dirawat.

"Hanbin..kau sudah sadar? Hanbinie..aku sangat khawatir...aku takut kau kenapa-napa..hiks.." ucap Yerin seraya menghambur kepelukan Hanbin. Hanbin yang merasa tiba-tiba dipeluk oleh Yerin hanya tersenyum simpul dan membalas pelukan gadis itu.

"Hanbinie? Wkwkwkwk..panggilan yang lucu..hehehe.." Hanbin terkekeh mendengar Yerin memanggil namanya dengan imbuhan 'ie' itu.

Mendengar kekehan Hanbin membuat Yerin sadar dengan tindakannya yang refleks itu. Ia langsung menjauhkan tubuhnya dari Hanbin, namun Hanbin malah menarik lagi tubuh Yerin kedalam pelukannya. Jujur saja hal itu membuat suara degup jantung Yerin seperti music rock.

"Degup jantungmu..aku bias merasakannya.." gumam Hanbin yang dapat didengar oleh Yerin.

"Ekhem..sudah selesai pacarannya?" tanya bu Suzy mendadak, sedari tadi ia melihat kedua muridnya saling berpelukan ria dan parahnya kedua muridnya itu tak menyadari keberadaanya.

"Ani..bu, kami tidak pacaran.." ucap Hanbin seraya melepas pelukannya dan menjauhkan tubuhnya dari Yerin.

"Halahh..halahh..tidak pacaran kok pelukan.." cibir bu Suzy seraya berkacak pinggang.

"Oh iya Hanbin, menurut ibu kondisimu ini tidak memungkinkan untuk mengikuti pelajaran..jadi ibu mengijinkan kamu pulang untuk istirahat dirumah karena besok kan kelas 12 ada pra-test olahraga..jadi ya kalo kamu memaksakan untuk mengikuti pelaran dengan kondisi seperti ini ya takutnya besok badanmu loyo dan kamu tidak bisa ikut pra-test.." ucap bu Suzy panjang lebar.

"Baik bu, saya akan pulang..terima kasih atas perhatiannya..tapi saya ingin Yerin mengantar saya pulang.." ucap Hanbin seraya menatap Yerin yang kini merunduk malu karena kejadian peluk-pelukan tadi.

"Iya terserah sih tapi kalian nanti diantar sama pak Myungsoo, kalian naik mobil pak Myungsoo saja..ibu takut kalian ga pulang..malah main kemana-mana.." ucap bu Suzy dengan ketus.

"Sebentar ya, ibu mau nelpon pak Myungsoo" lanjutnya seraya mengambil ponsel berwarna pink di saku blazzer nya lalu ia pergi keluar ruangan meninggalkan dua muridnya.

Setelah bu Suzy pamit untuk menelpon pak Myungsoo diluar ruangan, kini ruangan itu hanya dihuni oleh dua anak manusia yang tengah bertingkah kikuk karena merasa canggung.

"Yer!"

"Han—"

"Kamu dulu deh yer.." ucap Hanbin mengalah.

"Hanbin..kenapa kamu mau aku antar kerumahmu? Apa ibumu tidak marah jika kamu pulang dengan teman perempuan?" tanya Yerin dengan raut muka yang polos bak seperti anak tk yang bertanya kepada gurunya.

Another Y (Yerin x Hanbin x Taeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang