Peter

24 2 0
                                    

Ia pergi ke perpustakaan mencari bahan untuk makalah tugas dosennya ia tidak terlalu mengenal wilayah itu jadi hanya mengandalkan google maps namun tetap saja nyasar ia menghampiri seseorang.

"Tuan mau tanya ?"

Saat berbalik Peter terkejut ia tersenyum lebar langsung memeluk sosok yang ia sapa

"Matt kau kemana saja aku sangat merindukanmu, maafkan aku Matt"

Matt diam terpaku ia tidak membalas pelukan bahkan diam saja tidak menyahut.

"Matt, aku mengerti jika kau membenciku"

"Lepaskan aku, mereka memandangi kita mereka kira aku memyakitimu"

Peter menyeka air matanya ia senang sudah bertemu Matt tanpa sengaja ia memegang tangan Matt.

"Pulang yuk Matt, bibik sering mengatakan ingin bertemu denganmu aku yakin ia senang jika bertemu denganmu"

"Aku sibuk, lain kali saja"

"Sebentar saja ya?"

"Baiklah, sebentar saja"

Peter langsung bersemangat dan menariknya ke salah satu taksi yang mangkal, sepanjang jalan Peter terus berceloteh banyak hal sejak Matt pergi.

                             ■■■■■■

May tersenyum lebar saat melihat Peter bersama Matt ia menyilakannya masuk ia langsung menyajikan minuman dan makanan ringan ia duduk bersama.

"Terima kasih"

Sahut Matt singkat

"Wah sudah besar ya, sudah berapa bulan"

May mengusap perutnya

"Empat, terlihat besar karena kembar"

"Matt boleh aku menyentuhnya"

Matt hanya mengangguk pelan

"Kembar, kau sangat beruntung dua sekaligus apa sepasang?"

"Entahlah, aku tidak pernah memikirkannya nyonya"

"Wah mereka bergerak didalam, aku mau jadi paman mereka Matt"

"Tentu"

"Tinggallah lebih lama Matt, aku akan menyiapkan makan malam istimewa untuk mu"

"Saya tidak bisa nyonya, dua jam lagi saya ada sidang"

"Aku ikut, sudah lama sekali tidak melihat Matt sidang sangat keren"

"Kali ini jadilah anak manis"

"Janji"

Peter terkekeh.

                              ■■■■■■

Kali ini Peter tidak bikin ulah dan Matt sedang senang ia menang sidang kali ini dan mereka berdua merayakannya di kafe Peter boleh pesan apa saja, Matt menghadap Peter ia hanya minum dan kueh ia masih kenyang.

"Apa Wade tahu dimana Matt tinggal sekarang?"

"Tidak"

"Ia masih mencari Matt, sekarang kami hanya berteman dan katanya ia akan menikahi Matt saat bertemu"

Matt terdiam ia tahu dari pesan suara yang ditinggalkan Wade.

"Aku sudah selesai"

Matt terkejut ia melamun rupanya

"Matt melamun ya, kita pulang yuk aku mau kerumah Matt penasaran tinggalnya dimana"

Sesampai diapartemen Peter takjub dengan apartemen Matt yang baru jauh lebih baik dan lebih mewah.

"Jangan pernah mengatakan pada Wade dimanapun aku berada Peter"

"Ya tentu, aku tahu Matt masih marah dengan Wade dan aku rasa Wade sangat mencintai Matt ia belum menyerah mencari Matt sampai sekarang"

"Aku tidak tertarik"

Peter diam ia mengerti Matt sepertinya sudah menyerah dengan Wade.

                             ■■■■■■
Peter mengamati Wade dan sesekali memiringkan kepalanya hingga merasa diawasi Matt.

"Peter aku tidak suka diawasi"

"Maaf, tapi pasti Matt sangat serasi dengan Wade"

"Aku tidak suka itu"

"Aku mengatakan yang sejujurnya berilah ia kesempatan Matt ia berbulan mencarimu dan ia mencemaskan kalian"

"Aku bilang tidak suka Peter, tinggalkan aku sendiri"

Suara Matt meninggi membuat Peter kaget ia segera berdiri tapi ia jadi khawatir Matt tiba tiba merintih memegang perutnya Peter mendekat dan merangkul Matt ia hendak membawanya pergi ke rumah sakit.

                           ■■■■■■

Peter berdiri ia bersandar tangannya memegang ponsel muncul nama Wade ia ragu namun Wade perlu tahu karena Wade mencintai Matt dan darah daging Wade, ia memencet panggil dan terdengar nada suara Wade jujur Peter masih sakit hati namun ia bisa move on .

"Wade?!"

"Peter, ini Peter kan? Ada apa mengapa kau terdengar gugup?"

"Datanglah kerumah sakit sekarang Matt sedang dirawat disini"

Peter menyebutkan nama rumah sakit dan kota Wade terdengar suaranya bergetar.

"Aku akan segera datang, aku pergi sekarang juga"

Panggilan terputus Peter lalu masuk kedalam kamar dan duduk dekat Matt yang masih tertidur mata nya memandang wajah Matt ia tahu Matt akan sangat marah padanya namun akan egois rasanya jika tidak mengabarkan hal ini pada Wade yang merupakan ayah anak dikandungan Matt.

Pintu terbuka perlahan wajah Wade menunjukkan kekhawatiran ia duduk disisi lain memandang Peter dan tersenyum dibalas Peter senyum Tipis, Peter bisa lihat kebahagia dari mata Wade setelah menemukan Matt meskipun keadaannya sedang mengkhawatirkan Peter bangkit.

"Aku pergi"

"Kemana?"

"Bertemu seseorang aku merindukannya"

Wade mengangguk memandang kepergian Peter.

Tbc

Triangle Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang