27| Harap

228 36 4
                                    

"Hikun, makasih udah kembali." Kakak Asahi mengenggam tangan sang adik yang dinyatakan dokter telah benar - benar sadar.

"Oneesan." Suara Asahi lemah, matanya terlihat sayu, bibirnya pucat. Ia benar - benar tak memiliki tenaga hanya untuk sekedar berbincang dengan sang kakak.

Asahi masih dalam pemulihan pendarahan otaknya, penyakit leukimianya membuat pendarahan otaknya lebih sulit untuk segera sembuh dibandingkan dengan orang yang tak memiliki penyakit itu.

"Istirahat lagi dek kalau kamu masih capek."

Asahi memaksakan dirinya untuk tersenyum menanggapi kerkataan sang kakak.

"Kak..."

"Em?" Kakak Asahi mendekatkan dirinya ke Asahi suapaya ia dapat mendengar jelas apa yang ingin Asahi ucapkan.

"Hikun pengen pulang. Hikun pengen ketemu mama."

Buliran bening mulai menetes dari ujung mata Asahi, "Hikun kangen mama kak..."

Sang kakak dengan perlahan dan lembut menghapus jejeak air mata sang adik, ia dengan susah payah menanhan tangisnya agar tidak pecah. Kakak Asahi tidak ingin Asahi melihatnya menangis.

"Iya, nanti kita pulang."

"Kamu pulih dulu ya. Nanti kita pulang ke Jepang ketemu mama."

"Nanti biar kakak yang jelasin semuanya ke mama."

"Sekarang kamu istirahat ya, biar cepet pulihnya."

Asahi mengedipkan matanya satu kali, ia kemudian mengistirahatkan dirinya yang terasa sangat lelah walaupun tak melakukan hal apapun.

Tubuh Asahi terasa sakit semua terutama dibagian kepala. Kepalanya terasa tertusuk beberapa jarum, dan bagian tubuh lainnya terasa nyeri.

Semua rasa lelah yang menyerang Asahi dengan cepat membawanya kembali terlelap.

Setelah Asahi terleap tangisan sang kakak pecah seketika, ia menutup mulutnya rapat suapaya tak menimbulkan suara yang akan membangunkan Asahi.

"Nanti kakak bawa kamu pulang Hikun, kamu cepet sembuh ya." Suara lirih sang kakak disela tangisannya.

Setelah kakak Asahi mulai tenang dan melihat Asahi sudah benar - benar terlelap ia keluar dari kamar Asahi untuk bergantian dengan Jihoon yang sedari tadi sudah menunggu diluar dan segera ingin masuk.

Dengan bergantian dengan Jihoon kakak Asahi dapat memiliki waktu untuk berfikir. Berfikir tentang keinginan Asahi untuk pulang.

Kakak Asahi akan mempersiapkan matang - matang bagaimana cara untuk memberi tahu orang tuanya.

Asahi adalah anak kesayangan keluarga Hamada, anak kesayangan sang mama. Bagaimana sang kakak akan menyampaikan perihal penyakit Asahi, ia takut membuat keluarga di Jepang khawatir.

Tapi apa boleh buat, sang kakak harus benar - benar memberitahu mereka sekarang. Seluruh anggota keluarga Hamada berhak tau kondisi Asahi sebenarnya.

Kalau tidak memberitahu sekarang sang kakak takut kalau terjadi hal - hal buruk lagi kepada Asahi karena kondisi Asahi saat ini memang sulit untuk ditebak.

Bisa saja memang hari ini Asahi sadar, tapi tidak tau apa yang akan terjadi pada Asahi di hari berikutnya. Sungguh kakak Asahi tak ingin terlambat memberi tahu seluruh keluarganya.

🤖



Jihoon memasuki ruang tempat Asahi dirawat. Tubuh mungil Asahi yang dulu sering ia jahili itu sedang terlelap dengan wajah yang pucat pasi.

ASA HI 'SILVER BOYS' ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang