Eight

295 36 2
                                    


@Ruang Tamu

Suasana hening menyelimuti seluruh ruangan sebab kedua manusia yang berada di dalam ruangan tersebut hanya diam tak bergeming pada posisinya masing-masing. Kedua manusia tersebut saling melempar tatapan mata tetapi enggan mengucapkan sepatah kata pun, entah karena merasa canggung dan tidak tahu mau berkata apa atau mereka sedang tidak mood untuk berbicara.

"Kak Hanbin! Kok diem aja? Temen nya diajak ngomong dong! Thimanah thih?! (Gimana sih?!)" keluh seorang bocah kecil yang tiba-tiba masuk kedalam ruang tamu seraya berkacak pinggang menirukan orang dewasa yang tengah marah-marah. Hanbin yang melihat tingkah 'sok dewasa' adik nya itu hanya menggeleng heran.

"Aigoo..aigoo..kau belajar darimana tingkah itu? Hanbyul-ah...bertingkahlah sesuai umurmu.." ucap Hanbin seraya berdiri dan mengangkat tubuh kecil bocah itu lalu ia duduk kembali disofa seraya mendudukan bocah itu kepangkuannya.

"Kenapa aku tak boleh thepelthi tadi? Kan olang-olang di thelepithi biathanya kalo malah bethithu..(Kenapa aku tak boleh bertingkah seperti tadi? Orang-orang di tv biasanya kalo marah bertingkah begitu)" Hanbyul membela dirinya.

"Ey..kau ini...kau kebanyakan nonton sinetron..nanti kakak akan membatasi waktu nonton tv mu.." ucap Hanbin seraya menyentil hidung Hanbyul pelan.

"Jangan!! Uhh.." ucap Hanbyul seraya mempout-kan bibirnya yang membuat Hanbin semakin gemas sehingga ia mencium bibir Hanbyul singkat.

"Aigoo..kyeopta..kkk" gumam Yerin pelan seraya terkekeh.

Meskipun Yerin hanya bergumam dengan volume rendah, Hanbin dan Hanbyul dapat mendengarnya. Ya! telinga mereka sangat sensitive akan suara, suara serendah apapun mereka bisa mendengarnya. Setelah mendengar gumaman Yerin, Hanbyul segera turun dari pangkuan Hanbin lalu menghampiri Yerin dan berdiri dihadapan gadis itu.

"Kakak thantik nya ada dua! Mukanya milip..tapi..kakak thantik yang thatu nya kenapa bobok? (Kakak cantiknya ada dua! Mukanya mirip, tapi kakak cantik yang satunya kenapa tidur?)" tanya Hanbyul seraya menunjuk Yerin.

Mendengar ucapan bocah kecil dihadapannya sontak membuat Yerin melebarkan kelopak matanya dan tanpa sadar ia membuka mulutnya. Ya! Yerin shock saat ia tahu bahwa Hanbyul mengetahui jiwa Yejin.

"Ey! Hanbyul-ah! Kamu kebanyakan nonton film aneh-aneh..kamu tidak boleh berkata seperti itu kepada teman kakak..dan kamu tak boleh sembarangan menunjuk orang..itu tak sopan!" ucap Hanbin menasehati Hanbyul seraya menurunkan tangan Hanbyul yang menunjuk kearah Yerin.

Disaat Hanbin tengah menasehati adiknya, tiba-tiba seorang ahjumma muncul seraya membawa 2 gelas es sirup untuk Hanbin dan Yerin.

"Minumannya datang! Maaf ya kalau lama.." seru seorang ahjumma seraya menaruh minuman tersebut diatas meja.

Seruan ahjumma itu membuat Hanbyul segera berlari kearahnya lalu ia membisikkan sesuatu pada ahjumma tersebut.

"Uma (sapaan akrab), Thenapa mimiknya (minuman) thuman dhua? Teman kakak yang thathunya endak dapat dong.." bisik Hanbyul kepada ahjumma.

Setelah mendengar bisikan Hanbyul, ahjumma itu langsung menatap kearah Yerin dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Dalam batinnya, ia bingung dengan maksud dari bisikan Hanbyul barusan.

Yerin yang merasa ditatap aneh oleh ahjumma itu reflek mengubah arah posisi duduk nya yang mulanya menghadap kearah depan menjadi menyamping untuk menghindari kontak mata dengan ahjumma yang kini sedang berdiri dihadapan Hanbin dan Yerin.

"Ania..Ania..Tidak mungkin! Hanbyul pasti berimajinasi sendiri..Aigoo~" ucap ahjumma itu seraya menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat.

Yerin langsung menyadari maksud dari reaksi berlebihan ahjumma itu setelah Hanbyul berbisik dengannya. Yerin menyadari bahwa Hanbyul mengetahui rahasia terbesarnya yang tidak bisa diketahui oleh sembarang orang, tentu saja rahasia itu adalah keberadaan jiwa adik kembarnya.

"A..ah..Hanbin, Mohon maaf sekali..aku lupa hari ini aku ada les fisika..maaf, aku tidak bisa berlama-lama" ucap Yerin berbohong agar Hanbin mengijinkan nya pulang.

"Les fisika? Bukan nya ini masih jam pelajaran sekolah? Kau les fisika pada jam 10.30 pagi? " tanya Hanbin yang tidak paham dengan alasan Yerin.

"I..iya..aku les fisika intensif dengan pak Sooman..pada jam 10.30 pagi kelas ku punya sistem free class.. aduh bagaimana ya untuk menjelaskan nya.. uh..pokoknya saat ini aku harus pergi" ucap Yerin seraya menampakkan ekspresi gelagapan bak seperti pencuri yang mencari alasan untuk membela diri.

Melihat raut muka Yerin, Hanbin langsung menyadari bahwa gadis itu berbohong. Dari tindakan Yerin barusan membuat Hanbin menemukan kesimpulan bahwa Yerin memang tidak menyukainya.

"Baiklah..jika begitu kau aku ijinkan pergi.." ucap Hanbin seraya menampakkan senyum yang terkesan dipaksakan.

'Maafkan aku Hanbin, sebenarnya aku masih ingin berada disini..tapi adikmu tau keberadaan Yejin..jadi aku terpaksa pergi sebelum adikmu bertindak lebih jauh lagi' batin Yerin saat melihat ekspresi Hanbin yang menampakkan ketidak relaan untuk mengijinkan kepergian Yerin.

"Lho..kakak kok pelghi thih? Gak mau main thama aku dhulu?" tanya Hanbyul seraya mempoutkan bibirnya.

"Maaf ya Hanbyul, kakak ada keperluan penting. Lain kali kakak kesini lagi kok.." ucap Yerin seraya mengelus pucuk kepala gadis kecil itu.

"Benel yha? Bethok kalau main kethini laghi..kakak thathunya dibangunin..jangan tidul mulu..bial bitha main thama aku.." ucap Hanbyul seraya menunjuk-nunjuk pundak kiri Yerin.

Mendengar ucapan Hanbyul yang semakin aneh-aneh itu membuat Hanbin kesal. Menurut Hanbin, Hanbyul telah berlaku tidak sopan terhadap teman nya terlebih teman itu teman yang special seperti Yerin.

"Hanbyul! Hentikan! Atau kakak akan melarang mu nonton tv selamanya!" pekik Hanbin yang langsung dibalas tangisan keras oleh Hanbyul.

"HUAAAAA!!! Uma, kakak jahat.." Hanbyul menghambur kegendongan ahjumma kesayangannya.

Skip

@Myeongdong Street

Gesekan antara sepatu kets berwarna pink dengan lantai jalanan itu mulai menyita perhatian kedua manik mata berwarna coklat milik seorang gadis bernama Yerin. Sedari tadi Yerin menunggui taxi atau bus yang lewat di depan nya. Yerin sengaja tidak ingin merepotkan Hanbin dengan berbohong bahwa ia akan dijemput oleh supir pribadinya dan parahnya Yerin berbohong lagi kepada Hanbin bahwa supirnya telah menunggunya dijalanan Myeongdong, jalanan yang dekat dengan komplek perumahan rumah Hanbin.

Sebenarnya Yerin memang memiliki supir pribadi, namun untuk memanggil supir pribadi itu butuh perijinan dari ayahnya dan Yerin terlalu takut untuk meminta ijin ayahnya atas supir itu, apalagi supir itu harus diminta menjemputnya dirumah teman laki-lakinya. Bisa-bisa ayah Yerin tidak segan-segan untuk mengusirnya dari rumah karena dianggap menyelewengkan jam sekolah dan pacaran. Tentu saja Yerin tak ingin cari mati.

"Harusnya aku jalan kaki saja.. sudah berapa lama aku memandangi kakiku untuk menghilangkan jenuh? Dan sedari tadi aku tidak melihat satupun bus atau taxi yang lewat..ada apa dengan jalan ini?" gumam Yerin seraya memulai aktifitas 'berjalannya' setelah lama berdiri dan bersandar di tiang lampu jalan.

Meskipun jarak rumah Yerin dengan rumah Hanbin sangat jauh, Yerin tidak merasa letih untuk berjalan kaki agar ia dapat sampai ke rumahnya. Untuk mengatasi kelelahannya, sesekali Ia berhenti sejenak mampir ke minimarket yang ia temui untuk membeli sebotol air mineral dan cemilan seadanya untuk mengisi tenaga nya.

Setelah Yerin masuk kedalam sebuah minimarket, ia langsung berjalan kearah pendingin minuman untuk mengambil sebotol air mineral dingin. Disaat Yerin sedang fokus untuk memilih-milih air mineral, terdapat sepasang manik mata yang memperhatikan Yerin dengan tatapan tajam bak seperti tatapan seseorang yang berniat melakukan tindakan jahat.

"Dia..berani juga dia kemari.." ucap orang asing yang sejak tadi memperhatikan Yerin.

"Kau baru saja masuk kedalam kandang singa..Jung Yejin.." lanjutnya seraya mempercepat langkahnya untuk menghampiri Yerin.

.

.

.

TBC 

Vomment Juseyo..

Maaf ya baru kambek lagi..akhir2 ini sibuk ngurusin masalah pribadi..tapi author tetep berusaha lanjutin ceritanya sampai end kok..doain aja ya..makasih.

Another Y (Yerin x Hanbin x Taeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang