8. Test Result

361 19 0
                                    

"Njun, bangun Njun udah pagi." Ujar Haechan, membangunkan Renjun yang masih terlelap.

Renjun yang merasa terusik pun bangun. "Apa?" Tanya Renjun yang masih setengah sadar.

"Bangun, udah pagi. Waktu-nya bikin sarapan." Ujar Haechan.

Renjun menautkan alis-nya begitu mendengar ucapan Haechan. "Kok tumben kamu udah bangun pagi-pagi gini? Biasanya harus di bangunin dulu." Ujar Renjun yang masih setengah sadar.

"Aku kebangun. Ayo ish! Cepat buat makanan. Aku sudah lapar." Ujar Haechan yang langsung membangunkan Renjun yang masih berusaha mengumpulkan nyawa-nya.

Iya! Bangunin Renjun dari keadaan tidur, langsung berdiri, tidak pakai duduk terlebih dahulu.

Tanpa tunggu panjang, Haechan langsung mendorong tubuh Renjun dari belakang.

Renjun yang di dorobg dari belakang, hanya bisa "Njun, bangun Njun udah pagi." Ujar Haechan, membangunkan Renjun yang masih terlelap.

Renjun yang merasa terusik pun bangun. "Apa?" Tanya Renjun yang masih setengah sadar.

"Bangun, udah pagi. Waktu-nya bikin sarapan." Ujar Haechan.

Renjun menautkan alis-nya begitu mendengar ucapan Haechan. "Kok tumben kamu udah bangun pagi-pagi gini? Biasanya harus di bangunin dulu." Ujar Renjun yang masih setengah sadar.

"Aku kebangun. Ayo ish! Cepat buat makanan. Aku sudah lapar." Ujar Haechan yang langsung membangunkan Renjun yang masih berusaha mengumpulkan nyawa-nya.

Iya! Bangunin Renjun dari keadaan tidur, langsung berdiri, tidak pakai duduk terlebih dahulu.

Tanpa tunggu panjang, Haechan langsung mendorong tubuh Renjun dari belakang.

Renjun yang di dorong dari belakang, hanya bisa melangkahkan kaki-nya keluar kamar, menuju dapur milik-nya.

"Masak-nya tidak usah banyak-banyak ya." Peringat Haechan, sebelum ia duduk di kursi pantry.

Renjun yang masih keadaan setengah sadar pun langsung memasakkan Haechan sebuah nasi goreng gurita.

Bukan u dapur milik-nya.

"Masak-nya tidak usah banyak-banyak ya." Peringat Haechan, sebelum ia duduk di kursi pantry.

Renjun yang masih keadaan setengah sadar pun langsung memasakkan Haechan sebuah nasi goreng gurita.

Bukan hanya untuk Haechan, tapi untuk mereka berdua.

Setelah beberapa menit berkutat dengan alat masak, akhir-nya masakan Renjun telah jadi.

"Ambil air dan gelas." Titah Renjun membawa dua piring di tangan-nya, lalu menaruh-nya di atas meja makan, dan duduk di bangku meja makan.

Tak lama Haechan pun datang dengan membawa gelas dan satu botol besar air.

Mereka pun mulai makan bersama. Setelah makan, kembali ke kamar mereka.

"Kau mau apa?" Tanya Haechan, menatap Renjun yang ingin pergi ke kamar mandi.

"Aku ingin mandi. Kau tidak siap-siap berangkat kerja?" Ujar Renjun.

Haechan terkekeh mendengar ucapan Renjun. "Sekarang baru jam 2 malam Njun. Kau ingin ngapain mandi jam segini?" Ujar Haechan, yang langsung menaikkan selimut-nya sampai di atas dada.

"YAK!" Teriak Renjun marah.

"Jangan teriak-teriak sayang. Lebih baik kau tidur. Pagi ini aku ada meeting penting." Ujar Haechan, memberikan speach untuk Renjun tidur di dalam pelukkan-nya.

AFTER WEDDING_HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang