||16||

5.7K 409 9
                                    

Vote sebelum baca

Warning 21+

Up nya kemalaman yak...

Tinggalkan komen kek biasa

Baru bisa up sekarang, karena ada urusan sedikit.

Doakan biar up nya gak ada kendala yah.. biar bisa next terus...

Ciao~

.

.

.

.

.

Happy reading~

Happy reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lisa.. hiks..."

Seorang wanita jangkung berjalan perlahan di tengah kerumunan banyak nya orang yang sedang menghabisi nyawa antar satu sama lain.

"Hiks... jangan menangis Lisa... aakkh.."

"Siapa di sana? Berteriaklah agar aku tau di mana kau berada. Kenapa kau menangis?"

"Hiks.."

Lisa terus berjalan tak tentu arah. Dia terus mencari asal suara yang memanggil dirinya dengan nada yang pilu.

"Hei.. kau di mana? Kenapa terus memanggilku." Lisa berteriak memanggil suara itu agar menyahut dirinya. Tetapi, orang – orang di sekitarnya seperti mengabaikannya dan melewati dia begitu saja yang tengah kebingungan.

"Kenapa orang – orang di sini mengabaikan ku? Aku seperti tak terlihat saja."

Bruk

Lisa tersandung batu dan berakhir jatuh ke tanah. Ia meringis dan segera berdiri dari sana lalu membersihkan pasir yang menempel di telapak tangannya.

"Hiks... Ruby... AAKKHHH..." Lisa menyipitkan matanya ketika dia melihat dua manusia yang saling berpelukan erat, dimana wanitanya terbaring kaku di pelukan seseorang. Tubuhnya sudah tak bisa bergerak akibat tombak yang menancap di perutnya dan anak panah tepat di dadanya.

Dia mendekat perlahan dengan langkah yang sangat ragu. Ia menelaah wajah wanita itu, yang sangat familiar di ingatan nya. Lalu setelah tersadar, Lisa membulat kan matanya dan menutup mulutnya. Ia ikut bersujud menggunakan kedua lututnya. Tak lama air mata membasahi pipinya.

"Je – Jennie.." dia mencoba menyentuhnya namun nihil. Seakan akan dia hanya menyentuh udara yang tak bisa ia genggam maupun di sentuh.

"RUBY..... AAKKHH..." Lisa menatap salah satu wanita di hadapanya yang menangis pilu kepada wanita yang di panggil Ruby itu. Ia sangat terkejut betapa miripnya dia dengan seseorang yang ada di hadapannya.

The Crusher Angel [UDAH LANJUT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang