TEN

129 14 3
                                    


@Taman

Setelah berhasil membuat seisi sekolah menjadi gaduh, Yejin, gadis itu masih bersemangat untuk membuat keonaran baru. Kali ini gadis itu tengah menjahili sekumpulan bocah sd yang tengah bermain disekitar taman.

"Hey! Aku benci melihat kalian bermain. Jangan bermain disini! Kalian menghalangiku untuk menikmati sinar matahari. Pergi! Biarkan aku merasakan hawa udara siang hari". Ucap Yejin seraya mendorong seorang anak laki-laki yang merupakan salah satu bagian dari gemrombolan bocah sd itu.

Melihat tindakan Yejin barusan membuat segerombolan bocah tersebut geram lalu mereka melempar segumpal tanah kering kearah wajah Yejin. Jangan tanya reaksi Yejin bagaimana, gadis itu langsung menampar para bocah itu satu persatu.

"Yak! Ahjumma! KENAPA KAU MENAMPAR KAMI EOH?! KAU YANG SALAH! KAU YANG MENGUSIR KAMI". Bentak salah satu bocah sd tersebut, Haechan.

"Ahjumma? MWO? AHJUMMA KATAMU? KAU—". Bentak Yejin seraya mengarahkan tangannya kea rah muka Haechan namun belum sempat tangan itu mendarat di muka Haechan, ada seseorang yang menahan tangannya.

"YAK! LEPASKAN! LEPASKAN KATAKU!" ucap Yejin seraya meronta-ronta.

"Ani..Aku tak akan melepaskannya sebelum kau minta maaf kepada mereka" Ucap seorang pria jangkung yang memegang tangan Yejin, Wonwoo.

"Hyung, lepaskan saja ahjumma ini. Aku kasihan, mungkin ahjumma ini salah satu pasien gangguan jiwa yang kabur dari rumah sakit". Ucap seorang anak berambut mangkong, Jisung.

"Mwo? Haha. Benarkah? Benarkah kau pasien rumah sakit jiwa yang kabur dari rumah sakit? Wah kebetulan aku tidak patrol hari ini. Sini kau!". Ucap Wonwoo seraya menarik tangan Yejin untuk lebih mendekat ke arahnya lalu dia merogoh borgol disisi sabuk celanannya.

Melihat tindakan Wonwoo membuat Yejin bingung dan penasaran. Dia bingung dengan kekuatan Wonwoo yang berhasil menghentikan tingkahnya dan dia juga bingung dengan alat berbentuk bulat yang dibawa oleh Wonwoo. Ya! ini pertama kalinya Yejin berurusan dengan polisi.

"Hei! Kau apakan tanganku?" tanya Yejin dengan raut wajah bingung ketika Wonwoo memasangkan borgol dikedua pergelangan tangannya.

"Kau masih bertanya? Aku menangkapmu." Jawab Wonwoo datar seraya merogoh ponsel di saku jaketnya.

"Menangkap? Apa itu?" tanya Yejin.

'Wah..dia benaran gila ternyata. Tidak salah aku menangkap gadis ini.' batin Wonwoo semakin yakin bahwa Yejin adalah pasien rumah sakit jiwa yang kabur.

"Ahjumma! Kau gila apa bodoh? Kata menangkap saja tidak tahu. Aku yang masih kelas 3 SD saja tahu apa arti menangkap". Celoteh Jisung dengan sombongnya.

"Yak! Yak! Sudah ya sudah, hyung akan selamatkan kalian dari pasien rumah sakit jiwa ini jadi kalian bisa bermain dengan tenang." ucap Wonwoo seraya melangkahkan kaki untuk menjauh dari segerombolan bocah itu dan tak lupa ia menarik tangan Yejin untuk ikut bersamanya.

"Hei! Kita mau kemana? Benda ini sakit sekali tanganku kram dibuatnya". Ucap Yejin seraya mencoba melepaskan borgol dikedua pergelangan tangannya.

"Tentu saja kram, itu kan borgol kau kira itu gelang Gucci? Ada-ada saja". Gumam Wonwoo seraya melirik wajah Yejin dengan tatapan datarnya.

+Skip+

@Kantor Polisi

Segerombolan polisi tengah mengamati penampilan Yejin yang tengah duduk di kursi khusus introgasi dan salah satu gerombolan polisi yang bernama Wonwoo tengah menjelaskan kronologi kejadian tentang bagimana dia bisa membawa Yejin ke kantor polisi.

"Jadi dia bukan pasien rumah sakit jiwa? Apakah kemungkinan dia siswa sekolah yang memakai narkoba?" Tanya seorang polisi yang bernama Do Kyungsoo.

"Aku tidak tahu, saat aku membawanya ke rumah sakit jiwa aku terkejut ketika aku mengetahui bahwa gadis ini bukan pasien yang terdaftar. Aku pusing sekali". Ucap Wonwoo seraya menggacak rambutnya kasar.

"Hei! Hei! Kalian para om-om tua jangan asik ngerumpi saja. Cepat lepaskan aku!" ucap Yejin seraya menyodorkan kedua tangannya yang masih terborgol.

"Tidak! Aku tidak akan melepaskannya sebelum orang tuamu datang kesini dan menjemputmu". Ucap Wonwoo tegas.

Mendengar ucapan Wonwoo yang melibatkan kata "Orang Tua" entah mengapa membuat Yejin reflex menundukan kepalanya dan butiran air mata keluar begitu saja dari dalam kedua mata hazelnya. Ya! Yejin menangis.

"Kau? Hei! Ada apa dengan bocah ini?" Tanya D.o ketika melihat Yejin tiba-tiba menundukkan kepala.

BRUK!

Segerombolan polisi sontak kaget ketika melihat seorang gadis yang duduk dihadapan mereka tiba-tiba tidak sadarkan diri dan jatuh dilantai. Melihat kejadian, Wonwoo dengan sigap menggendong tubuh gadis itu dan membawanya ke ruang kesehatan. Yejin pingsan.

*Ruang Kesehatan*

Dalam ruangan kecil yang dipenuhi aroma desinfektan terdapat seorang pria jakung berseragam polisi tengah tertidur di kursi yang terletak disamping ranjang pasien. Pria itu adalah Jeon Wonwoo. Wonwoo tidak kuasa menahan kantuknya setelah tiga jam lamanya dia menunggu Yejin untuk sadar, namun hingga saat ini gadis itu belum menampakkan tanda-tanda siuman.

Brugh!

Saking lelapnya, Wonwoo tidak menyadari bahwa ia tertidur dikursi bukan dikasur. Ya! Wonwoo terjatuh dari kursinya.

"Aish! Pantatku sakit!" ucap Wonwoo seraya mengelus pantatnya secara berkali-kali.

"Belum sadar ya? Kau kapan sadarnya eoh?" Tanya Wonwoo kepada seorang gadis yang terbaring dikasur pasien.

"Kalau dilihat-lihat kau cantik juga ya. Hmm, apakah kau operasi hidung? Hidungmu bagus? Oh! Apakah kau juga memakai sulam bibir?" gumam Wonwoo seraya mendekatkan wajahnya ke wajah Yejin. Wonwoo mengamati seluruh vitur wajah Yejin secara detail.

"Gila ya, apa kau tidak pernah jerawatan seumur hidupmu? Aku tidak menemukan adanya bopeng atau bitnik hitam diwaj—" ucapan Wonwoo terpotong saat ia menyadari bahwa kedua mata gadis itu telah terbuka dan mata Wonwoo bertemu dengan mata Yejin. Ya! Yejin telah siuman.

"Anda siapa?" tanya gadis itu seraya menatap mata Wonwoo dengan tatapan bingung.

"Hei! Kau lupa? Aku ini polisi." ucap Wonwoo seraya menjauhkan wajahnya dari wajah Yejin.

"Po? POLISI?!" gadis itu memekik.

"Iya polisi, kau ada di kantor polisi". ucap Wonwoo dengan santai.

'Gawat! Yejin, ulahmu kali ini lebih parah dari sebelumnya' batin gadis itu, Yerin.

"Oh iya, berhubung kau sudah sadar kau harus menjelaskan perbuatanmu di ruang interogasi dan beri aku nomor telfon orang tuamu untuk dimintai keterangan." ucap Wonwoo.

'Orang tua? Ini gawat'. Batin Yerin.

TBC

Another Y (Yerin x Hanbin x Taeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang