28| Junkyu gomawo

233 34 3
                                    

"Kenapa senyum - senyum Hikun?"

Asahi semakin mengembangkan senyumnya saat mengetahui sosok yang kini sedang duduk di samping ranjangnya.

"Noa hyung?"

"Maaf ya, gue baru jenguk lo sekarang Hikun."

"Hyung... rasanya lama banget gue gak ketemu elo. Kangen."

Noa mendekatkan dirinya, mengelus pucuk kepala Asahi.

"Maafin gue ya?"

"Hyung kenapa sih lo dari tadi minta maaf? Perasaan lo gak ada salah apa - apa sama gue." Asahi bingung kenapa sedari tadi hyung yang berada disampingnya itu terus meminta maaf kepadanya.

"Maaf gue gak disamping lo saat lo sakit, dengan keegoisan gue, gue malah marah sama lo karena lo nyembunyiin semuanya dari gue."

"Berarti gue dong yang harus minta maaf, karena udah bikin lo marah hyung. Maaf..."

"Lo gak salah Hikun, gue yang salah!"

"Udah, udah! Pada ribut minta maaf mulu!" Yedam menepuk pelan pundak Noa supaya kedua orang yang ada dihadapannya itu berhenti berdebat.

Baru menyadari keberadaan Yedam, Asahi langsung menatap ke sekeliling kamar inapnya. Disana sudah ada Woong, Midam, Hyunsuk, Yedam dan Noa.

Setelah sembilan hari sadar akhirnya Asahi dipindahkan ke ruang rawat inap biasa, dengan pemantauan khusus tentunya. Keadaannya mulai membaik, pendarahan otak yang dialaminya juga sudah mulai sembuh dan obat - obatan sudah mulai merespon dengan baik ke tubuh Asahi.

Kelima hyung yang berada di ruangan itu mendekat ke ranjang Asahi. Baru hari ini mereka dapat menemani Asahi seperti ini, mereka berharap keadaan Asahi terus menjadi lebih baik sehingga dapat terus bertemu seperti ini.

"Kenapa tadi senyum - senyum pas bangun?" Woong bertanya karena tadi dia juga melihat Asahi langsung tersenyum sesaat setelah ia bangun.

"Mimpi jorok ya lo?!" Tatapan Hyunsuk penuh selidik ke arah Asahi.

"Hus kalo ngomong!" Midam menyenggol Hyunsuk yang tepat berada disampingnya.

Asahi kembali mengembangkan senyumnya, "mimpi dimasakin mama."

Perkataan Asahi membuat semua orang terdiam.

"Gue pingin pulang ke Jepang hyung. Kangen sama keluarga gue."

"Makanya cepet pulih ya, biar bisa pulang ke Jepang. Terus nanti balik lagi ke kita, kita latihan bareng lagi kayak dulu." -Midam

Asahi mengangguk, "gue bakal berusaha buat cepet pulih. Gue gak mau ngrepotin kalian terus kayak gini."

"Siapa yang repot? Enggak sama sekali ya! Lo gak usah mikir macem - macem cukup fokus sama kesehatan lo Sahi." -Hyunsuk


"ASAHIIIIIIII!!!! Gue kangen berantem sama lo! Cepetan balikkkk!" Junkyu langsung berteriak saat hp Hyunsuk sudah menghadap ke arah Asahi.

Junkyu melakukan panggilan video karena ia sudah tak tahan lagi untuk bertemu Asahi. Rencananya baru besok ia dapat giliran menjenguk Asahi.

Asahi tetap memasang wajah datar kemudian mengerutkan dahinya mendengar betapa berisiknya hyungnya yang satu itu.

"Sahi-ya gue besok kesana ya! Gue bawaiin susu, salad, sama strawberry! Hahaa.."

Tuttt!

Mendengar itu Asahi langsung memenkan tombol merah untuk menutup panggilan video dari hyungnya itu.

Tidak menyerah, Junkyu kembali menelfon.

"YA! KENAPA DIMATIIN?!!!"

"Lo brisik." Asahi tetap Asahi, ia akan selalu dengan cuek menanggapi semua kejahilan Junkyu.

"Ck! Awas ya lo besok!" Junkyu mulai mengancam.

"Gue matiin lagi nih?!" Asahi kembali mengancam.

"Jangan!"

"Abis lo brisik."

"Gue itu kangen sama lo Sahi, lo gak kangen sama gue?" Junkyu mulai merengek seperti biasa.

"Enggak."

"Sahi? Beneran gak kangen? Hiks.." Drama Junkyu dimulai.

"Gue tu kangen sama lo sahi, gue kesepian gak ada yang gue jailin semenjak lo sakit."

"Dih!"

"Besok mau dibawain apa? Ralat ya, berhubung gue lagi baik nih gak bakal gue bawaain susu, salad, sama strawberry deh besok."

"Boneka hiu kesayangan gue."

"Ih gitu ya! Lebih sayang sama boneka hiu dari pada sama gue? Gue gak pernah lo sebut sebagai kesayangan!"

"Lo kan musuh gue hyung."

"Musuh?! Lo anggep gue musuh? Hyung sebaik gue lo anggep musuh?!!!"

"Salah siapa selalu jailin gue!"

"Hiks..hiks..hikss..." Junkyu mendramatisir keadaannya, ia pura - pura menangis sampai - sampai menumpahkan beberapa air dari botol yang ada di depannya ke sekitar matanya supaya terlihat seperti air mata.

Plak!

Sebuah pukulan yang tidak terlalu keras mendarat pada Junkyu. Jihoon mulai muak melihat tingkah orang yang berada disampingnya itu.

Junkyu tetaplah Junkyu, ia akan selalu melakukan hal - hal yang berlebihan untuk mendramatisir keadaannya.

"Park Jihoon! Sakit tau!!"

Melihat ekspresi Junkyu kesakitan membuat Asahi tertawa.

"Giliran gue kesiksa ketawa lo Sahi? Seneng liat gue menderita? Hah?"

"Thanks Jihoon hyung."

"Tenang Sahi, gue selalu ada di pihak lo buat ngebasmi hama satu ini, haha.." Jihoon merebut hp Junkyu berbicara pada Asahi.

Semua orang yang berada dikamar Asahi terus tertawa melihat tingkah Junkyu.

"Hama lo kata?!!"

Bug!

Sebuah bantal kecil mendarat pada Jihoon sehingga hp Junkyu jatuh ke sofa yang mereka duduki.

"HAMA?!"

"Hahha.." Jihoon kabur dengan tertawa keras.

Suara pertengkaran tom & jerry yang terdengar dari telfon lagi - lagi membuat semua orang yang mendengarnya ketawa.

"PARK JIHOON! BERANI - BERANINYA LO NGATAIN GUE HAMA?!!!"

BUG!

BUG!

Entah apa yang terjadi di ujung sana yang jelas suara perkelahian mereka membuat Hyunsuk, Noa, Woong, Yedam, Midam dan Asahi tertawa terpingkal.

Hyunsuk sampai menjatuhkan dirinya ke sofa, tertawa sampai menangis.

"Gue basmi hama dulu, besok gue juga kesana." Jihoon mengambil hp Junkyu sebentar berbicara pada Asahi lalu kembali kabur saat Junkyu berlari kearahnya.

"Besok gue bawaiin boneka hiu lo. Gue tutup ya telfonnyaaaa! Mau bantai Park Jihoon dulu!"

Tut!

Panggilan diakhiri oleh Junkyu saat Asahi belum sempat memberi tanggapan.


Hari ini Asahi dapat kembali tertawa seperti ini bersama para hyung adalah hal yang sangat membahagiakan. Seperti hal baik di dalam mimpi Asahi tadi dan suasana baik ini, semoga energi baik ini seterusnya akan berlanjut.

Ditengah tertawanya Noa terus memandang ke arah Asahi. Ia sangat bahagia melihat Asahi dapat kembali tertawa seperti ini.



Junkyu
|Junkyu-ya gomawo, udah buat Asahi ketawa hari ini


Diam - diam Noa mengirimkan pesan teks itu kepada Junkyu.

ASA HI 'SILVER BOYS' ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang