Four

546 80 4
                                    

Pukul 23.40 KST

@Kediaman Jung, Ruang Belajar.

“Selesai..dengan surat ini si bodoh itu tak akan berani macam – macam.” ucap seorang gadis bersurai blonde, Yejin .

“Akan kutaruh mana ya surat ini? Hm… didalam tas milik si bodoh boleh juga”. ucap Yejin seraya memasukkan sepucuk surat yang berbalut amplop hitam itu kedalam tas Yerin.

“Hmm..sudah jam segini..aku harus cepat !” ucap Yejin mempercepat langkah kakinya untuk menuju ke ‘Exchange Room’

SKIP

Pukul 23.45 KST

@Exchange Room

Di sebuah tempat gelap nan sunyi terdapat seorang gadis yang saat ini tengah berdiri menghadap  kedepan  jam dinding besar kuno  seraya memerhatikan tiap-tiap pergerakan jarum  jam itu.

“Sekarang saatnya aku pergi, aku jadi ingin tahu bagaimana reaksi si bodoh itu saat ia tahu bahwa aku telah menyiapkan sebuah kejutan..AH! SIAL SUDAH Pukul 23.50…” ucap Yejin seraya memerhatikan tiap pergerakan jarum  jam yang bergerak.

“51,52,53,54,55,56,57,58” ucap Yejin seraya menghitung detik.

*Whusss!!

“Lima semb—“

BRUK!

Di menit ke 59, Tubuh Yejin ambruk seketika lalu sedetik kemudian  tubuh gadis itu bangkit lagi dan tentu saja kali ini jiwa yang ada didalam tubuh itu adalah jiwa Yerin.

Teng!

Teng!

Teng! (Bunyi bel  yang berasal dari jam dinding kuno besar  menandakan bahwa  waktu sudah memasuki tengah malam)

“Selamat Petang Jung Yejin adikku  semoga kemarin kau tidak melakukan hal-hal aneh lagi” ucap Yerin seraya tersenyum pahit.

SKIP

@Kamar mandi

“arghhh!”

Pekikan seorang gadis yang menggema di dalam ruang mandi, Yerin gadis itu telah melakukan kegiatan rutin nya setiap ia telah bertukar jiwa dengan adiknya itu yaitu memeriksa setiap bagian tubuhnya.

Apa?? Memeriksa tubuh? Err~ mungkin hal itu terdengar sangat aneh. Tapi Ya! Yerin selalu melakukan hal itu, Yerin melakukan itu bukan karena dia sakit jiwa atau Psycho tetapi ia hanya memastikan bahwa tubuhnya tidak dirusak lagi oleh adiknya.

“Yejin membuat tattoo lagi..Oh Tuhan! Mengapa adikku harus bertingkah seperti ini? Mengapa ia  senang sekali merusak tubuhku..ani..tubuh kita..”  Yerin bermonolog dengan suara  yang rendah bak seperti suara pengemis yang memelas meminta sedekah.

“Aku harus mampir ke tempat tattoo remover lagi ..huh..ini sudah kesepuluh kalinya aku datang kesana dan menelan segala rasa sakit yang ditimbulkan dari proses penghapusan tattoo itu..” lanjutnya  seraya memandangi lengannya yang ditattoo ulang oleh adiknya.

Apa? Lengan?
Ya! Tidak hanya mentatto tengkuknya saja, Yejin juga mentattoo lengannya sebagai bentuk kamuflase terhadap kakak kembarnya agar kakak kembarnya hanya terfokus mengecek tubuhnya hanya pada bagian yang terlihat saja. Ia sengaja membuat tattoo itu agar kakaknya lalai untuk mengecek bagian tubuh lain yang letaknya lebih tersembunyi dan sukar dilihat.
.

.


Pukul 01.00 KST

@Ruang Belajar

Another Y (Yerin x Hanbin x Taeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang