||08||

8.7K 548 39
                                    

Vote sebelum baca

Tinggalkan komen kek biasa

sorry upnya kemalaman dan kelamaan

silahkan baca kalau udah vote

.

.

.

.

.

Happy reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading~

"Eenngghh... Lili.."

"Jennie. Kamu sudah sadar?" Lisa tampak khawatir ketika Jennie pingsan di pangkuan nya, dan memutuskan membawa nya pulang ke rumah.

"Aku di mana? Di rumah?" Lisa mengangguk dan mengecup dahi Jennie sedikit lama.

"Iya.. kamu di rumah. Aku sudah menelepon dokter untuk memeriksa kamu sebentar lagi." Jennie menggeleng, dan tak mau jika siapa pun datang.

"Tidak. Batalkan saja. Aku tak butuh dokter, Lisa. Aku cuma butuh kamu." rengek Jennie sambil menghempas – hempaskan kakinya.

" rengek Jennie sambil menghempas – hempaskan kakinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tapi-"

"Batalkan. Aku tak mau.." kesal Jennie sambil memukul tubuh Lisa.

"Iya iya. Aku batalkan." Lisa mengambil ponselnya, dan membatalkan pemanggilan dokter ke tempatnya.

"Sekarang kamu di sini saja. Jangan kemana – mana." Lisa tersenyum dengan hangat lalu mengangguk.

Cerita gak yah? Aku takut Lisa marah.

Lisa menatap Jennie dengan dahi berkerut. Dan memasang telingannya.

Mulai dari mana yah... Lisa.. aku mau jujur. Tadi ada pria yang mencium bibirku secara paksa, itu sebabnya mataku sembab karena menangis. Aku tau dia pasti curiga, kenapa mataku membengkak.

Seketika mata Lisa menggelap dan menatap Jennie dengan tajam.

"Apa?" tanya Lisa.

"Apa?" Jennie membeo mengikuti apa yang di katakan Lisa.

The Crusher Angel [UDAH LANJUT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang