Pintu tidak juga terbuka ini sudah kesekian kali ia datang bahkan kekantor nya namun Matt tidak mau bertemu dengannya beberapa kali telpon selalu dimatikan, kembali Wade mengetuk pintu apartemen Matt ia tahu Matt didalam.
"Matt mengapa kau melakukan ini padaku"
"Wade, aku bukan siapa siapamu kau hanya menginginkan tubuku jangan katakan kau mencintaiku, kau tidak pernah mencintaiku"
"Maafkan aku Matt kumohon buka pintu ini kita bicara secara langsung"
"Tidak, pergi lah temui anak itu ia anak baik dan polos tinggalkan aku disini sendiri jangan pernah datang lagi"
"Beri aku kesempatan"
Matt terdiam ia pergj keberanda menutup kuping dan memejamkan matanya setelah tenang ia pergi keruang rahasianya dan berganti dengan daredevil suit nya dan pergi melalui jendela, sunyi malam membuat nya tenang hingga ada yang mendarat disampingnya hampir saja ia hendak memukulnya.
"Spidey, apa yang kau lakukan disekitar pergi tinggalkan aku"
"Pakaianmu keren ada tanduknya, jika kita bertukar pakaian pasti kebesaran"
Matt menepis tangan Peter.
"Kau mengingatkanku dengan temanku"
Matt bangkit dan pergi begitu saja mengabaikan seruan Peter membuat bibirnya manyun seperti bebek.
■■■■■■
Wade pusing dan Peter tidak mau diam ia mulai menanyakan perasaanya pada Matt lalu ia melihat Peter sudah memasang wajah marah berkacak pinggang.
"Hehehe maaf maaf aku sedang memikirkan pekerjaanku"
"Tapi kita sedang bersenang senang, atau Wade memilirkan Matt ya...aku tahu Wade mengenal Matt karena kata Matt kalian berteman saja tidak lebih ia berbohong agar aku tidak salah sangka"
Wade diam ia semakin kepikiran dengan Matt ia tidak akan menyerah ia mungkin terpaksa akan menggunakan Peter sebagai cara untuk bertemu Matt.
"Wade sendiri kenapa bohong?"
"Alasannya sama apalagi Peterku ini sangat pencemburu
"Aku sangat mencintai Wade dan aku tidak mau kehilangan Wade, kumohon jangan Wade adalah cinta pertamaku akan aku lakukan apa saja demi memastikan Wade hanya milikku seorang"
"Aku juga mencintaimu, Peter"
Ucapan Peter membuatnya khawatir jika Peter tahu apa yang sudah ia lakukan pada Matt, Peter lelah seharian jalan jalan dengan Wade dan Wade mengantarnya pulang lagi ia akan menemui Matt.
■■■■■■
Wade terus mengetuk tidak ada jawaban bahkan suara namun ia yakin Wade ada didalam.
"Aku akan mendobrak pintu jika kau tidak membukanya"
Tetap sunyi dan benar saja Wade sudah tidak ingin berkompromi ia langsung menendangpintu dengan beberapa kali tendangan pintu terbuka lebar namun yang ia lihat membuatnya tercengang Matt duduk bersandar didinding ruang tamu keadaan luka parah.
"Matt....Matt bangun apa kau berkelahi dengan seseorang "
Wade menepuk wajahnya dan membuka topeng Matt ia menggendong tubuh Matt.
"Kita kerumah sakit"
Matt menggeleng pelan
"Jangan aku tidak mau mereka akan melaporkan ke polisi"
Wade membaring Matt hati hati ke sofa namun Matt merintih Wade bergegas mengambil kotak aid first yang memang lengkap untuk keadaan darurat.
■■■■■■
Wade diam mematung ia menggenggam sesuatu yang ia temukan di kotak first aid matanya memandang Matt yang tertidur disofa, Wade duduk dilantai setelah menutup tubuh Matt dengan selimut ia bersandar ke sofa.
"Mengapa kau merahasiakan ini dariku Matt?"
Ia memandang nyalang test pack sekarang ia bimbang dan ia tertidur.
■■■■■
Ia terbangun tidak ada Matt di sofa Wade bangkit dan test pack itu menghilang dari tangannya, ia berjalan kekamar mengetuk pelan dan hendak membukanya namun terkunci.
"Matt...beri aku waktu dan kesempatan"
"Sudah cukup aku memberi waktu dan kesempatan Wade, empat tahun lebih apa kau sadar?"
Ujar Matt dari kamar Wade terdiam ternyata sudah selama itu Wade melihat test pack sudah ditempat sampah.
"Pergi temui dan temani kekasihmu itu, aku hanya teman penghangat mu kau tidak pernah mencintaiku dan menganggapku seperti Peter biar aku mengalah, ia anak baik jangan perlakukan ia seperti ku memperlakukanku ia tidak akan sanggup Wade"
Sahut dari dalam Wade berbalik namun ia ragu ragu hatinya bimbang ia bukan orang yang tidak bertanggung jawab, Wade menelpon Peter beberapa kedepan ia tidak akan bisa menemuinya ia sudah bertekad melakukan sesuatu agar Matt mau menerimanya lagi ia juga tidak bisa melepaskan Matt apalagi ia darah dagingnya siapa lagi yang
Matt mendengar ada aktifitas diapartemennya ia mengernyitkan dahi apa ada maling ia tertidur sebentar dan ada dua suara yang ia kenal.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Triangle Love (End)
Randomsaat wade bingung siapa yang harus ia pilih. Note: novel