Matt

11 2 0
                                    

Ia duduk dalam gelap meskipun ia hidup dalam gelap sejak kecelakaan yang membuatnya buta ia tidak tega menyakiti Peter mengenai hubungannya dengan Wade ia lebih memikirkan perasaan orang lain dibanding dirinya, Matt mendengar ketukan dan berjalan kepintu membuka perlahan.

"Kau iri padanya bukan hingga kau menyakitinya?"

"Apa yang kau katakan?"

"Aku mencintainya dan ia kekasih, kau malah menyakitinya"

"Aku tidak sengaja ia sendiri yang...."

"Jangan berbohong kau bukan orang baik Matt, kau tidak lebih dari penjahat diluar sana"

"Aku tidak pernah merasa sok suci, Wade"

Wade mendorongnya dan Wade tentu membalas hingga saling dorong terjadi hingga Matt terjatuh terduduk membuat Matt meringis memegang perutnya dan Wade panik ia khawatir, Wade berjongkok.

"Matt, kita kerumah sakit"

"Ugh sakit "

Matt tidak berontak saat digendong Wade ia terus meringis sepanjang jalan rumah sakit hingga kesadarannya hilang.

                            ■■■■■■

Matt terbangun ia lihat Peter duduk dekatnya tersenyum ada rasa bersalah disorot mata nya.

"Apa masih sakit, Wade sedang menemui dokter beruntung segera dibawa hingga mereka berhasil menyelamatkan baby nya"

"Jika aku kehilangan juga tidak apa apa, itu akan lebih baik untuknya"

"Matt tidak boleh berkata begitu, babynya nggak salah apa apa"

Matt terdiam ia berbaring membelakangi Peter dan pintu terbuka itu Wade.

"Bagaimana Wade?"

Justru Peter yang khawatir

"Bayinya akan baik baik saja dan Matt kau harus dirawat beberapa hari sampai keadaan kehamilanmu stabil"

Matt diam mengapa ia harus direcoki oleh pasangan yang paling ia benci ini.

                            ■■■■■■

"Aku kaget saat Wade menelpon kalau Matt masuk rumah sakit, apa yang terjadi?"

Wade duduk diam memperhatikan keduanya.

"Aku terjatuh"

"Lain kali Matt harus hati hati"

"Hmm"

"Bagaimana kuehnya, bibik May sangat jago bikin kueh"

"Enak"

"Apa Matt marah padaku?"

"Tidak"

"Ih jawabnya singkat singkat"

"Males"

" kata dokter besok kau sudah boleh pulang"

"Hmm"

"Aku mau pulang Wade, ini sudah larut bibik May bisa khawatir"

"Ayo aku antar, aku akan segera kembali Matt"

Matt tidak menyahut.

                           ■■■■■■

Wade kembali kerumah sakit Matt sedang duduk bersandar diranjang melamun sepertinya ia tidak sadar dengan kehadiran Wade tidam ada suara hingga itu sedikit membuat Matt kesulitan.

"Maafkan aku, aku kehilangan kendali"

Dijawab deheman oleh Matt

"Aku tidak bermaksud menyakitimu dan anak kita"

"Tidak ada kita hanya aku"

"Dia juga darah dagingku Matt"

"Kau hampir membunuhnya sana pergi tinggalkan aku sendiri, kau ingin anak segera nikahi Peter dan buat dengannya aku bukan pacarmu notebene aku hanya teman berbagi ranjang mu Wade"

Wade kena skakmat.

"Aku akan membesarkan anak ini sendiri tak perlu kau kasihan denganku, Oh ya tinggalkan aku sendiri Wade kau tidak perlu menemaniku, aku baik baik saja"

"Aku akan menjemputmu besok, Matt"

Wade bangkit ia melangkah gontai pergi ia hilang harapan tidak mudah meluluhkan hati Matt sepertinya Matt membencinya.

                              ■■■■■■

Matt menangis dalam diam setelah kepergian Wade ia merelakan Wade untuk Peter, keesokannya Matt pulang lebih awal hingga saat Wade menjemput Matt sudah dirumah dan langsung kekamar.

Ia memejamkan matanya rumah terdengar sunyi membuat Matt tertidur mengingat semalam ia telat tidur juga, ia terbangun mendengar suara ketukan yang memang ia kunci.

Ia membuka perlahan pintu itu adalah Peter dan May.

"Matt kenapa tidak bilang kalau sudah pulang"

"Ya, kami tadi kerumah sakit namun perawat mengatakan sudah pulang"

"Maaf, silakan masuk"

Mereka masuk dan duduk demikian

"Memangnya kamu sakit apa?"

"Eh bik May, Matt kelelahan iyakan Matt"

"Iya, saya ambilkan minuman"

"Tidak usah, ini kami justru membawakan makan siang untukmu biar saya panaskan, dimana dapurnya"

Matt hanya menunjuk, sepeninggal May Peter mendekat merangkulnya.

"Maaf aku harus berbohong, aku takut bibik May akan banyak tanya"

Bisik Peter, Matt terdiam

"Bagaimana perasaan mu Matt, aku mengajak Wade namun ia bilang sedang sibuk"

"Bagus, aku juga tidak ingin bertemu dengannya"

"Eh kok gitu?"

"Tidak kenapa kenapa"

"Ayo semuanya sudah siap"

Peter menarik Matt dan ketiganya duduk bersama Matt merasakan ia memiliki keluarga saat itu berkat Peter mereka sesekali bicara sambil makan, matt terdiam duduk samar samar ia melihat Peter dan May ia semakin tidak tega mengatakan sebenarnya yang terjadi Peter hanya anak anak ia pergi kekamarnya dan menelpon seseorang.

Tbc

Triangle Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang