ASA HI 'SILVER BOYS' ✓

26|Cahaya putih

Tubuh Kirei yang lemah dan sudah tak sadarkan diri diturunkan dari ambulace menggunakan bankar. Bankar itu didorong oleh beberapa petugas medis dan juga disampingnya ada sosok wanita paruh baya yang terlihat menangis karena khawatir dengan kondisi sang anak.

Tubuh Kirei menjauh masuk kedalam ruang IGD sedangkan sang ibu menunggui diluar ia tidak diperbolehkan masuk.

Selang dua puluh menit dokter yang sudah biasa menangani Kirei keluar dari ruang IGD menemui ibu Kirei.

"Sepertinya Kirei kelelahan dan juga sedang setress sehingga membuat kondisinya drop."

"Apakah anda sudah diberi tahu Kirei tentang kondisi terbarunya?"

"Belum dok, apakah ada sesuatu yang buruk?"

Ekspresi sang dokter berubah menjadi ekspresi tidak enak, "kemoterapi yang dijalani Kirei selama ini gagal. Tubuhnya menolak semua pengobatan."

Seperti tersambar petir hati ibu Kirei hancur mendengar apa yang diucapkan dokter.

"Satu - satunya cara adalah melakukan pendonoran sumsum tulang belakang."

"Mari kita lakukan dok, saya bersedia menjadi pendonor."

"Terlebih dahulu anda harus melakukan tes kecocokan, karena tidak semua sumsum orang tua akan cocok dengan sang anak."

"Apakah ada saudara kandung dari Kirei? Kakak atau adik misalnya, karena kemungkinan kecocokan untuk saudara kandung lebih besar."

"Kirei hanya anak tunggal dok."

"Kalau begitu mari kita lakukan tes kecocokan untuk anda terlebih dahulu. Kalau cocok maka dapat segera dilakukan pendonoran."

Ibu Kirei mengikuti dokter untuk melakukan prosedur pengecekan kecocokan sumsum tulang belakang, sedangkan Kirei masih berbaring tak sadarkan diri di dalam IGD, ada infus yang menancap di pergelangan tangannya.

🤖

Sebuah sinar putih membawa Kirei ke sebuah tempat yang luas dan teduh.