wade

112 3 0
                                    

Ia bangun melihat Matt masih terlelap dengan tubuh hanya tertutup selimut dan beberapa tanda yang di buat Wade semalam, hati hati Wade pergi dari tempat tidur dan buru buru kekamar mandi ia sudah hampir terlambat.

Matt membuka matanya ia diam saja ia membelakangi kamar mandi menghembuskan nafas.

"Brengsek ia membuatku tidak bisa bergerak"

Mai Matt dalam hati mendengar pintu kamar mandi terbuka Matt kembali menutup matanya pura pura tidur, Wade yang selesai berpakaian mencium pipinya.

"Aku mencintaimu, aku harus pergi aku akan mengirimi mu sarapan"

Wade mau ngacir

"Wade kau melupakan sesuatu"

Matt membuka matanya dan duduk, Wade melihat kebawah ia terkekeh ia lupa memakai celana.

"Pantas saja dari tadi terasa berangin adem adem gimana gitu"

"Dasar mesum"

"Eh kok tahu?"

"Yang grasak grusuk seperti itu, keributan yang kau buat membuatku bisa melihat nya, lupa ya?"

"Hehehe maaf maaf aku pergi, sampai nanti"

"Hmm"

Wade langsung kabur Matt diam mungkin Matt buta tapi Matt tidak bodoh Wade selalu sibuk saat pagi dan sore dan ada seseorang atau sesuatu yang membuatnya sibuk namun ia tidak mungkin menghentikannya diantara dia dan Wade tidak ada ikatan, sarapan kiriman Wade datang Matt tidak selera ia pergi tanpa menyentuhnya.

                              ■■■■■■

"Maaf maaf aku terlambat, aku ganti dengan makan siang sama sama, bagaimana?"

"Aku tidak mau"

Sahut pemuda itu ketus

"Hmmm jalan jalan ke mall?"

Mata pemuda itu langsung berbinar ia manggut manggut tanda setuju dengan wajah sumringah.

"Nah itu aku mau, aku akan pulang lebih cepat karena pelajaran terakhir tidak ada dosen, wade"

"Wah pas sekali, nanti aku jemput"

Wade menepuk kepala pemuda itu ia gemas sekali, ia memandang pemuda itu berlari kedalam kampusnya, ia berjalan pergi dengan taksi andalannya udah kayak asistennya mau mau aja.

Saat jam pulang benar saja Wade menunggu diyempat biasa lebih awal kafe depan kampus pemuda bernama Peter itu muncul ia langsung duduk dihadapan Wade tangannya langsung digenggam Wade sambil buku tangan Peter diusapnya lembut.

"Kita makan dulu, aku lapar sekali"

"Aku tahu, itu alasan ku menunggu mu disini Peter"

"Hehehe tau ajah"

Gombalnya, ia mencium buku tangan itu dan melepaskannya wajah Peter merah ini yang membuatnya jatuh cinta, setelah makan mereka langsung jalan jalan dari nonton dan jajan apa saja untuk Peter karena Peter selalu memasang wajah yang ingin diemut oleh Wade.

                         ■■■■■■■

Ia memandang sarapan yang tidak disentuh oleh Matt dan membuangnya ditempat sampah Matt belum pulang sepertinya ia lembur lagi, Wade berjalan kekamar mandi bersih bersih lengket dan ia juga lelah memang pacaran sama pemuda itu susah banyak maunya tapi mudah untuk dibujuk.

Terdengar suara pintu dibuka sepertinya Matt sudah pulang itu yang dipikir Wade, ia keluar dan benar Matt meletakkan tongkatnya dan membuka pakaiannya ia juga akan mandi setelah Wade.

"Apa kau sudah makan?"

"Aku tidak lapar"

"Kau juga tidak menyentuh sarapanmu, Matt"

"Aku tidak selera, aku mau mandi dan tidur aku lelah sekali"

Matt berjalan melewati Wade dan masuk kekamar mandi ia sudah hafal semua tata letak rumahnya.

"Aku akan menyipkan makan malam untukmu Matt"

Pekik Wade didepan pintu namun tidak ada sahutan sepertinya Matt sedang marah padanya atau hanya kelelahan entahlah, Wade sibuk didapur menyiapkan sesuatu dan menuang minuman lalu membawanya kekamar.

Matt sedang berpakaian

"Ini makanlah Matt, kumohon jangan menyakiti diri sendiri kalau kau sedang marah padaku tapi apa salahku?"

"Tidak ada"

Ia duduk menyalakan rekaman mendengar pengakuan saksi untuk mengingatnya Wade tidak pernah ikut campur dengan urusan Matt karena Matt tidak suka, Wade memandang Matt ia lupa bagaimana ia membuat orang sedingin itu jatuh kepelukannya dan ia mencintainya.

"Berhenti memandangku"

"Aku sedang mengagumi tuhan....."

"Jangan menggombal aku bukan anak remaja yang kau gombali langsung jatuh kepelukanmu"

"Apa maksudmu Matt, aku sedang merayumu"

"Apa aku bagimu Wade, kita bahkan tidak disebut pacar"

Wade diam ya memang mereka seperti hubungan tanpa status meskipun mereka melakukan sampai terlalu jauh tidak ada ikatan diantara mereka, Matt mematikan rekamannya lagi ia mengabaikan makanan Wade ia benar benar tidak mau ia pusing dengan gunjingan teman teman satu firma dengannya bahwa mereka melihat Wade mesraan bersama Wade di mall.

Tbc

Triangle Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang