23| Pendarahan otak

336 47 6
                                    

"Hi-kun?!" Sesaat setelah membuka pintu, Noa berlari kearah Asahi.

Tubuh Asahi bergetar hebat diatas ranjang rumah sakit membuat Noa sangat takut dan panik. Dengan cepat Noa menekan tombol emergency yang berada di samping bantal Asahi.

"HI-KUN!!!" Noa memegangi dua sisi lengan Asahi hingga tangannya ikut bergetar.

"Hi-kun lo kenapa?"

"Dokter!!!"

Dokter yang bertugas merawat Asahi dan bebebrapa suster berlari masuk ke kamar inap Asahi.

Untuk mengatasi kejang, dokter menyuntikka obat antikejang kepada Asahi. Dengan beberapa detik saja obat itu bekerja, setelah tubuh Asahi tenang ranjangnya langsung didorong menuju ruang ICU. Noa yang menunggu di luar saat Asahi ditangani langsung mengikuti dokter keluar dari ruang seteril menuju ruang ICU.

Kakak Asahi dan Hun terkejut luar biasa saat ranjang Asahi keluar dari pintu ruang steril dengan terburu - buru.

"Hi-ku kenapa Noa?!!"

"Aku gak tau kak, tadi pas aku masuk kamar Hi-kun dia udah kejang dan aku langsung panggil dokter." Mereka berbicara sambil berlari kecil terus mengikuti ranjang Asahi.

Masker oksigen sudah terpasang menutupi hidung dan mulut Asahi, Asahi tak sadarkan diri. Dengan buru - buru mereka harus segera membawa Asahi masuk ke ICU untuk ditangani.

Di dalam ruang ICU dokter melakukan intubasi karena Asahi mengalami kesulitan bernafas, kesadarannya pun semakin menurun.

Dokter langsung melakukan beberapa pemeriksaan, dan dugaannya benar Asahi  mengalami pendarahan pada otaknya.

Karena memang pada penderita leukimia sering terjadi kasus pendarahan di otak, paru-paru, atau saluran pencernaan.

Leukimia terjadi karena sel darah putih yang belum matang mengacaukan trombosit darah yang penting untuk proses pembekuan darah. Inilah yang akhirnya membuat pasien leukimia sering pengalami perdarahan karena Darah sukar membeku.

Pada kasus Asahi tidak memungkinkan untuk dilakukan tindakan operasi dikarenakan penyakit Leukimia nya yang menyebabkan kadar Trombosit di tubuhnya sangat rendah sehingga darah menjadi sukar untuk membeku. Jika dilakukan operasi akan sangat berbahaya bagi nyawa Asahi.

Asahi harus dirawat di ruang ICU, kondisinya sangat tidak baik, kesehatannya sangat menurun.

"Bagaimana dok keadaan adik saya?" Kakak Ashi langsung mendatangi dokter Asahi yang keluar dari ruang ICU.

"Mari ikut saya keruangan saya."

Kakak Asahi mengikuti dokter keruangannya, sedangkan Noa dan Hun masih menunggu di depan ruang ICU mereka sangat khawatir dengan kondisi Asahi.

"Pasien mengalami pendarahan otak. Kasus seperti ini sering terjadi pada penderita leukimia."

Kakak Asahi seperti tersambar petir mendengar berita dari dokter, tubuhnya lemas, air matanya tumpah seketika.

"Syukur pada kasus Asahi ini dia tidak sampai mengalami koma, pesien mengalami kesulitan bernafas sehingga kita memansang alat bantu pernafasan. Pasien akan diarawat di ICU untuk mencegah pendarahannya melebar dan tidak menambah penekanan pada otaknya."

"Tolong selamatkan adik saya dok, lakulan semua yang terbaik untuk dia."

"Kita akan berusaha semaksimal mungkin, untuk sekarang ini tim dokter akan nelakukan tranfusi Trombosit Aperesis 1-2 kantong per hari dan pemberian obat melalui lubang hidung  untuk membantu penyerapan darah di otaknya. Dan juga diperlukan tindakan kemotherapy dengan cara menyuntikan obat kemo setiap harinya melalui perut untuk pengobatan kankernya."


Mendengar penjelasan dokter membuat hati kakak Asahi remuk. Adik kesayangannya harus menjalani semua pengobatan yang sangat rumit itu.

"Dan satu lagi, selama kondisi Pasien seperti ini kita tidak memungkinkan untuk melakukan pendonoran sumsum tulang, jadi sementara harus kita tunda."

Deg!
Satu pisau menancap lagi di ulu hati kakak Asahi. Semua harapan kebahagiaan beberapa jam lalu hilang seketika.


Berbagai alat terpasang pada tubuh Asahi, entah sudah berapa jarum yang menembus kulitnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berbagai alat terpasang pada tubuh Asahi, entah sudah berapa jarum yang menembus kulitnya. Asahi dipasangi beberapa infus untuk menyalurkan obat kedalam tubuhnya juga alat bantu nafas yang terpasang dimulutnya tanpa itu Asahi tidak akan bisa bernafas.

Tubuhnya harus terus berbaring untuk mencegah pendarahannya melebar dan tidak menambah penekanan pada otaknya.

🤖














Hun langsung menghubungi Hyunji dan Jihoon untuk memebri tahu kondisi Asahi yang memburuk.

Hyunji langsung menuju rumah sakit dari kantor YG bersama Jihoon.

Setelah dari ruangan dokter kakak Asahi terus menangis, Hyunji merangkulnya untuk menengkannya.

Kakak Asahi membeberkan semua penjelasan dokter kepada semua orang yang sedang bersamanya menunggu Asahi di ruang tunggu depan ruang ICU.

Mendengar penjelasan dari kakak Asahi membuat Hyunji, Jihoon, Noa dan Hun menangis. Mereka tidak menyangka hal seperti ini akan terjadi, karena beberapa jam yang lalu harapan sembuh Asahi sudah didepan mata. Tetapi kenyataan memablikkan keadaan dalam sekejap.

Sambil menangis Jihoon mengingat panggilan telfon Asahi beberapa jam yang lalu, nada suaranya yang terdengar bahagia terus terngiang dalam terlianga Jihoon membuatnya semakin sedih.

Kakak Asahi mengingat bagaimana tadi Asahi menangis membicarakan mimpinya, bagaimana Asahi merasa ketakutan dan gelisah, dan bagaimana Asahi sempat menahan kakaknya untuk keluar bergantian dengan Noa. Mengingat itu semua membuatnya semakin hancur.

"Maaf dek, kakakmu ini tidak peka. Mungkin kamau tadi sudah punya firasat buruk tentang ini, tapi kakak malah bilang itu hanya bunga tidur. Kakak minta maaf Hi-kun." 

Noa sangat merasa menyesal, dia belum sempat sama sekali bertemu Asahi selama Asahi dirawat dan saat di dorm pun Noa mengabaikan Asahi karena keegoisannya, padahal Asahi ingin sekali bertemu dan berinteraksi dengan Noa.

Saat mereka hampir bertemu Noa terlambat, Asahi sudah tak sadarkan diri.

"Maafkan hyungmu yang egosi ini Hi-kun."

ASA HI 'SILVER BOYS' ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang